Sepuluh

530 29 2
                                    

Keisha bergerak gelisah dalam tidurnya,tubuhnya tidak bisa digerakkan ..sesak begitulah..rasanya ada beban yang berat yang melilit perutnya ..dengan mata yang masih menahan kantuk Sya membuka matanya ..

Dekat ..begitu dekat..Dia baru sadar kalau ternyata dia tidak sendiri ada Rey pria yang dicintainya disini...bahkan dia bisa merasakan hembusan nafas Rey di wajahnya.,

Menyadari Keisha yang sudah bangun setelah menguap Rey bertanya dengan suara serak,"Sudah bangun?? Jam berapa sekarang?."

" jam 4 subuh" jawab saya setelah melihat jam di hp nya

"Masih terlalu pagi,kita bisa tidur 2 jam lagi "ucap Rey ,sembari kembali memper erat pelukannya di tubuh  Sya.

"Rey sesak..,"
Bukannya mengurai pelukannya Rey malah semakin membelit tubuh kurus Keisya " tak apa,aku hanya ingin seperti ini sebentar saja"

"Rey kamu ngga bisa tidur disini ,gimana kalau nanti ada orang yang liat" Sya benar-benar khawatir ,disini tidak ada orang yang memandangnya hina seorang pun .tapi bagaimana kalau nanti ada orang yang melihat Rey keluar dari rumahnya pagi pagi..pastilah orang berfikir yang tidak-tidak tentang mereka.

"Tidak apa-apa" jawab Rey santai , Rey hanya ingin tidur dengan nyaman disampingnya orang yang di cintainya,.sudah lama sekali dia ingin memeluk Keisya seerat ini,sedekat ini,dia tidak akan memikirkan apapun yang dikatakan orang nanti .

Keisya kembali berontak melihat Rey yang bahkan terlihat begitu menikmati tidur ayam nya "Rey ..,"
Rey yang menyadari Sya terus berontak pun langsung bergerak cepat menindih tubuh Keisya , jantung Sya berdebar sangat cepat menyadari Rey yang persis didepannya ,matanya,hidungnya, bibirnya ,bahkan deru nafasnya yang hangat malah membuat Sya merinding..

"R..Rey ."ucap Sya memperingati,namun dengan suara bergetar dia takut bagaimana kalau Rey berbuat jauh bagaimanapun dia tidak akan bisa melawan dengan tubuhnya yang kecil seperti ini.

Rey menikmati setiap ekspresi wajah sya yang polos , Rey menatapnya Sya dalam,inilah wajah yang selama ini dirindukannya , Keisya nya ,Rey tidak akan pernah melepaskannya lagi ,apapun masalahnya .

"Kamu takut?" ..Rey memindahkan tangan kirinya ke bawah kepala Sya dan tangan kanannya mengangkat dagu Keisya agar menatapnya..Keisya takut, Rey tau itu tapi dia menikmatinya, netranya menyusuri wajah sya ,, kulitnya yang begitu halus,netra coklat,hidung nya,dan terakhir...bibir tipisnya yang merah tanpa polesan lipstik ,bagaimana mungkin Rey bisa melupakannya ...

"Kalau ngga mau aku berbuat lebih jauh,sekarang tidur! .,ini masih terlalu pagi" Rey membenamkan kepalanya ke ceruk leher Sya dan perlahan menutup matanya..

Menghembuskan nafas lega karena apa yang ditakutkannya tidak terjadi Sya kembali memikirkan ucapan Rey ,,dalam diam dia berfikir bagaimana dia bisa tidur dengan beban seberat ini,bagaimanapun berat badan Rey adalah dua kali berat badannya sendiri .. Sya yang memang masih mengantuk pun memilih melanjutkan tidurnya dengan kedua tangan memeluk Rey yang berada di atasnya ...

Sya hanya berdoa semoga saja saat besok dia terbangun , tidak ada tulangnya yang remuk ..itu sajaa..bagaimanapun dia harus sehat untuk bisa bekerja dan menghidupi dirinya sendiri...

Dengan nyanyian detak jantung nya dan Rey yang beriringan ,Sya tersenyum dalam tidurnya ..tak apa mungkin ini bisa dikenangnya jika nanti mereka kembali berpisah .

.....

