Episode 24 Akademi Sihir Magidad

35 3 0
                                    

"Selanjutnya!" Suara lantang keluar dari pengeras suara.

Seseorang melangkah menuju tengah lapangan dan mengeluarkan aura sihir yang cukup besar lalu menciptakan sihir berelemen angin.

"Masuk Kelas B, Selanjutnya."

Ekspresi orang itu tampak kecewa selagi meninggalkan lapangan diikuti peserta selanjutnya yang menuju ke tengah lapangan.

"Kelas S."

Suasana di lapangan menjadi berat dan senyap setelah suara dari pengeras suara mengatakan kelas S. sejauh ini, baru satu orang yang diterima di kelas S dan orang itu adalah laki-laki yang baru saja menujukkan kemampuannya.

Semua orang terpaku melihat kekuatan sihirnya, termasuk para dewan sihir yang menjadi penguji di lapangan.

Sudah 500 orang yang melewati ujian dari total peserta 2.000 orang, dan baru 1 orang yang masuk kelas S dari total 100 orang yang sudah di terima di akademi sihir tahun ini.

Lapangan luas di utara akademi yang menjadi tempat berlangsungnya ujian kembali ramai setelah penguji memanggil peserta selanjutnya.

Dan panggilan selanjutnya ditujukkan pada Lyto yang berjalan dengan gagah ke tengah lapangan dengan longsword putih di pinggangnya sebagai ciri khas. Lyto mulai mengeluarkan pedangnya dan mengkonsentrasikan mana pada pedangnya.

Banyak orang yang bertanya-tanya, apa yang sedang dilakukannya? Atau sedang apa dia? Reina pun menjadi salah seorang yang bertanya-tanya akan apa yang sedang Lyto coba lakukan. Sedangkan tatapan para penguji menjadi menyipit dan saling menatap satu sama lain.

Aura disekitar Lyto menjadi dingin seketika, udara mulai berputar dan mengangkatnya beberapa centi ke udara sebelum akhirnya kembali menyentuh tanah. Lyto membuka matanya dan tersenyum ke arah penguji. Kemudian sebuah suara kilatan terdengar mendecit di sekitar longswordnya, di ikuti dengan kilatan berwarna biru menyelubungi longswordnya dan menyebar menjadi cabang-cabang kilat.

Yang baru saja dipertunjukkan Lyto adalah sihir elemen listrik yang diberi nama [Lightning Tree]. Semua orang kembali terpukau, termasuk Reina. Beberapa penguji menggelengkan kepalanya, mengartikan banyak hal.

"Sihir macam apa itu?" Ucap salah satu peserta.

"Aku belum pernah melihat yang seperti itu!" Sambung peserta lain.

Lyto melirik Reina yang seakan bertanya "Apa itu?" dan dengan santai Lyto mengangkat bahu sembari tersenyum membalas tatapan Reina. Lyto menjadi cemas menunggu hasil dari penguji karena mereka berdiskusi cukup lama.

Tak lama suara kembali terdengar dari pengeras suara, inilah yang ditunggu-tunggu, hasil yang menentukan kemanakah Lyto akan tergabung.

"Kelas A, Selanjutnya."

Suara dilapangan kembali ramai, setelah pertunjukan sihir yang memukau ternyata Lyto hanya tergabung di kelas A. Banyak peserta yang bingung kenapa Lyto tidak masuk ke kelas S. Tidak seperti para peserta lain yang tampak kecewa, Lyto terlihat tak peduli dan justru tampak senang. Yah, malah bagus jika dia tidak masuk ke kelas S, dengan otak bodohnya itu dia hanya jadi bahan olokan di kelas S.

Peserta selanjutnya adalah Reina. Setelah mengucapkan selamat kepada Lyto, Reina menuju tengah lapangan dengan wajah cemas. Ini adalah kali pertama ia menggunakan sihir secara sadar.

Reina mulai berkonsentrasi dan aura di sekitarnya mulai berubah. Tekanan dahsyat terasa menarik seluruh peserta di sekitar. Lalu sebuah pohon muncul di tengah lapangan dengan akar yang mencuat. Lokasi bebatuan di sekitar Reina pun berubah menjadi dipenuhi tumbuhan dan rerumputan.

Historia : The Blackworld AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang