10

8.2K 378 8
                                    

"Kuharap aku tidak bertingkah bodoh nantinya."ucap Manda lesu, sambil mengibas-ngibaskan ujung Gaun yang dipakainya. Marriot terkekeh.

"Kenapa?kamu gugup?"

"Wanita mana yang tidak gugup saat bertunangan?"tanyanya sarkas.

Marriot mengulum senyum,Manda memang tidak ada anggun-anggunnya, dan hal itu malah membuatnya semakin gemas saja dengan wanitanya ini.

"Yaudah Yuk, acara pertunangan kita sudah mau mulai."ajak Marriot sambil menarik tangan Manda lembut.

Ketika Manda, dan Marriot datang, tepuk tangan mulai terdengar. "Acara kita hanya dihadiri keluarga kita."ucap Marriot.

Manda mengulum senyum.

"Baguslah."

Saat Acara pertukaran Cincin, Marriot mengecup punggung tangan Manda.

"Aku mencintaimu Manda,sangat."ucapnya lalu menyatukan kening mereka.

Blushing..

"Pipi kamu merah."goda Marriot yang berakhir dengan cubitan pedas Manda dipinggangnya.

"Aku mau tidur, ini juga acara terakhirnya bukan?"tanya Manda.

"Yaudah ayuk."lalu keduanya berjalan kekamar Manda.

"Ngapain kamu?"tanya Manda saat melihat Marriot ikut masuk kekamarnya.

"Emang Kenapa? kita kan sudah sah."ucap Marriot santai.Manda melotot.

"Sah kepalamu! We Just Fiance! Understand? Get Out Now! "bentaknya. Marriot terkekeh.

" Jadi kamu mau cepat-cepat ke altar..hmz?"goda Marriot.

"Marriot!"pekik Manda.

"Apa sayang?"godanya lagi.

"Aku gak mau ngomong sama kamu lagi!"wajah Marriot yang tadi senang, mendadak panik.

"Sayang, jangan gitu Yah, aku cuman bercanda."Ucapnya sambil memegang kedua tangan Manda lembut.

Manda masih setia menekuk wajahnya.

"Sayang please.. "mohonnya memelas.

" Aku mau tidur."ketusnya lalu berbalik, tapi sayang Marriot bergerak memeluk Manda dari belakang.

"Jangan marah, kalau kamu marah aku makan kamu!"ucap Marriot lalu mengecup pipi Manda. Manda menegang lalu mengangguk, kesehatan jantungnya tidak baik sebelum lelaki itu melepaskan pelukannya. Marriot menarik tubuh Manda kehadapannya, dia tersenyum kecil melihat kegugupan Manda.

"Makasih Manda sudah mau menerima aku, aku menyukaimu, menyayangimu, mencintaimu."ucapnya lalu mengecup kening Manda.

Manda?

Diam.

"Udah tidur gih, Happy Sleep, hope you have dream with me."Manda memutar bola matanya malas, yang membuat Marriot lagi-lagi terkekeh. jika gadis lain yang digombalinya sudah pasti akan tersipu. tapi Manda?dia berbeda.

"Good Night."Ucap Manda sebelum menutup pintu kamarnya.

Marriot Mengulum senyum. Cinta benar-benar membuatnya gila. kalau dulu dia suka mengejek temannya jatuh cinta sekarang dia kena getahnya.

oo000oo

"Capek banget."desisnya lalu duduk di Office Hk, setelah membersihkan 17 kamar dalam tempo 3 jam dan itu semua dalam keadaan Check Out sungguh membuatnya kehilangan energi.

"Minum dulu man."ucap Rani Order taker yang stay di Hk Office.

"Sip, thanks kk. gw capek banget serius!"ucapnya sambil terkekeh kecil, sambil meminum satu botol air minum hingga tandas. Rani terkekeh.

"lu udah selesai?"

"Udah kak, masih jam 12, uhh gw Free 4 jam."ucapnya dengan mata bersinar. Rani terkekeh.

