Historia : The Blackworld Adventure

Episode 02 Perjalanan ke Eastville : Hari Pertama

Gerbang timur kota Pusat.

Perjalanan menuju Eastville akhirnya dimulai hari ini. Pagi ini terlihat cerah seperti hari-hari biasanya saat musim panas di Northcamille, suasana hiruk-pikuk kota Pusat sudah dimulai bahkan sebelum matahari menunjukkan sinarnya. Kota Pusat merupakan Ibu kota dari Kerajaan Northcamille, kota yang dipadati sekitar 35.000 jiwa yang sebagian besarnya bermata pencaharian sebagai petani, peternak dan pedagang. Serta ada juga pendatang dari desa lain yang akan menjual hasil panen atau hasil ternaknya ke Eastville. Selain itu kota Pusat juga dikenal sebagai kota persinggahan karena semua perjalanan dari seluruh negara di Benua Castella akan berkumpul dan melewati kota Pusat di Northcamille sebelum melanjutkan perjalanan ke negara tujuan.

Karena mereka datang terlambat dari waktu yang sudah ditentukan, Lyto dan Reina terpaksa harus ikut kereta terakhir yang merupakan kereta pengangkut domba untuk dijual di Eastville.

"Hey Rei, apa kau yakin kita akan tetap berada di kereta ini?"

"Mau bagaimana lagi kita tidak dapat naik kereta penumpang dan kereta barang yang lain, mereka sudah berangkat lebih dulu. Hanya kereta ini yang tersisa."

"Huh ... kurasa aku tidak akan bisa berteman baik dengan binatang-binatang bau ini."

"Tidak ada yang memintamu berteman dengan mereka," jawab Reina sedikit ketus.

***

Sudah setengah hari setelah meninggalkan kota.

Memecah keheningan terdengar suara batuk dari paman pengendali kereta kuda. Suara yang terdengar berat dan sedikit lemah. Jika diingat sejak perjalanan dimulai dari kota Pusat, Lyto belum berbicara sepatah kata pun dengan paman pengendali kereta kuda itu. Jika diperhatikan, paman pengendali kereta kuda itu bertubuh kecil dan kurus dengan pakaian yang lusuh berwarna cokelat dan memakai topi seperti kain yang dibundal di kepala berwarna cokelat, tetapi tetap memperlihatkan sedikit rambutnya yang sudah memutih, kulitnya pun berwarna putih pucat dengan sedikit keriput terlihat di kulitnya, jika diperkirakan paman itu sekitar berusia 50 - 60 tahun.

"Beberapa saat yang lalu kalian terlihat sangat bersemangat, tapi aku tidak mendengar suara kalian lagi setelahnya," terdengar suara paman pengendali kuda itu kembali memecah keheningan.

"Eehhh!!!" Hanya suara kaget yang keluar dari mulut Lyto dengan ekspresi terkejut.

"Sejujurnya aku merasa lebih baik mendengar perbincangan kecil kalian dibandingkan dengan suara yang dibuat domba-domba itu," tambah paman itu sembari tersenyum kepada Lyto dan Reina.

"Hmm ... anu ... aku pikir kami hanya akan mengganggumu, Paman." Lyto membalas perkataan paman itu dengan sedikit malu.

"Tentu saja tidak, akan lebih baik mendengar suara manusia dibanding dengan suara hentakan-hentakan yang dibuat domba-domba itu." Paman itu sekali lagi membalas perkataan Lyto dengan senyum ramah.

Setelah bercerita cukup panjang tanpa disadari mereka sudah bertemu dengan rombongan kereta lainnya yang berangkat lebih dulu, Lyto yang sejak tadi mendengarkan cerita paman itu dengan antusias menjadi tertunduk lesu karena ceritanya selesai sebelum dia mendengar semuanya.

Beberapa orang terlihat sedang mempersiapkan tempat istirahat dan bermalam di tepi sebuah danau jauh di timur Northcamille, danau besar di dekat perbatasan Eastville yang disebut sebagai Danau Stoneshore. Danau Stoneshore merupakan danau satu-satunya dan terbesar di Benua Castella. Begitu luas hingga Lyto tak dapat melihat ujung danau itu. Airnya begitu jernih hingga dapat memantulkan sinar matahari sore yang berwarna orange kemerah-merahan.

Matahari sudah hampir tak terlihat dan langit mulai kehilangan cahayanya, tak terasa hampir setengah perjalanan sudah dilalui semenjak meninggalkan kota pusat tadi pagi, malam ini mereka akan beristirahat di tepi Danau Stoneshore sebelum melanjutkan perjalanan esok hari.