Keisya merasa tidak nyaman dengan matahari yang rasanya membakar kulit wajahnya,diantara kantuknya Keisya berfikir untuk membeli gorden yang lebih tebal nantinya agar saat pagi hari sinar matahari tak langsung masuk melalui jendela kamarnya..

Pikirannya kosong ,Sya hanya ingin melanjutkan tidurnya matanya masih sulit untuk dibuka .  Sya pun memutar posisi tidurnya membelakangi jendela hingga kembali masuk ke dalam mimpi indahnya.

Drtttt...drtt...

dering ponsel kembali mengusik tidur Sya ,dengan setengah hati Sya menjawab telfon yang ternyata dari Vava sohib seprofesi nya.

"Sya kamu ngga masuk kerja??"

"Masuk"

"Beneren Sya,? Tadi aku udah ngetuk pintu kamu ngga dibukain aku pikir kamu udah pergi ternyata belum" ucap Vava bingung

"Aku masuk va,ini kan masih subuh bentar lagi aku berangkat" jawab Sya seadanya ..

"Hah subuh??? Kamu yakin sya?,mata kamu periksa deh lain kali ,ini udah jam setengah sembilan hampir siang kamu malah bilang masih subuh ckckck"cerocos nya

"Ini masih pagi vaaaa'' jawab Sya lagi

"HEH KEISYA INI TUH UDAH JAM SETENGAH SEMBILAN ,KAMU UDAH TELAT SATU SETENGAH JAM DAN MASIH BILANG PAGI,MINTA DIPECAT KAMU HAAAHHHH"

Sya yang malas mendengar ocehan Vava pun memilih kembali melihat jam dan sontak saja matanya melotot melihat jam yang menunjukkan jam 08:45 ..

Tanpa pamit Sya langsung saja mematikan telfon nya dan bergerak cepat ke kamar mandi..dan tentunya hanya cuci muka dan gosok gigi..karena kalau dia juga mandi maka yang ada dia baru bisa masuk jam setengah 11 siang..

Dengan gerakan kilat Keisya memilih sembarang baju dan celana mengambil tas dan langsung keluar kamar,bahkan hampir bertabrakan dengan Rey yang sedang membawa dua piring nasi goreng di kedua tangannya ...
"Astagaaaaa" ucap Sya lega ...kalau dia sampai menabrak Rey maka masalahnya akan bertambah lagi nantinya..

"Rey kok kamu masih disini?"lanjutnya

"Setelah ini aku pergi ,sekarang kita sarapan dulu ,aku jemput minum dulu ke dapur" ucap Rey yang sudah meletakkan piringnya di atas meja kecil di depan sofa dan melenggang ke dapur tak lama kembali dengan dua gelas air putih

Tersadar dari lamunannya Sya yang sadar sudah sangat terlambat pun memilih untuk pergi ..

"Rey aku udah telat banget nih,kamu sarapan aja dulu ini kunci cadangan nanti kalo kamu pergi tolong kunci pintunya ya ,,aku pergi"
Namun baru saja Sya berbalik Rey sudah lebih dulu menariknya untuk duduk ,dan menyuruhnya sarapan...

"Sarapan dulu,kamu punya penyakit magh ,harus makan teratur"ucap rey

"Tapi ini udah jam 10 Rey nanti aku tambah telat"meskipun menanggapi ucapan Rey namun Sya tau itu sia sia saat dia melihat tatapan Rey yang mengintimidasi nya.seolah mengatakan dia harus makan.melalui isyarat matanya yang tajam.

Dengan kesal Sya memakan nasi goreng yang nyatanya sangat enak bagaimana tidak Rey membuatnya sesuai sekali dengan selera Sya,.
Meskipun dongkol , tidak satupun kata yang keluar dari mulut Sya ...mereka makan dalam diam,

Selesai sarapan Sya langsung berangkat ke tempatnya bekerja begitupun Rey yang kembali ke rumahnya..pagi yang indah untuk Rey .. sedangkan Sya dia sibuk memikirkan alasan apa yang akan dia berikan pada bos nya nanti


TBC..

maaf kalau up nya lama 😅 makasih banget buat yang udah baca cerita ini 😚😚😚😚

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA GUYS .... VOT SAMA KOMEN EHE🤣😂

I'am Not A VirginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang