Sembilan

584 28 2
                                    

" Kenapa aku nggak bisa...kamu aja bisa ngusir aku dari hidup kamu .."

....

"Kamu yang paling tau kenapa aku ngelakuin itu..."jawab Rey lemah

Aku tau sungguh aku tau itu...dia mengusirku bahkan tanpa mendengar penjelasan ku ..

"Iyaaa aku tahu..dan sekarang aku lebih tau diri,,jadi kita gak usah dekat lagi,,kamu yang dulu nyuruh aku pergi dari hidup kamu Rey ,,jadi sekarang nggak perlu mengganggu kehidupanku lagi,,anggap aja kita nggak pernah kenal.,"terang ku,,jujur meskipun aku masih mencintainya ,meskipun aku ingin selalu bersamanya aku selalu merasa hina dan nggak pantas untuk berada di sampingnya...

Rey menjauh mundur kupikir dia akan pergi dari sini,tapi dia malah duduk di sofa kecil yang tadi dia duduki .. dan entah kenapa aku merasa risih dengan tatapannya yang tajam menatapku..

Aku tidak habis pikir ,ini bahkan nyaris  jam 11 malam kontrakanku memang cukup berjarak dari rumah warga lainnya,tapi bukan tidak mungkin ada orang yang mengetahui keberadaan Rey disini...membayangkannya membuatku takut sungguh aku tidak ingin lagi terusir dari lingkunganku yang sekarang,,meski kehidupanku sederhana tapi masih banyak orang yang bersikap baik padaku ,..

Bagaimana jika ada yang tahu dan menuduh kami melakukan hal tidak senonoh .. meskipun kemungkinannya kecil tapi tetap saja ketakutan dalam diriku lah yang paling besar ,,aku trauma mendengar tatapan menghina dan menuduhku seperti dulu..aku membencinya sungguh membayangkan hal itu membuatku takut...

Dan dalam ketakutan ku yang besar aku tidak bisa berbuat apa apa,,selain menangis..hanya itu...semua yang pernah kulalui melintas dibenakku dan aku..?hanya bisa meratapi kehidupanku yang menyedihkan..

Dan kembali untuk kesekian kalinya aku merasakan pelukannya yang menenangkan dan entah kenapa air mataku tidak bisa berhenti mengalir disaat aku merasakan pelukannya yang kurindukan perasaan hina dan kotor jauh lebih besar dari semua kerinduanku ..

"Udah selesai nangisnya?" Tanya Rey disaat aku sudah mulai tenang..aku hanya diam rasanya kepalaku benar benar kosong

"REYYY!!!"turuninn aku Rey"teriakku saat Rey tiba-tiba mengangkat ku namun dia hanya diam dan mendudukkan ku di sofa yang tadi didudukinya ..

Rey ikut duduk dan merengkuh ku dengan tangan kanannya menariknya untuk memeluknya sedangkan tangan kirinya memegang tangan kananku membuat ku terlihat memeluknya dengan kepala yang bersandar di dada Rey. 

Untuk sejenak aku melupakan semuanya ,semua masalahku yang terasa berat seolah menghilang ...aku bisa mendengar detak jantungnya yang berdebar dengan kencang sebagaimana detak jantungku...dan entah darimana aku berpikir kalau Rey masih mencintaiku ..dan aku benar-benar bahagia..

***

"Sya...mungkin sekarang aku memang belum bisa nerima kamu seutuhnya ,,jujur perasaan kecewa itu masih aku rasakan Sya ..."ucap Rey..berharap keisya juga mau mendengarkannya dengan tenang ,bukan seperti sebelumnya ..

"Tapi dari pertama kali aku ngeliat kamu lagi aku jadi sadar ,kalau perasaanku masih sama Sya,,nggak pernah berubah..."mata Rey berkaca saat mengingat pertama kali dia kembali dipertemukan dengan keisya ..

"Selama ini aku selalu mikirin kamu sya ,,kapanpun dimana pun...tapi aku selalu berkilah dengan alasan kecewa atau malah benci...tapi setelah ketemu kamu aku tau semua asumsi itu salah..aku selalu mikirin kamu karena aku kangen sama kamu sya .."Rey membelai rambut Keysa yang menjuntai menutupi wajahnya ..

"Kita mulai semuanya dari awal lagi ya Sya..aku janji aku akan berusaha buat nerima kamu apa adanya..dan melupakan masa lalu kita yang buruk.."Rey mengangkat kepala Sya agar menatapnya..namun sebaliknya Sya malah sedang tidur dengan nyamannya yang juga membuat rey tersenyum melihat wajah damai sya ketika tidur seolah tanpa beban..

Dengan hati hati Rey mengangkat tubuh sya ke kamarnya ..sya jauh lebih kurus dari dua tahun yang lalu ..saat mereka masih bersama...Rey menatap wajah Sya dengan sayang perlahan Rey mengecup dahi sya dan menidurkan sya dikamarnya ..

Sebelum menyelimutinya Rey melihat parut yang cukup besar dipunggung kaki sya .. jejak luka pecahan direstoran waktu itu ,melihat dari bekasnya air mata Rey turun dengan cepatnya  .. tidak pernah dia bayangkan lukanya separah ini...

Rey ikut merebahkan dirinya disebelah sya,,namun kondisi ranjang sya yang kecil membuatnya hanya bisa tidur menyamping ..dan memeluk sya ...sama seperti keisya Rey juga merasa penat dengan semua yang di lakukan ya hari ini,hingga tanpa sadar Rey ikut terlelap ..mengikuti keisya kedalam mimpinya yang indah....

🌸🌼🌸

I'am Not A VirginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang