PROLOG
Mencintai itu tidak salah. Tapi terkadang, kita mencintai orang yang salah.
— ana.
Gadis itu melangkahkan kakinya. Menyusuri koridor yang seakan tak ada ujungnya itu. Dipandanginya seikat bunga akasia di tangannya, lantas setitik air mata jatuh dari pelupuk matanya.
Ia terus melangkah menjauh, harapannya perlahan terbang bersama luka. Berusaha meredam sakit yang bersarang di dadanya.
Sementara itu dari balik pilar, laki-laki itu menyandarkan tubuhnya. Kecewa, marah, dan benci pada takdirnya.
Mengapa ketika ia ingin bahagia, Tuhan justru menggantikannya dengan luka?
Siang yang mendung itu, semesta menyaksikan patah hati dari dua insan yang berbeda. Menumpahkan muatannya, melebur bersama gaungan tangisan penuh luka.
Bersambung...
Note
Bertemu lagi di cerita baru! Kayaknya aku kecepatan ya update-nya? Hahaha gak apa lah buat prolog aja dulu.
Gimana dengan cerita ini? Ada yang sudah merasakan sesuatu? 😂😂
Kali ini kisahnya tentang Jani-Bara ya, diangkat dari kisah aku sendiri. Tapi cuma intinya aja, kok. Selebihnya fiksi.
Mungkin segini aja dulu, dan jangan lupa tinggalin jejak 😊
Salam anak ayam 🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
Akasia
Teen Fiction[Beberapa chapter DIPRIVATE. Silakan follow untuk membaca] *** Satu-satunya harapan dari seorang Rajani yang paling diinginkan terwujud hanya satu, laki-laki dengan iris hitam sepekat malam itu mau menjatuhkan hati padanya. Namun suatu ketika Jani...