Hallo semuanya, ada yang kangen gak sama cerita ini atau kangen sama yang nulis? 😂😂😂
Sorry for typo
.
.
.
.
.*****
Bunyi jari yang beradu dengan keyboard laptop, membangunkan seorang perempuan dari tidur panjangnya. Matanya mengerjap untuk menyesuiakan dengan cahaya yang agak mengganggu penglihatannya, setelah beberapa detik mengumpulkan nyawa, ia dikagetkan dengan usapan lembut pada rambutnya dari arah samping.
"Hayy, kamu udah bangun?" terdengar suara lembut yang menyapa indra pendengarannya.
"Ehmm, iya" jawabnya sambil sesekali megucek kedua matanya.
"Ini jam berapa Ve?" tanyanya kemudian.
Perempuan yang ditanya, yang tak lain adalah Veranda melirik pada meja kecil yang ada di sebelahnya.
"Jam 5, sayang" jawabnya masih dengan suara lembutnya.
"Astagaaa, berarti aku tidur lama banget. Maaf ya Ve, kok kamu gak bangunin aku sih"
Veranda hanya terkekeh mendengar kekagetan dari sang kekasih yang tak lain adalah Naomi.
"Kamu tidurnya nyenyak banget sayang, aku gak tega banguninnya"
"Ya tapi aku tidur hampir tiga jam Ve, dan kamu pasti udah bangun dari tadi kan?" Naomi mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk dan bersandar pada tumpukan bantal.
"Gak apa-apa sayang, aku ngerti kok. Kamu pasti capek banget ya, soalnya tadi kamu mainnya semangat banget" ucap Ve sambil tersenyum.
Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan sang kekasih, membuat wajah Naomi menjadi merah.
"Apasih kamu" ucap Naomi sambil memperbaiki letak selimut yang menutupi tubuh polosnya.
Melihat wajah merah dan rona malu-malu di wajah Naomi, semakin membuat Ve ingin menggoda wanita cantik itu.
"Emangnya kamu gak ingat ya, apa yang tadi kita lakuin hemm... Kamu tuh tadi lincah dan semangat banget, sampai-sampai aku kewalahan. Kangen banget ya sama aku, padahal baru sekitar sepuluh hari lalu loh kita juga ngelakuin hal yang sama" ucap Ve sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Veee, sayaaang.. udah deh jangan bikin aku malu" rengek Naomi.
"Hahaha.. kamu tuh lucu banget tau gak sayang kalo lagi malu-malu gitu, beda banget sama tadi" lagi dan lagi Ve terus menggoda Naomi.
"Udah ah, kamu awas sana. Kerjain lagi itu kerjaannya" tunjuk Naomi pada laptop yang masih berada dalam pangkuan Ve.
"Gak mau, aku maunya ngebahas yang tadi kita lakuin. Gimana dengan nakalnya kamu bikin aku lemes dan terus nyebut-nyebut nama kamu sambil mendesah" ucap Ve yang malah menutup laptopnya dan menyimpannya di meja di sampingnya. Dan dia dengan cepatnya malah menindih tubuh Naomi.
"Mau apa kamu hemm? mau aku buat jerat-jarit lagi sampai tepar?" tanya Naomi yang kini malah meladeni kalakuan Ve.
"Siapa takut. Kalo tadi aku kalah, maka sekarang aku pastiin kalau aku yang bakalan menang. Dan kamu yang bakalan meracau sambil nyebut-nyebut nama aku" Veranda semakin memajukan wajahnya ke wajah Naomi.
Pandangan mata keduanya bertemu, mereka bisa saling membaca bahwa pancaran kebahagiaan ada di manik mata keduanya. Bibir mereka juga saling tertarik berlawanan arah, saat ini keduanya begitu menikmati kebahagiaan yang mereka kecap. Walaupun keduanya sering sekali diliputi kekhawatiran akan hubungan terlarang yang mereka jalani, tapi sepertinya saat ini hal itu tidak berlaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Princess
FanfictionAku bukan tidak mau mendapat predikat tersebut, tapi aku memang tidak pantas mendapatkannya. Tolong jangan perlakukan aku seistimewa itu. aku hanya ingin kalian ada di sampingku dan mendengarkan keluh kesahku. Mom, this is me Sist, hug me And You, (...