"Yaudah pulang sana, sebelum Bos tampan kita dateng bawa lari lu!"goda Rani.

Pipi Manda memanas.

"Apaansih!"ketusnya.

ooo00ooo

"Itu Renata Johnson? Oh my God Dia sangat sempurna!"

"Tapi bukankah dia kekasih Pak Marriott?"

"Apa maksudmu? bukankah pacar pak Marriot Staff baru itu?"

"Dia mungkin hanya mainan pak Marriot."

"Mainan apa maksudmu?"

Manda memejamkan matanya saat mendengar gosip itu di lobby,ekor matanya bergerak mengikuti mereka yang melihat.. Renata Jhonson?

Siapa wanita itu?

Apa hubungannya dengan Marriot?

Dan apa Gosip Itu benar?

Banyak pertanyaan yang muncul di benak Manda,sehingga dia memutuskan untuk menatap wanita kelewat sempurna itu dalam hal..Fisik tentunya.

Manda memicingkan mata saat melihat Marriot menghampiri wanita itu.dan matanya memanas saat melihat wanita itu mengecup pipi Marriot.

Semudah itu?

Semudah itu Marriot membolak-balikan perasaannya?

Tapi...Kenapa sesakit ini?

Manda berbalik mengambil langkah keluar,berlari sejauh mungkin asal dia tidak bertemu dengan pria itu.

"I Hate he!"cacihnya sambil berlari,mengabaikan ponselnya yang terus berdering.

Disisi lain.

"Kenapa kau membiarkannya pergi?"bentak Marriot.

Yeno meringis.

"Tapi pekerjaan Manda sudah sel-"

"Jawaban apa itu!"

"Maaf pak,saya bukannya ingin mencampuri urusan Anda,tapi Manda melihat bapak dicium-"

"Dicium Renata?Oh God Manda sudah salah paham,shitt."makinya Sebelum pergi dengan sedikit berlari meninggalkan Jeno melongo. Lelaki itu tertawa kecil.

"Cinta benar-benar bisa membuat orang gila."gumamnya lalu berlalu.

Marriot melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.dadanya bergemuruh menyatu dengan rasa sesak memikirkan gadisnya memikirkan yang tidak-tidak.

"Damn it!"makinya lagi.

"Fuck..fuck."Marriot semakin frustasi saat tak menemukan Manda.disaat pikirannya semakin kacau...Rumah? Bodoh! Bagaimana bisa dia tidak berpikir bahwa Manda berada dirumahnya. Mungkin ini efek kekhawatiran Marriot karena gadis itu.

Marriot melihat Bunda Manda diteras sambil membaca sebuah Majalah kesehatan.

"Syaloom Bunda."sapanya lalu mencium punggung tangan paruh baya itu. Sebelum Bunda berbicara Marriot sudah lebih menjawabnya."Bunda, Manda didalam?"

Bunda menghela nafas lelah.

"Kalau kalian ada masalah, Bunda harap diselesaikan dengan kepala dingin. Pertunangan kalian baru seminggu, Bunda percaya sama kamu." Marriot mengangguk,  lalu mengulum senyum dengan hati lega.

"Baik Bunda."ucapnya lalu berlalu masuk kedalam,hingga sampai didepan pintu kamar wanitanya. Mendadak dia panik.

Menarik nafas beberapa kali sebelum mengetuk pintu. 'tok..tok..tok'

"Sayang buka pintunya ini aku."

Krik..krik

"Say-"

"GET OUT NOW!!!I HATE YOU!"teriaknya dari dalam.Marriot hampir limbung mendengar kemarahan Manda. Sementara Bunda Manda terkejut,hingga Majalahnya terjatuh.

Karena pada dasarnya wanita itu lemah,dan gampang sakit hati.

#Tbc

Mohon Krisan yang membangun😂😍😘

Love All😁😂

Room Attendent (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang