Baekhyun menghembuskan nafas sebelum akhirnya memasuki tempat yang telah dipenuhi para tamu yang hadir di sebuah acara. Lebih tepatnya di acara pertunangan Jiae dan Minhyun.
Demi menepati janjinya waktu itu, ternyata Baekhyun benar-benar bersedia datang. Bagaimanapun juga dia harus menghormati keputusan Jiae untuk memulai kehidupan barunya dengan pria lain.
Bagi Baekhyun hal terpenting adalah kebahagiaan Jiae-nya. Gadis itu harus hidup bahagia walau itu bukan dengannya.
Matanya menelusuri keadaan ruangan yang telah dihias sedemikan rupa, namun tidak menghilangkan kesan mewah dan berkelas ketika berada disana.
Tentu saja. Karena tempat yang Baekhyun datangi saat ini adalah salah satu hotel berbintang yang sangat terkenal akan kemewahannya.
Tatapan Baekhyun berhenti pada sosok wanita dengan gaun merah yang tengah berdiri diantara kerumunan orang-orang.
Ia mengerjapkan mata karena begitu takjub dengan keindahan ciptaan Tuhan yang satu ini.
"Kau sangat cantik malam ini, tapi sayangnya kecantikanmu bukan untukku, melainkan untuk calon tunanganmu." lirih Baekhyun yang tidak mungkin di dengar oleh orang lain. Termasuk oleh Jiae yang berdiri jauh dari keberadaannya.
Baekhyun juga melihat Minhyun yang terlihat begitu gagah dengan tubuh tingginya tengah berdiri di samping Jiae. Dari wajah pria itu tergambarkan ekspresi penuh kebahagiaan.
Baekhyun memalingkan wajahnya saat salah satu tangan Minhyun menyentuh pinggang Jiae dengan possesive hingga membuat jarak keduanya kian mendekat.
Untuk mengusir rasa cemburunya, Baekhyun berinisiatif untuk menjauh dari mereka berdua dan mulai menikmati hidangan yang tersedia disana.
"Byun Baekhyun...."
Kunyahan Baekhyun terhenti ketika mendengar seseorang memanggil namanya.
Ia mendongak dan melihat Moonkyu sedang tersenyum ke arahnya.
"Oh, Kim Moonkyu! Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kemana saja kau selama ini?"
"Aku sempat pindah ke Busan selama 4 tahun dan memutuskan untuk kembali ke Seoul setelah membuka cabang restoran disini." jawab Moonkyu.
Baekhyun mengangguk-anggukan kepalanya. "Syukurlah kalau begitu. Ternyata kau telah menjadi pengusaha yang hebat."
Moonkyu terkekeh pelan. "Jangan mengolokku. Aku tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu."
Baekhyun ikut tertawa. "Itu namanya takdir."
Tatapan Baekhyun beralih pada gadis di samping Moonkyu. "Kau sudah menikah ya?"
Moonkyu menggeleng, lalu tersenyum. "Belum. Oh, iya. Perkenalkan dia adalah Oh Yeonseo. Dia adalah calon istriku."
Baekhyun tersenyum dan mengulurkan tangan kanannya. "Senang bertemu denganmu, Oh Yeonseo. Perkenalkan aku Byun Baekhyun."
Yeonseo menyambut uluran tangan Baekhyun dengan senyuman. "Siapa yang tidak mengenal seorang Byun Baekhyun. Aku adalah salah satu penggemar beratmu dulu."
"Oh iya? Wah, Kim Moonkyu kau harus lebih berhati-hati padaku mulai dari sekarang." ujar Baekhyun yang membuat mereka bertiga tertawa.
"Ya sudah, lanjutkan makanmu. Kami berdua ingin menyapa teman-teman yang lain."
Baekhyun mengangguk. "Baiklah, silahkan."
Sebelum pergi Moonkyu sempat membisikkan sesuatu di telinga Baekhyun yang berhasil membuat pria tampan itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWANTED FANGIRL [Completed]
Fiksi PenggemarByun Baekhyun menyadari hidup menjadi idola tidaklah mudah. Bukan hanya berbekal kemampuan, fisik dan kerja keras, tapi juga tanggung jawab untuk selalu memberikan yang terbaik bagi penggemarnya. Namun, mengapa dari jutaan penggemarnya di luar sana...