Cahaya matahari yang menembus di sela-sela gorden berwarna biru langit itu terasa mengganggu tidurku. Rasanya grativasi dari benda persegi panjang dan empuk ini, Entah kenapa terasa lebih kuat. Atau memang aku saja yang memang mencari alasan agar tidak segera bangun dan melaksanakan aktivitas seperti biasanya. huhhh... ku tatap jam dinding berwarna putih yang ada di sebelah kananku. Jarum jam pendek berada di angka 5 sedangkan jarum jam panjang berada di angka 3.
Aku bangkit dan duduk di atas kasur dengan tersenyum lebar. Kututup mataku sejenak dengan tangan yang terlipat di depan dada. Kupanjatkan do'a untuk orang-orang terkasih baik yang setiap hari berjumpa denganku atau pun mereka yang jauh disana.. Selesai berdo'a, kubuka gorden yang dari tadi melambai-lambai. Hal yang pertama ku lihat adalah hijaunya dedaunan yang ada di bawah sana. Pemandangan yang sudah 7 tahun aku lihat setiap hari. Tidak ingin membuang-buang waktu, aku segera beranjak ke kamar mandi dan menikmati segarnya air dingin yang akan membuat tubuh ku lebih fresh..
Kemeja putih dengan rok rempel kotak-kotak berwarna coklat sudah menempel di tubuhku. dengan segera aku memakai dasi yang senada dengan rok coklatku. tidak lupa blazer berwarna biru dongker segera ku pakai. setelah penampilanku rapih segera aku keluar dari ruangan yang sudah menemaniku dari kecil sampai remaja ini. kalo di pikir-pikir apa ruangan yang sering disebut kamar ini bosan denganku. hemmm. sepertinya jawabanya iya. bagaimana tidak di sini lah semua hal aku lakukan setiap hari. dari 24 jam dalam sehari aku bisa menghabiskan sampai 18 jam di kamar ini..
Keluar dari kamar, deretan ruangan yang sama tampak berjajar rapi di depan, kanan, kiri dan bawahku.. yapp. aku tinggal di sebuah asrama berlantai 3. dan kamarku berada di lantai 3.
"selamat pagi Shania Gracia"
aku menoleh ke sumber suara yang menyebut namaku"selamat pagi Syahfira Angela"
aku menjawab sapaan Angel tetangga kamarku"bagaimana tidurmu apa nyenyak, apa kamu mimpi indah"
tanya angel melangkah mendekatiku"aku tidur nyenyak tapi aku tidak mimpi indah"
jawabku dengan lesu"tidak apa-apa Gracia, mungkin karena kemarin kamu mimpi indah, jadi malam tadi mimpi indah menghampiriku"
jawab Angel dengan cengengesan. Aku ikut tersenyum dengan ucapan Angel."sebenarnya aku ingin menanyakan apa kamu sudah mengerjakan tugas fisika yang tiga hari lalu di tugaskan oleh Bu Merry"
Angel semakin mendekat ke arahku
"tapi aku yakin kamu sudah mengerjakannya. bahkan tugas matematika yang baru kemarin Bu Yola tugaskan aku yakin kamu juga sudah mengerjakannya"
Aku tersenyum mendengar celotehan Angel, tanpa harus ku jawab dia sudah tau jawabannya..
"Shania Gracia gadis cantik berhidung mancung, berkulit putih, berambut panjang lurus, dan dengan ciri khas bergigi gingsul yang berusia 16 tahun lebih 11 bulan dan beberapa hari. siapa yang tidak mengenalnya."
Angel melanjutkan celotehannya, kami melangkah menuju tangga
"Apa kamu tidak bosan Gracia menjadi gadis paling cantik dan pintar di asmara dan di sekolah kita"
Pertanyaan itu lagi, entah sudah berapa kali Angel menanyakan pertanyaan yang sama selama 2 tahun aku mengenalnya
"tidak usah dijawab. karena itu akan sia-sia"
Angel tertawa dengan renyahnya."Ayo Angel kita bisa telat untuk sarapan pagi"
Aku melangkah menuruni tangga
"masih ada waktu 15 menit sebelum sarapan dimulai Gracia"
Tak ku pedulikan gadis manis yang justru malah memainkan Handphone nya itu, aku terus menuruni anak tangga dan berpapasan dengan beberapa siswa yang memakai seragam yang sama denganku atau pun seragam yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Princess
FanfictionAku bukan tidak mau mendapat predikat tersebut, tapi aku memang tidak pantas mendapatkannya. Tolong jangan perlakukan aku seistimewa itu. aku hanya ingin kalian ada di sampingku dan mendengarkan keluh kesahku. Mom, this is me Sist, hug me And You, (...