Siapin minuman, kali aja tenggorokan kalian kering setelah baca bagian ini.
Check it out!
🍑🍑🍑
Kyungsoo tersenyum tipis saat dia melirik Jiae yang mendorong pelan tubuh Baekhyun ketika mereka berdua menemuinya lagi di kamar. Meskipun begitu, Kyungsoo bersikap dingin dan seolah tidak memedulikan tingkah aneh keduanya.
Jiae mendecak kesal. "Baekhyun, ayolah! Kau sudah berjanji padaku tadi."
Baekhyun menghela nafas. "Iya, iya... tidak sabaran sekali."
Baekhyun berjalan pelan, mendekati Kyungsoo yang sedang duduk di sofa. "Kyung, aku... aku minta maaf padamu soal tadi. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu kesal."
Kyungsoo tidak merespon. Ia lebih memilih diam saja dan fokus dengan layar televisi.
Baekhyun menatap Jiae sekilas dan gadis itu hanya mendelik seperti menyuruh Baekhyun untuk lebih berkata dengan sungguh-sungguh.
Baekhyun berdehem pelan. "Kyung, aku tulus meminta maaf padamu. Seharusnya aku tidak emosi dan langsung berkata kasar padamu. Aku benar-benar minta maaf."
Kyungsoo menatap Baekhyun dan Jiae bergantian. "Baru satu jam yang lalu kalian keluar dari dalam kamarku dan berhasil membuatku kesal, dan sekarang kalian menemuiku lagi untuk meminta maaf?"
Jiae mengambil tempat duduk di samping Kyungsoo. "Kyungsoo, aku mohon maafkan Baekhyun. Dia hanya salah paham. Aku telah menjelaskan padanya tadi. Kau jangan marah ya? Baekhyun merasa cemburu karena dia pikir aku menyukaimu."
"Aku tidak cemburu!" sergah Baekhyun tidak terima.
Jiae berdecih. "Kau cemburu, Byun Baekhyun!"
"Siapa bilang!? Aku tidak pernah berkata aku cemburu pada Kyungsoo!" timpal Baekhyun.
Jiae berdiri dan menatap Baekhyun geram. "Kalau kau tidak cemburu, lalu kenapa kau harus marah padaku dan Kyungsoo!?"
"Aku hanya kesal padamu, karena kau tidak mau menuruti apa yang aku katakan!"
"Aku sudah bilang, aku ingin menemani Kyungsoo di apartemen. Kenapa kau harus melarangku!?"
"Aku menyuruhmu untuk pulang, Yoo Jiae! Karena Kyungsoo butuh istirahat dengan baik. Kalau kau bersamanya, kau pasti akan menganggu Kyungsoo!"
Jiae mengangkat tinggi dagunya. "Kyungsoo saja tidak masalah aku berada disini bersamanya. Kenapa kau yang harus marah?"
"Aku tidak marah! Aku hanya tidak bisa melihatmu menganggu Kyungsoo! Cukup aku saja yang terus kau ganggu!" ucap Baekhyun tidak mau kalah.
Jiae tersenyum jahil. "Kalau memang Baekhyun tidak cemburu, kenapa kau tadi berkata aku adalah milikmu kemudian menciumku!?"
Baekhyun membelalakkan matanya setelah ucapan spontan Jiae itu keluar begitu saja. Ia melirik Kyungsoo tidak enak hati.
"Yah Yoo Jiae!! Kau.... kau.... kenapa kau berkata seperti itu di depan Kyungsoo!?"
Jiae menjulurkan lidahnya ke arah Baekhyun. "Memang kenyataannya begitu. Kau bahkan mencuri ciuman pertamaku!"
Lidah Baekhyun mengeras. Ia tidak sanggup menyauti ucapan Jiae yang tidak bisa lagi dikontrol. Baekhyun meremas rambutnya frustasi karena tingkah gadis itu yang sangat tidak terduga.
Baekhyun menghembuskan nafas panjang. "Terserah kau saja. Terus lah berkata semaumu."
Kyungsoo memilih diam selama memperhatikan keributan kecil diantara Baekhyun dan Jiae. Ia tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWANTED FANGIRL [Completed]
FanficByun Baekhyun menyadari hidup menjadi idola tidaklah mudah. Bukan hanya berbekal kemampuan, fisik dan kerja keras, tapi juga tanggung jawab untuk selalu memberikan yang terbaik bagi penggemarnya. Namun, mengapa dari jutaan penggemarnya di luar sana...