Part 22 - Aunty's House

434 52 2
                                    

Baekhyun menghentikan mobilnya di depan perkarangan sebuah rumah. Lokasi yang bisa dikatakan jauh dari jejeran gedung tinggi menjulang dan keramaian ibu kota.

Terdapat restoran kecil yang digabung dengan dinding rumah di sampingnya. Juga ada taman yang ditumbuhi bunga dan tanaman hias hijau di sekitaran tempat itu.

Baekhyun menoleh ke samping tepatnya ke arah Jiae yang masih celingukan sambil memperhatikan keadaan di sekitar mereka.

Menyadari tatapan Baekhyun padanya, Jiae ikut menatap pria itu dengan kerutan di keningnya.

"Baekhyun, kita dimana? Lalu, rumah siapa itu?" tanya Jiae dengan penasaran.

Baekhyun tersenyum. "Kau akan mengetahuinya nanti. Ayo kita turun."

Jiae mengangguk. Ia membuka seatbealt, lalu mengikuti Baekhyun yang beringsut keluar dari dalam mobil. Matanya masih menerawang ke sekitar hingga pandangannya berhenti pada seorang wanita berumur yang keluar dari dalam rumah sederhana di depan mereka.

"Byun Baekkie!!"

Baekhyun mendekati wanita dewasa itu dan langsung memeluk tubuh kecilnya dalam beberapa saat.

Wanita itu menangkup wajah Baekhyun dengan kedua telapak tangannya. "Kenapa kau tidak bilang padaku, kalau kau ingin datang. Bibi kan bisa menyiapkan sesuatu untukmu."

Baekhyun terkekeh ringan. "Maaf, Bi. Kedatanganku kesini benar-benar mendadak. Aku pasti menganggu Bibi malam-malam begini."

"Bibi? Jadi beliau adalah Bibinya Baekhyun? Woah! Apa itu artinya Baekhyun sudah mulai memperkenalkanku dengan keluarganya?" benak Jiae yang masih memperhatikan dua orang yang tidak jauh darinya.

"Maksudmu?" tanya Bibi Eunbi.

Baekhyun berdehem pelan. "Kalau boleh, kami izin ingin menginap di rumah Bibi untuk malam ini saja."

"Kenapa harus meminta izin segala. Tentu saja boleh. Bibi malah merasa sangat senang, jika kau mau menginap disini."

Tatapan Bibi Eunbi seketika beralih pada Jiae yang berdiri di belakang tubuh Baekhyun.

"Lalu, siapa gadis cantik ini. Apa dia kekasihmu?"

Baekhyun ikut menoleh pada Jiae dan mengangguk menanggapi Bibi Eunbi.

Sadar sedang dibicarakan, Jiae lantas lebih mendekati Baekhyun dan Bibi Eunbi, kemudian membungkukkan tubuhnya di hadapan beliau dengan sesopan mungkin.

"Selamat malam, Bibi. Namaku Yoo Jiae. Tapi Bibi bisa memanggilku dengan Jiae saja atau mungkin peri cantik, juga bisa." ucap Jiae yang mendapat helaan nafas tidak percaya oleh Baekhyun di sampingnya.

Ucapan Jiae itu mengundang gelak tawa dari Bibi Eunbi. "Namanya sangat cantik, tapi orangnya jauh lebih cantik. Baiklah, Bibi akan memanggilmu dengan Jiae saja."

Jiae tersenyum lebar. "Terima kasih Bibi... Bibi...."

"Eunbi. Panggil aku Bibi Eunbi saja." ujar beliau memperjelas.

Jiae mengangguk. "Ah, iya. Bibi Eunbi, terima kasih karena telah mengizinkan kami menginap disini."

Baekhyun menyenggol lengan Jiae dengan pelan dan memberikan tatapan seperti memintanya untuk menjaga sikap di depan Bibi Eunbi.

Ternyata Bibi Eunbi menyadari tindakan Baekhyun itu. "Baekkie, aku tidak apa-apa. Bibi malah sangat menyukai sikap Jiae yang manis dan apa adanya."

"Terima kasih, Bibi."

"Sama-sama. Ayo masuk."

Beliau akhirnya menarik Jiae untuk langsung masuk ke dalam rumahnya. Diikuti oleh Baekhyun yang berjalan di belakang mereka.

UNWANTED FANGIRL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang