Mhaswa Yuraka

22 0 0
                                    

Namanya Mhaswa Yuraka, 29 tahun umurnya. Hari ini awal April, tidak ada yang spesial. Sama seperti hari-hari biasanya. Pagi dengan mendung, angin sejuk, semua terasa baik-baik saja.

"Raka, kenapa bingung?", tanya Sukma

"Entah, pikiranku tidak bisa tenang", jawab Raka

"Masalah hati?", tanya Sukma lagi dengan menyodorkan secangkir kopi ke sahabat sekosnya itu.

"Iya. Terlalu kompleks", jawab Raka sambil menyeduh kopinya

"Bukannya kamu udah mulai settle hati ke Cori ya? Kenapa lagi?", tanya Sukma sambil pasang muka serius

"Kamu tau kan cerita soal mantanku Wanda. Orang rumah begitu deket sama dia, semua setuju dengan dia, bahkan mereka sudah merencanakan semuanya. Tapi hatiku ga cocok sama dia, aku lebih milih mundur sama dia. Aku ketemu Cori. Dia beda, cara berpikirnya lebih dewasa, fashionable, sepertinya aku bisa nyaman sama dia", kata Raka

"Nah itu, kan tinggal pindahan. Hatinya dipindah ke Cori semua, udah bereskan masalahnya?", kata Sukma sambil diiringi tawa untuk mencairkan suasana

"Inginku sih semudah itu, tapi ternyata tidak. Cori juga punya masalahnya sendiri. Dia terlalu lama ada di satu hati yang tidak bisa dia miliki lagi", kata Raka

"Dia berkata pada semua orang bahwa dia bisa, dia sudah tidak lagi memikirkan seseorang itu, tapi aku tau dia bohong. Saat dia bercerita tentang seseorang itu, dia terlihat hidup. Dia terlihat lepas, tanpa beban. Dan aku tau arti hal itu, masih ada hati yang dia titipkan di seseorang itu", lanjut Raka sambil meminum kopinya.

"Sekompleks itu ya ternyata", kata Sukma dengan wajah serius.

"Lucu ya? Ada hati yang menunggu hatiku dan dekat dengan keluargaku, tapi hatiku tak bisa dengannya. Ada hati yang membuatku nyaman, tapi hatinya masih tersimpan untuk orang lain. Kadang keadaan selucu itu, dan kita hanya bisa menikmatinya. Entah dengan tertawa, atau dengan menangis diam-diam", kata Raka dengan pelan.

Jangan bersedih, tersenyumlah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang