PART 7

62.4K 2.9K 59
                                    

13 JANUARI 2018

yuhuu, btw surprise ada yang bikin tagar sherinenicholas or nicholassherine, LOL, wah babang nick pasti terharu LOL

happy reading..

PART 7

 “Bukankah dia terlalu muda untukmu, Nick?”

Nicholas menyesap kopinya, menatap Sean yang duduk di bagian lain meja lewat bulu mata tebalnya.

“Cinta tak pandang umur, bukan?”cih! Cinta! Sejak kapan ada cinta antara dirinya dan Sherine? Tapi tentu saja Sean tidak boleh tahu sedikit pun tentang hal itu.

Sean terkekeh membuat Nicholas sebal. Ia menatap adik kembarnya itu dengan tatapan tajam. Apakah Sean bisa melihat sesuatu yang tidak beres antara dirinya dan Sherine?

Nicholas melirik arloji di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Ia sudah kesiangan untuk ke kantor dan hal itu karena ia tidak mau membiarkan Sherine dan Sean berduaan saja di rumah.

“Aku harus ke kantor. Kau ikut denganku,” kata Nicholas sambil bangkit.

Tepat saat itu sesosok yang tampak segar dan mengenakan jubah mandi, masuk ke ruang makan.

Darah Nicholas berdesir panas. Marah.

Jubah mandi itu memang sopan, hanya saja, puncak payudara mungil itu tampak membayang menggoda.

Apa Sherine memang berniat menggoda Sean? Dasar wanita jalang!

Raut terkejut Sherine saat melihat keberadaan mereka berdua di ruang makan sama sekali tidak meredakan amarah Nicholas. Ia berjalan maju menghampiri Sherine, menarik istrinya itu ke dalam pelukannya, lalu dengan buas melumat bibirnya.

“Selamat pagi, Sayang. Kau bangun cepat pagi ini,” ujar Nicholas dengan nada mesra dibuat-buat. Sean harus melihat bahwa hubungannya dan Sherine baik-baik saja, bahwa mereka berdua saling mencintai, tidak akan ada kesempatan pihak ketiga merusaknya.

Tubuh Sherine kaku dalam pelukannya. Nicholas mencengkeram lebih kuat pinggul Sherine. “Apa yang coba kau lakukan, Manis? Kau berusaha menggoda adikku?” bisik Nicholas sepelan mungkin.

“Aku tidak—”

“Segeralah ke kamar dan ganti pakaianmu. Atau aku tak segan-segan bercinta denganmu di depan Sean jika kau memang sangat ingin memamerkan tubuhmu itu padanya.” Nicholas menjilat sekilas telinga Sherine lalu melepas pelukannya.

Tanpa melihat reaksi Sherine, Nicholas berbalik. “Ayo, Sean. Kita ke kantorku!”

Sean menyeringai malas, “sebenarnya aku lebih suka di rumah. Mungkin kakak ipar ingin mengobrol denganku,” ia menatap Sherine yang masih berdiri kaku.

Nicholas mengatupkan rahang rapat-rapat. “Jangan main-main dengan milikku, Sean!”

Sean terkekeh kecil. Dengan enggan bangkit dari kursi.

“Sampai bertemu nanti, Sherine,” kata Sean manis.

Nicholas menatap tajam Sherine yang masih berdiri kaku. Sherine balas menatap, tatapan mereka beradu.

Kemudian Sherine mengalihkan tatapan, mengangguk sekilas pada Sean dan berlalu.

Nicholas puas melihat istrinya itu cukup menurut pagi ini. Ia tentu saja tidak ingin Sean terpikat pada Sherine atau tergoda pada tubuh indahnya.

Meski tidak mencintai Sherine, tapi tentu saja Nicholas muak jika sejarah harus berulang sekali lagi. Sejarah menyakitkan yang sudah merusak hubungannya dengan saudara kembarnya, yang menimbulkan banyak kerusakan di hatinya.

Nicholas tidak tahu siapa yang mesti ia salahkan dalam kubangan nista masa lalu itu?

Dirinya, Sean, atau rihanna?

***

Bersambung...

jangan lupa vote dan komen ya all, biar makin semungut... begitu 40 koment, next part langsung update deh lol

thanks all dears

Evathink

Repost
16 juli 2020

Istri Idaman sang Duda - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang