Marriot melangkahkan kakinya di Bandara Soekarno Hatta dengan lesuh, hatinya terluka, sangat. Ternyata Manda benar-benar menolaknya telak. Sebulan disana dia pulang dengan tangan kosong, tanpa genggaman Manda ditangannya.
Tanpa Segalanya!
Without Love.
"Papa tau ini berat bagi kamu, tapi papa harap kamu tetap harus menjalani hidup kamu!"ucap Robin _Papa Marriot.
Hidup?
Marriot tersenyum pedih!
Manda, hanya Manda hidupnya!
"Iya pa,"jawabnya pelan.
"Mama percaya sama kamu, kamu pasti kuat nak."tambah Adel_Mama Marriot.
Sekali lagi Marriot hanya mengangguk pelan dengan pandangan kosong ke depan.
#
Walau sudah sebulan lebih Marriot semakin berubah, dia banyak diam, sifat dinginnya muncul kembali setelah kejadian sebulan lalu.
Maret!
Marriot benar-benar mengutuk bulan itu, bulan dimana Manda memberikan jawaban yang paling menyakitkan baginya.
"Pulanglah, jawabanku tetap sama, aku tidak bisa menerimamu lagi!"
Mengingatnya saja membuat hatinya kembali ngilu. Marriot mengusap wajahnya kasar.
"Manda aku bisa gila tanpa kamu!"teriaknya sambil memukul mejanya keras.
'Tok tok tok' suara ketukan pintu membuat Marriot mengerjap.
"Masuk,"ucapnya dingin. Sekretarisnya masuk.
"Pak ada yang ingin bertemu dengan Bapak." Marriot mendengus.
"Bilang hari ini aku tidak mau diganggu!"Vivi_Sekretaris Marriot tersenyum penuh arti. Tentu saja dia tau kenapa Bosnya ini uring-uringan dan kembali dingin seperti dulu.
Manda!
Gadis itu benar-benar beruntung bisa mendapatkan hati Bos mereka, Si Owner yang dingin tak tersentuh.
"Kenapa masih Disitu?sampaikan pesan saya!"ketus Marriot.
"Baiklah Mak kalau Begitu saya suruh Manda pul-"
"Apa kau bilang?"tanyanya keras.
"Itu Pak, Manda ingin bertemu dengan Anda."
"Manda?"
"Bapak sudah lupa?"
"Maksud saya Mandaku? Manda Cecillia?"
"Namaku kok disebut-sebut!"suara familiar itu membuat Marriot melongo.sementara Vivi langsung mengerti dan pergi.
Marriot menatap gadis itu penuh rindu.
"Sayang kamu kembali?"tanyanya dengan nada bergetar. Manda mendekati Marriot.
"Mata kamu kok berkaca-kaca?terharu ya aku datang?"Marriot tersenyum. Gadis ini benar-benar.. Untung sayang.
"Kenapa kamu pulang?"
"Jadi aku balik lagi?"
"Aku mau denger alasan kamu sayang,"
Manda meletakkan telapak tangan kanannya di hatinya, lalu berkata.
"Hati aku tau kemana dia pulang, sesuai dimana pemiliknya berada."
#Tbc
4 Part lagi ending yeahh😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Room Attendent (End)
RomanceKatanya cinta pertama lebih berwarna ketika bersemi di tempat kerja, juga bersama orang yang kita benci awalnya. Ini tentang seorang gadis, Room Attendent di sebuah hotel besar. Mempertemukannya dengan pria sombong dan galak. - 16+