Jiae menggigit bibir bawahnya dengan mata yang terfokus pada semangkuk ramyeon di atas meja makan.
Baekhyun, Chanyeol dan Kyungsoo yang juga berada disana hanya menatap gadis itu dengan heran. Dari tadi Jiae hanya diam saja tanpa menyentuh sedikit pun ramyeon yang telah dibuatkan oleh Kyungsoo untuk sarapan pagi ini.
Baekhyun meneguk mineral, dan menaruh kembali sumpitnya di atas mangkuk. Ia kemudian menarik jemari Jiae dan mengenggamnya dengan lembut.
"Kenapa tidak makan? Bukannya kau bilang kau lapar?"
Jiae menggeleng pelan. "Tidak. Aku hanya tidak bisa makan ramyeon."
Chanyeol dan Kyungsoo saling melirik. Sedangkan Baekhyun mengernyit mendengar ucapan kekasihnya itu. Ia benar-benar tidak tahu Jiae tidak bisa makan ramyeon.
"Kenapa? Apa kau ingin aku buatkan makanan yang lain?" tanya Baekhyun lagi.
Jiae lagi-lagi menggelengkan kepala. "Bukan itu. Aku sangat ingin mencobanya. Tapi Ibu pernah bilang padaku bahwa makanan itu beracun dan bisa membunuh orang kalau memakannya. Jadi seumur hidup aku tidak pernah mencoba ramyeon instan."
Mereka bertiga terdiam sejenak mencoba memahami ucapan Jiae barusan. Sampai ketika Chanyeol mulai tertawa terbahak-bahak. Dan Kyungsoo yang mengulum bibir menahan senyum.
Sementara Baekhyun hanya menghela nafas panjang karena perkataan Jiae yang terdengar sangat polos. Apa dia tidak sadar bahwa Ibunya hanya berbohong padanya?
"Jiae, jika apa yang Ibumu katakan benar. Tidak akan ada lagi pabrik yang berani memproduksi ramyeon untuk dikonsumsi umat Korea. Kau tidak akan mati, bila hanya memakan satu atau dua kali." terang Chanyeol seperti pakar pangan dan makanan.
Jiae mengerucutkan bibirnya. "Maksudmu Ibuku telah berbohong padaku selama ini?"
Chanyeol mengangguk sambil terkekeh. "Kau benar-benar polos. Sangat berbanding terbalik dengan Baekhyun. Sampai sekarang aku masih tidak percaya kalian akhirnya bersama."
Baekhyun mendesis dan memukul geram kepala Chanyeol. "Bodoh. Seperti kau tidak saja. Kau dan aku tidak ada bedanya. Kita berdua sama!"
"Sudah. Hentikan. Kenapa kalian berdua yang jadi ribut?" Kyungsoo mencoba melerai.
Baekhyun menatap Jiae dan tersenyum. "Tidak usah dengarkan Chanyeol. Dia itu agak bodoh. Jadi harap maklum."
Kini giliran Chanyeol yang memukul kepala Baekhyun hingga berhasil membuat Jiae tertawa karena melihat tingkah mereka yang sangat kekanak-kanakan.
Tapi itulah yang membuat hubungan antara member EXO sangat dekat. Mereka tidak sungkan berekspresi dan bersikap apa adanya satu sama lain.
"Jiae, sekarang cobalah masakanku. Aku bahkan menambahkan telur dan sosis ke dalam ramyeon-mu. Rasanya pasti sangat enak." ujar Kyungsoo meyakinkan.
Jiae melipat bibirnya dengan mata yang berpindah pada Baekhyun. "Benar tidak apa-apa, kan?"
Baekhyun yang masih mengenggam tangan Jiae mengangguk pelan. "Tidak akan terjadi apa-apa. Percaya padaku."
Jiae mengangguk. Ia mulai menggerakan sumpit dengan jemarinya, lalu memasukan makanan berbentuk panjang itu ke dalam mulutnya.
Gadis itu mengunyah ramyeon-nya dengan hikmat sampai-sampai Baekhyun, Chanyeol dan Kyungsoo yang dari tadi memperhatikannya hanya meneguk ludah, karena ikut terbawa cara Jiae menikmati ramyeon-nya.
"Waaahhh!!! Aku tidak tahu rasa ramyeon instan begitu enak!! Ibu keterlaluan. Bagaimana bisa beliau tidak membiarkan putrinya mencoba makanan seenak ini!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWANTED FANGIRL [Completed]
أدب الهواةByun Baekhyun menyadari hidup menjadi idola tidaklah mudah. Bukan hanya berbekal kemampuan, fisik dan kerja keras, tapi juga tanggung jawab untuk selalu memberikan yang terbaik bagi penggemarnya. Namun, mengapa dari jutaan penggemarnya di luar sana...