JW MARRIOTT
Manda melihat gedung pencakar langit di depannya, gedung yang merambah menjadi sebuah hotel bintang 5 plus diamond itu, akan menjadi tempatnya bekerja.
Manda wisuda 4 bulan yang lalu dengan gelar sarjana kepariwisataan, meski kuliah 4 tahun di Malaysia, Manda bekerja sebagai Room Attendent. Tidak apa karena Housekeeping memang talentanya, dan see! Ini hotel terbesar di Indonesia. jadi dia cukup beruntung bukan?
"Kamu sudah mengerti apa tugas tugas kamu Manda, dan shifnya kamu bisa melihat di Office Hk." Jelas Pak Risky spv Hk. Manda mengangguk sambil tersenyum.
"Saya mengerti Pak, trimakasih." Balas Manda Pak risky mangut-mangut lalu mulai memberinya kertas berisi kamar mana yang akan dibersikan, pasca seminggu yang lalu Manda interview ke sini dia sudah mempelajari hotel ini sebelumnya supaya tidak linglung nantinya.
Saat dia selesai membersihkan kamar kamar di dekat lobby, dia mendengar para staffnya disini berbisik bisik.
"Pak Marriot,itu Dateng oh my God!gue da cantik belum?"
"Senyum sama pak Marriot ituh dia."
"Andai gue bininya pak Marriot,uh pasti bahagia hidup gue."
"Pak Marriot ganteng banget sumpah."
Marriot?
"Kamu saya gaji bukan untuk bengong."Suara bass nan dingin itu membuyarkan lamunannya, Manda mengerjap.
Sontak Manda kedip-kedip.
"M..aaf pak," balasnya gugup setengah mati, dilihatnya pria bersetelan jas itu pergi.
Wait..
Itu Marriot?
Marriot Edison?
Owner Jw sekaligus Gm yang sering dia searching di Google?
Dia menepuk pipinya pelan.
"Itu benar benar dia." Gumamnya.
#
Marriot Office.
"Eum Risky siapa gadis tadi?"Risky mengernyit.
"Gadis yang mana Pak?"
"Itu karyawan baru itu,"balasnya datar.
"Yang bapak tegur tadi?" Marriot mengangguk.
"Oh dia Manda Cecilia Pak," Balas Risky, dan untuk pertama kali dalam sejarah baru kali ini Risky mendengar bosnya ini kepo dengan seorang 'Room Attendent'.
Marriot tersenyum kecil mengingat ekspresi Manda tadi, mata bulat dan bibir pink itu menganga saat Marriot menegurnya.
'menggemaskan'batinnya.
Marriot menggeleng .
¥
"Man,kamu mau pulang nih?"tanya Pak Risky.
"Iya pak."balasnya.
"Bisa saya minta tolong sama kamu?" Manda mengernyit tapi kemudian mengangguk juga.
"Tolong kamu antarkan flashdisk ini sama pak Marriot yah, kamu tau kan ruangannya?"
Yah jelas Manda tau di lantai 25 di dekat ruangan HRD tempat pertama kali dia tuju.
"Tau pak."
"Iyaudah ini." Lalu Pak Risky menyodorkan nya pada Manda.
Mr Marriot Edison GM JWM
Saat matanya menyapu tulisan itu Manda mendesah pelan, kok dia jadi gugup gini yah?
"Tok tok tok,"
"Masuk," suara dingin itu lagi. Sial!
Hal pertama yang dilihat adalah pria itu sibuk dengan laptopnya.
'syukurlah'batinnya.
"Pak ini Flashdisk yang diberi pak Risky." Ucapnya. Lalu dia mendongak, menatap Manda intens.
"Kamu karyawan yang bengong tadi yah?" Lah ini anak masih ingat aja sama yang tadi, Manda mendengus dan sadarkan Manda kalok dia hanya RA jadi tidak boleh protes!
"Soal yang tadi Maaf Pak," cicitnya pelan
"Maaf?aku heran kenapa staff sepertimu diterima disini," Balasnya. Manda membelak, oh ayolah dia hanya bengong dan itupun karena dia sial sial sial !
"Maaf pak." Dan hanya itu yang terlontar dari bibir Manda , dia menyeringai.
"Sebagai gantinya temani aku makan siang."
Apa?
#Tbc
Mohon Krisan yang membangun :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Room Attendent (End)
RomanceKatanya cinta pertama lebih berwarna ketika bersemi di tempat kerja, juga bersama orang yang kita benci awalnya. Ini tentang seorang gadis, Room Attendent di sebuah hotel besar. Mempertemukannya dengan pria sombong dan galak. - 16+