Flasback
Manda menitikkan air matanya deras, Marriot Sudah pergi sejam yang lalu. Hatinya hampa, sangat.
Manda menggeleng.
"Kenapa harus mikirin cowok itu sih?Gw mau Move-on!"ketusnya pada dirinya sendiri.
"Jangan bohongi diri kamu sendiri dengan berlari dari kenyataan,"suara Bibi Hoole menyapa pendengarannya. Manda hanya diam, bingung ingin membalas apa, karena itu memang benar.
Sangat benar!
"Bibi tau kamu masih cinta pada Marriot."ucap Bibi Hoole lalu pergi. Meninggalkan Manda dengan segala Marriot, yang bersarang dipikirannya.
Cinta memang pedih yah?
#
Sudah 4 Minggu Manda di Boston, tapi dia tidak mendaftar kuliah, setiap harinya dia hanya membantu Bibi Hoole.
Kedua paruh baya itu mengerti, Mengingat ini kali pertama Manda putus cinta. Dan pertama kalinya dia mengenal Cinta.
Ketiganya sedang duduk di ruang tamu, Bibi Hoole dan Paman Sam sibuk bercengkrama.
Manda?
Entahlah, setiap hari gadis itu hanya membaca novel, atau memegang ponselnya, hanya itu runititasnya. Terkadang Bibi Hoole mendapati Manda menangis di kamarnya sambil memegang sebuah foto, yang jelas Bibi Hoole tau itu Marriot dan Manda karena 'pernah melihatnya di meja Manda.
"Manda, selama kamu disini kamu juga belum berubah man, apa kamu masih memikirkan Marriot?" Manda mengerjap. Pertanyaan itu terlalu tiba-tiba baginya.
"Entahlah Paman."hanya 2 kata yang terlontar dari bibirnya, sudah menarik kesimpulan bagi Paman dan Bibinya kalau Manda memang patut dipulangkan ke Indonesia.
"Manda, Bibi rasa kamu harus pulang ke Indonesia. Jangan lari dari kenyataan nak, kami tau kamu itu siapa, jadilah seperti Manda yang Paman dan Bibi kenal."nasihat Bibinya panjang lebar. Manda terenyuh.
Tentu saja!
Dia sangat mencintai pria itu, bahkan dia sesak dan kosong di saat bersamaan, jika mengingat wajah pria itu.
Apa kabar dengannya sekarang?
Manda merindukan pria itu, sangat.
Mengingat itu semua, Manda menitikkan air mata kembali.
"Manda mau kembali besok Ke Indonesia Paman, Bibi."kedua paruh baya itu tersenyum lalu mengangguk.
Off
Marriot langgsung memeluk Manda, erat. dia juga memberikan kecupan-kecupan di kepala gadis itu. mendadak rasa hangat menyeruak di tubuhnya.dia sangat merindukan wanitanya.
"Makasih sayang, makasih, kamu sudah kembali untuk aku."ucapnya dengan senyum yang jelas terpatri di wajah tampannya.
Manda tersenyum di balik pelukan itu.
"Kamu semua harus membayarnya!"suara Manda yang terdengar santai itu, bukan hal yang baik bagi Marriot. Terdengar ambigu dan menyeramkan di waktu yang sama.
"Maksud kamu apa sayang?"
"Ada hal-hal yang kamu harus kamu patuhi.."dia mengantung ucapannya, hingga membuat Marriot benar-benar gelisah.
"Kalau tidak kamu patuhi, aku kembali ke Boston!"
Oh tidak!
#Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Room Attendent (End)
RomanceKatanya cinta pertama lebih berwarna ketika bersemi di tempat kerja, juga bersama orang yang kita benci awalnya. Ini tentang seorang gadis, Room Attendent di sebuah hotel besar. Mempertemukannya dengan pria sombong dan galak. - 16+