Part 13

37.3K 2.4K 44
                                    

hallo all, maaf ya, lamaa... soalnya busy banget, semoga kalian semua tetap setia nunggu bebeb nick

HAPPY READING


PART 13

Begitu punggungnya menyentuh ranjang yang empuk, Sherine kembali bangkit. Ia menatap Nicholas yang sedang tergesa-gesa melepas kemejanya.

Tidak. Sherine tidak menginginkan seks sekarang. Sepekan ini mereka terus mengumbar hasrat, Sherine membutuhkan akal sehatnya. Ia tidak bisa terus menerus seperti ini.

Sherine duduk di pinggir ranjang dengan kaki menjuntai ke lantai.

"Nicholas, kita harus bicara." Ini kali pertama Sherine memanggil nama Nicholas—kecuali saat pria itu menghujam dirinya dalam-dalam dan mengantarnya menggapai puncak-puncak kenikmatan, saat itu ia menjerit nama Nicholas dengan tak tahu malu dan lepas kendali.

Nicholas melempar kemejanya ke lantai, lalu membuka sabuk celana. Ia mengangkat sebelah alisnya, bertanya tanpa kata.

"Nicholas..."

"Bukankah sedikit bicara tapi banyak beraksi itu lebih bagus, Sayang?"

Celana Nicholas jatuh ke mata kaki. Napas Sherine tersekat memandang pemandangan spektakuler di depannya.

Tubuh berotot Nicholas yang menawan, bukti gairahnya yang tampak besar terkurung dalam celana dalam maskulin.

"Kau menyukai tubuhku, Sayang?"

Dengan terpaksa Sherine menyeret naik tatapannya dan wajahnya memanas mendapati seringai bangga Nicholas.

"Aku ingin bicara, kau tak bisa terus menawanku seperti ini!" ucap Sherine kesal, mengabaikan tarikan hasrat yang menguar di antara mereka.

Nicholas terkekeh dingin. Ia menghampiri Sherine dan duduk di sampingnya.

Tangannya terangkat mengelus rahang Sherine yang seketika menepisnya.

"Istriku, tidak sopan bersikap kasar pada suamimu."

Sherine menatap Nicholas dengan mata berkilat. Geram melihat bagaimana pria itu mempermainkan emosinya sesukanya.

Sherine bangkit, namun Nicholas menarik tangannya, dan mereka terbaring dengan Sherine menindih tubuh Nicholas. Kaki kukuh berotot pria itu masih menjuntai di lantai.

Darah Sherine berdesir saat merasakan sesuatu yang panas dan keras di perutnya. Bukti gairah Nicholas yang spektakuler.

Sherine berusaha melepaskan diri, tapi Nicholas justru menggodanya dengan mengelus punggung langsingnya.

"Kau berengsek! Lepaskan aku!" maki Sherine kesal sambil menarik diri, tapi lagi-lagi gagal karena Nicholas menahan punggungnya.

"Kau istri tak tahu diuntung, Sayang. Setelah semua yang kuberikan padamu, kau masih menganggapku berengsek?" Nicholas menatap menggoda.

Sherine mendengus jengkel. Kedua tangannya bertumbu di sisi tubuh Nicholas untuk mengurangi kontak fisik mereka yang selalu membakar hasratnya. "Kau tidak memberiku apa-apa. Kau menawanku!"

Nicholas tergelak. Sebelah tangannya mencengkeram pinggul Sherine, sedangkan sebelah lain mengelus paha yang hanya berbalut celana denim sepaha itu

"Makanan lezat, pakaian dan tas mahal, bahkan kepuasan tak terhingga saat kita bercinta, apakah kau ingin menyangkal itu?"

Sherine menatap Nicholas tajam. Jika tatapan bisa membunuh, pasti Nicholas sudah mati saat ini juga.

Bukannya peduli dengan kemarahan Sherine, tangan Nicholas justru merambat naik, menarik turun ristleting celana Sherine.

Sherine menepis tangan Nicholas, namun terlambat. Nicholas membalikkan posisi mereka hingga kini Sherine terbaring di ranjang, sementara Nicholas menindihnya.

"Kau sangat menggairahkan, Sayang."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Nicholas dengan kasar menarik celana Sherine, berikut celana dalamnya. Wajah Sherine memerah karena malu. Ia berusaha menahan aksi Nicholas, namun seperti biasa, ia selalu menjadi pecundang.

Menit demi menit berlalu dan ia berada dalam kendali gairah Nicholas yang melambungkan dirinya ke awang-awang dengan sejuta kenikmatan tiada tara.

***

bersambung....

gimanaaaa? LOL

semoga suka...

jangan lupa vote dan komennn yang cetar buat babang nick ya... thanks all

Evathink
IG : evathink

Istri Idaman sang Duda - REPOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang