Bagian 36

3.9K 258 78
                                    

SAYA KEMBALI HOHOHO

KALO LUPA CERITANYA, BACA AJA LAGI PART SEBELUMNYA.

PART INI LUMAYAN PANJANG 7K LEBIH, AWAS MABOK

😘😘😘😘😘😘

.
.
.
.
.

* * * * *

Nabil berjalan ogah-ogahan menuju halaman depan SMA Citra Bangsa, sekolah milik keluarga Ibunya yang baru beberapa minggu ini resmi mengantarkan dirinya sebagai Alumni angkatan ke-20.

Celana pendek basket berwarna biru yang ia padukan dengan kaos putih tanpa lengan juga sendal jepit berwarna hitam membuat penapilannya terlihat sangat santai. Oh, bukan terlihat santai justru terlihat berantakan. Karena rambut yang tidak disisir rapi juga mata yang masih terlihat sipit dengan wajah ditekuk itu menunjukan bahwa Nabil sepertinya baru bangun tidur.

Dua gadis yang melihat penampilan Nabil tersebut hanya mengukir senyum manisnya, tanpa tau dalam hati anak laki-laki itu sudah menyuarakan sumpah serapahnya.

"Selamat siang menjelang sore calon mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat, apakah anda benar-benar sehat dengan penampilan seperti gembel begini?" Anin menyapa Nabil dengan nada suara yang dibuat seramah mungkin.

"Bacot ya loe Nin, kalo bukan temen udah gue buang loe ke kali ciliwung" ucap Nabil dengan bentakannya, tapi itu tak membuat Anin takut sama sekali.

"Uhhhh takut... Bapaknya sensi amat, lagi PMS ya?" Anin malah semakin gencar mengajak Nabil bercanda.

"Udah deh, jangan banyak cing-cong. Ada apaan loe maksa nyuruh gue kemari?" tanya Nabil.

"Gak ada apa-apa sih, gue sama Gracia cuman kangen aja sama loe. Udah beberapa hari kan kita gak ketemu" jawab Anin dengan santai yang membuat Nabil memutar bola matanya malas.

"Kita minta maaf ya Bil udah ganggu acara tidur siang kamu, aku sama Anin kebetulan lagi ada keperluan buat minta beberapa surat keterangan dari sekolah" Gracia ikut bergabung dalam obrolan tersebut sebagai penengah agar suasana lebih membaik.

"Iye gue tau, temen loe yang kurang ajar ini kemarin udah cerita. Tapi yang jadi masalah adalah ngapa gue dipaksa suruh kemari sih, gue lagi enak-enakan molor juga" Nabil berkata masih dengan wajah jengkelnya serta tatapan sinis pada Anin.

"Bokap gue udah nungguin di parkiran, jadi gue mau pulang. Nah karena gue adalah teman yang baik, gak mungkin kan gue ninggalin Gracia sendirian gitu aja. Makanya gue maksa loe supaya kesini buat nemenin Gracia, begitu saudara Nabil yang tergembel" ucap Anin panjang lebar.

"Sebenarnya aku gak apa-apa sih nungguin di sini sendirian, tapi Anin yang maksa Bil" tambah Gracia.

"Bodo amatlah, terserah kalian aja" Nabil sepertinya masih kesal karena acara tidur siangnya di ganggu.

"Dan loe, meningan cepet nyingkir dari pandangan gue. Kalo perlu jangan balik-balik lagi loe ya gendut" ucap Nabil pada Anin masih dengan wajah ditekuknya.

"Emang gue udah mau pergi kok" jawab Anin tanpa rasa bersalah.

"Gracia, hubungin gue ya kalo ada apa-apa. Gue gak mau kalo sampai loe entar digigit sama makhluk jejadian ini" lanjut gadis itu sambil berdiri dari duduknya.

"Iya Nin, kamu hati-hati ya di jalan. Salam buat Papah Mamah juga Adik-adik kamu" ucap Gracia.

"Gue pergi ya, Bang Nabil yang ganteng" Anin sengaja mencolek dagu Nabil sebelum dia beranjak pergi.

"Kampret loe ya Nin, awas aja kalo entar ketemu" ancam Nabil dengan misuh-misuh.

Anin berlalu meninggalkan kedua temannya yang kini duduk di kursi yang tak jauh dari tempat parkir, jadi keduanya masih bisa melihat gadis yang berasal dari Palembang itu naik ke mobil Ayahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Little PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang