Langsung aja ya *Cekidot
Maaf buat Typo
*******
Dua gadis berparas cantik itu tak henti-hentinya melontarkan candaan, hal ini jarang sekali terlihat oleh orang lain. Shani dan Shania terkadang akan terlihat berbeda jika mereka sedang di rumah atau sedang berkumpul dengan orang-orang terdekatnya. Tapi jika keduanya sedang bersama, siapapun akan sangat bahagia melihat keakraban keduanya.
"Shanju turun, badan loe berat gilaaaa"
"Hahaha, ya ampun Shani ayolah masa gue yang kurus ini berat sihh"
"Kurus apaan loe, gue kali yang lebih kurus dari loe"
Keduanya terus saling berdebat dengan Shania yang dengan nyamannya ada dalam gendongan Shani.
"Shanju, punggung gue bisa patah ini kalo loe gak mau turun juga"
"Dikit lagi Shan, sampe masuk rumah deh. Pas mau naik tangga gue turun, OK cantik"
Shania masih tetap mempertahankan posisinya yang ada di punggung Shani.
"Nanti sambil nonton Drama Korea, loe harus mijitin gue ya"
"Iya sippp lah apa sih yang gak buat cewek secantik loe, gue kasih pijit plus-plus deh"
Walau dengan susah payah karena berat dan tinggi Shania yang tidak sesuai dengan postur tubuh Shani, tapi akhirnya gadis itu tetap menuruti saja apa yang Shania inginkan.
Keduanya kini sudah masuk ke dalam rumah Ve, masih dengan candaan dan diselingi tawa renyah keduanya. Tanpa mereka sadari, tiga pasang mata memperhatikan dengan ekspresi yang berbeda.
Veranda hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak sulungnya dan Shani, Gracia lagi-lagi dibuat bingung dengan perasaannya ketika harus menyaksikan kembali keakraban dua gadis tersebut. Apakah kali ini ia kesal, ikut senang, atau entah apa yang ia rasakan.
Sementara Boby, lagi-lagi hanya menyunggingkan senyum melihat Shania bisa terlihat sebahagia itu. Apakah kejadian di Bali benar-benar tidak ada pengaruhnya untuk Shania, sehingga dia tidak terlihat sedih, takut atau khawatir terhadap kejadian tersebut yang kapan saja bisa terulang.
"Hey, kalian ngapain sih. Udah pada gede juga masih mainan kayak gitu"
Teguran dari Veranda, menyadarkan keduanya yang memang saat ini sudah berada di dalam rumah. Tanpa dikomandoi, Shania langsung turun dari punggung Shani. Dan pandangannya langsung terarah pada laki-laki berkacamata yang sedang tersenyum kearahnya, Shani juga langsung terlihat salah tingkah apalagi ia bisa merasakan pandangan Gracia yang terlihat agak berbeda.
"Gak ngapa-ngapain kok Mami, cuman becanda aja"
"Ya udah sini, ada Boby nih"
Keduanya langsung menuruti apa yang Ve perintahkan.
"Hai Shan"
Shania hanya tersenyum tipis menanggapi sapaan Boby, tentu saja dia masih sangat takut pada lelaki tersebut. Sementara Shani tak mau melepaskan pandangannya pada Gracia, entah kenapa seperti ada yang aneh pada gadis itu.
"Hai juga Shani, gue baru sadar kalau manggil 'Shan' itu bisa buat kalian berdua ya"
Boby terkekeh dengan ucapannya sendiri.
"Hai Bob" hanya itu saja yang keluar dari mulut Shani.
"Tante juga suka bingung Bob kalo manggil mereka, dipanggil 'Shan' suka nyaut dua-duanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Princess
FanficAku bukan tidak mau mendapat predikat tersebut, tapi aku memang tidak pantas mendapatkannya. Tolong jangan perlakukan aku seistimewa itu. aku hanya ingin kalian ada di sampingku dan mendengarkan keluh kesahku. Mom, this is me Sist, hug me And You, (...