"Aku ingin kau menjadi wanitaku,"
Cotton buds please!
Manda mengernyit, sedetik kemudian dia terkekeh kecil.
"Bapak bisa bercanda juga yah?" Tanyanya sambil terkekeh.
Marriot?
Benar-benar tidak percaya dengan respon wanita didepannya ini, bercanda?.
"Saya tidak bercanda," ucapnya datar dan dingin.
Krik..krik.
Gantian Manda yang diam.
"Pak..ini..maksudnya apa yah?" Cicitnya seperti angin, pelan.
Marriot menaikkan satu alisnya, berdiri lalu bergerak mendekati Manda yang sudah diserang rasa gugup dan takut bersamaan.
"Mulai sekarang kamu kekasihku, Manda cecillia." Bisiknya tepat ditelinga Manda.
Seperti aliran listrik dan tersengat Manda menegang dan mendadak kaku.
#
"Kenapa wajah kamu Man?" Aliya_bunda Manda bertanya karena melihat wajah anaknya pucat, lusuh, dan letih.
Manda masih diam.
"Kamu kecapekan?yaudah mandi dulu sana baru istirahat," lanjut sang bunda, lembut.
Manda hanya mengangguk, bingung ingin berkata apa.
Manda mendesah pelan.
"Hufft.." Setelah insiden Marriot yg mengklaim dirinya kekasihnya, Manda hanya bisa diam tadi sebelum Marriot menyuruhnya pulang.
"Kok gue diam ajah tadi, arrggg," Racaunya kesal.
Manda memilih melangkah ke kamar mandi untuk membasuh tubuh dan pikirannya.
Setelah mandi, dia memilih memejamkan mata rasanya dia benar-benar lelah sekarang karena kerja tadi dan karena...Marriot.
Belum sampai beberapa menit, ponselnya berdering, Manda berdecak kemudian mengangkatnya dengan kesal.
"Halo siapa nih yg ganggu tidur gue?" Ketusnya.
"Ini aku Marriot."
Deg!
"Mati gue," gumam Manda pelan hampir tidak bersuara.
"Man Manda?honey?."
Honey?
Manda bergidik jijik.
"Ada apa pak?" Tanyanya.
"Manda, mulai sekarang panggil aku-kamu karena aku pacar kamu, paham?"
Manda hampir saja menyemburkan tawanya tapi meredamnya dengan menutupi mulutnya dengan telapak tangannya. bagaimana bisa pria ini bersikap seperti ini?
Aku-kamu?
Panggilan itu terdengar sangat intim, jadi dia mungkin susah untuk membiasakan diri.
"Iya pak..eh maaf," Cicitnya lagi. Manda bisa mendengar hembusan nafas kasar disana.
"Aku harap kamu bisa membiasakan diri,"
Manda mendesah.
"Iya, Btw bap..eh kamu dapet darimana nomor saya?"
"Jangan formal seperti itu, aku gak suka.. dan soal nomor mu bukan hal yang sulit mendapatkannya,"
"Iya, baiklah." Balasnya mencoba bersikap biasa.
"Dan mulai besok aku menjemput dan mengantar mu pulang,"
What!!
"Ta.."
"Gadak penolakan atau kamu terima akibatnya." Potongnya cepat.
"Jadi kamu ngancem aku?" Tanyanya kesal.
Manda menangkap suara kekehan disana.
"Kamu tau akibatnya kalau berani menolak seorang Marriot Edison sayang."
Mata Manda membulat, selanjutnya bahunya turun, lemas.
Welcome To the hell Manda.
#Tbc
Hai..
Maaf jika typo bertebaran,jangan lupa tinggalkan kritik yang membangun :)
Tq😘😘Friska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Room Attendent (End)
RomanceKatanya cinta pertama lebih berwarna ketika bersemi di tempat kerja, juga bersama orang yang kita benci awalnya. Ini tentang seorang gadis, Room Attendent di sebuah hotel besar. Mempertemukannya dengan pria sombong dan galak. - 16+