Episode 07 Lyto dan Vin

61 9 7
                                    

Pertandingan Final [Turnamen Seni Pedang Eastville] dimulai sesaat lagi ....

Suara teriakan penonton bergema ke seluruh penjuru arena, bahkan terdengar hingga ke ruang istirahat peserta. Lyto yang pada pertandingan sebelumnya sangat percaya diri menjadi gemetar. Di hadapannya, Vin tampak sangat tenang dan penuh konsentrasi, sesekali Lyto melirik ke arahnya dan hanya dibalas senyuman oleh Vin. Melihat Lyto yang tampak gusar, Vin memulai kembali percakapan setelah keheningan selama beberapa saat.

"Apa kau merasa gugup sekarang?"

"Entahlah, tapi rasanya ada yang aneh dengan diriku, di satu sisi aku sangat bersemangat menanti pertandingan ini, di sisi lain entah mengapa aku merasa gugup."

"Ini adalah pertandingan terakhir turnamen, kita harus memberikan yang terbaik untuk para penonton, aku juga sedikit gugup mengetahui kau lawanku di final, tetapi aku menjadi lebih bersemangat karena tahu yang akan menjadi lawanku adalah temanku sendiri. Jadi, ayo lakukan yang terbaik."

Perkataan Vin ada benarnya, Lyto yang tadinya begitu gusar mulai sedikit mendapatkan kembali percaya dirinya. Obrolan itu pun menjadi penutup karena waktu istirahat selesai dan keduanya diminta untuk segera menuju arena.

("Inilah waktu yang dinantikan setelah perjalanan panjang menuju puncak. Hari ini, akan ditentukan siapakah yang akan menjadi penantang Master Pedang Eastville saat ini guna memperebutkan gelar Master Pedang Eastville.")

Setelah memulai kembali acara dan membakar semangat para penonton, pembawa acara memanggil kedua peserta satu per satu, dimulai dari Vin yang langsung diikuti sorakan dan tepuk tangan penonton. Selang beberapa saat giliran Lyto memasuki arena yang juga diikuti sorakan dan tepuk tangan.

Saat ini keduanya sudah berada diposisi masing-masing saling memberi salam. Mengikuti Vin yang melepas zirahnya pada saat memasuki arena, Lyto pun melakukan hal yang sama. Kini keduanya hanya terbalut kain tipis yang menutupi kulitnya, Vin mengenakan pakaian berwarna merah dan Lyto serba hitam. Kedua pedang sudah keluar dari sarungnya tanda pertandingan segera dimulai.

Begitu pertandingan dimulai keduanya langsung saling mengambil inisiatif menyerang, dengan cepat jarak antara keduanya semakin dekat dan hantaman kedua pedang milik mereka berbunyi nyaring, kerasnya hantaman membuat keduanya terpental kebelakang. Mereka sering melakukan latihan bersama dan mengetahui kemampuan masing-masing.

"Kemana semua rasa gugupmu tadi, Lyt." Vin berkata saat kedua pedang saling mengunci.

"Hehehe, karena perkataanmu tadi membuatku bersemangat." Lyto menjawab dengan penuh percaya diri, meninggalkan senyum diantara keduanya.

Setelah keduanya saling menyerang, mereka mundur beberapa langkah dan menjaga jarak, bersiap untuk melancarkan serangan lainnya. Ini bukan pertama kalinya mereka berada disituasi seperti ini, pada saat latihan sebelum turnamen, mereka setiap hari berlatih dan berhadapan satu sama lain. Meskipun hanya satu minggu tapi keduanya sudah memahami gaya bertarung masing-masing.

Merubah kuda-kudanya, Lyto bergerak maju dengan cepat, tidak seperti sebelumnya yang langsung menebas, kini dia berlari dan menusuk dengan sangat cepat. Serangan yang kemungkin sulit dihindari. Namun, Vin terlihat sudah mengantisipasinya dan menangkis tusukan Lyto dengan mudah.

"Cih!" Ungkap Lyto kesal.

"Kau pikir sudah berapa kali kita saling berhadapan, teknik seperti itu tidak akan berguna untukku, Lyt."

Setuju dengan perkataan Vin, Lyto mundur beberapa langkah dan bersiap dalam posisi bertahan untuk menahan terjangan Vin. Kedua pedang kembali saling beradu dan memercikan api ke udara. Sekali lagi kedua pedang saling mengunci, keduanya terlihat saling bertolak belakang. Pedang Lyto yang merupakan longsword bermata dua dengan warna putihnya sedangkan milik Vin merupakan longsword bermata dua berwarna hitam pekat.

Historia : The Blackworld AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang