Manda Pov
"Apa?" Hanya itu yang terlontar dari bibirku, pria di depanku ini menatapku intens. Dia berdehem.
"Kenapa?kau tidak mau?" Tanyanya.
Mau menerima? salah, menolak lebih salah bukan?
'hufft'
"Baiklah pak."
#
Bengong.
Hanya itu yg kulakukan, bagaimana mungkin GM di depanku ini mengajak aku ke restoran ternama di kota ini, oh ayolah apa semua orang kaya menghamburkan uangnya dengan cara seperti ini?
"Kenapa bengong?" Suara bass itu membuyarkan lamunan ku.
"Gak papa pak," jawabku asal.
"Pesan saja sesuka kamu." Cetusnya santai, sesuka? Memangnya disini ada nasi Padang kesukaanku? Atau Semur jengkol kegemaranku? Aku menggeleng, bagaimana mungkin aku memesan makanan seperti itu didepan bosku.
"Satu hamburger dan air putih." Dan hanya itu yang terlontar dari mulutku.
Oh, liat bagaimana pria di depanku ini makan dengan sangat tenang dan santai, memotong steak sapi dengan perlahan lalu memasukkannya ke mulutnya. Sukses! Aku memperhatikannya.
He is Really-really sexy.
"Kenapa menatapku?" Sial! Kenapa aku selalu tertangkap basah?
Aku mendengus pelan, lalu mulai menyibukkan diri dengan makananku.
Hanya itu yg kulakukan hingga piring di depanku bersih.
#
"Terimakasih Pak." Ucapku dia hanya berdehem, Uh dasar triplek !
Saat aku mulai mengayunkan kakiku dia memegang lenganku.
"Ada apa Pak?"
Dia terkesiap, seperti...salah tingkah?
"Gaada apa-apa." Tandasnya lalu berlalu.
Begitu bukan? Hanya karena bengong aku diajak makan siang oleh Owner JW Marriot, Ohw ayolah ini sudah berakhir tapi kenapa pipiku masih memerah?
~
"Beruntung banget lo dihari pertama kerja diajak pak Marriot makan siang." Nadya_teman baruku selalu berceloteh tentang Marriot, Marriot dan Marriot.
"Ah biasa ajah!" Celahku.
"Ih Lo tau gak padahal gue pengen makan bareng sama dia, walaupun gue yg traktir." Aku mengernyit, yakin?
"Yakin?dia makan di restoran ternama Loh!" Balasku.
Nadya terkekeh.
"Yang gak papa dong, yang penting bisa makan semeja sama dia," Balasnya dengan mata berbinar, melambangkan perasaannya.
"Kalok gue mah gak mau, soalnya risih tau gak! " Balasku bergidik ngeri.
"Risih semeja dengan saya?"
Suara itu?
This Right, This Sir Marriot !
Sial!
#Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Room Attendent (End)
RomanceKatanya cinta pertama lebih berwarna ketika bersemi di tempat kerja, juga bersama orang yang kita benci awalnya. Ini tentang seorang gadis, Room Attendent di sebuah hotel besar. Mempertemukannya dengan pria sombong dan galak. - 16+