Hallo... udah sebulan ya gak update, semoga masih pada betah di lapak ini.
Langsung aja ya...
Sorry for typo
.
.
.
.
.
*******
Shania menelungkupkan wajah dan juga tubuhnya di kasur empuk yang dilapisi seprai berwarna putih, tak lupa selimut tebal juga menutupi seluruh tubuh gadis itu. Entah apa yang terjadi pada anak sulung Veranda itu.
"Heh Shanju, bangun! Ngapain sih loe?"
"Aaahhh, Shani begok. Jangan ganggu gue" teriak gadis itu dengan suara yang teredam.
Shani menghela nafasnya melihat sahabatnya itu, bukannya ia tidak sadar dengan kelakuan aneh Shania seharian ini. Tapi Shani lebih memilih mendiamkannya dulu, sudah menjadi sifat Shania yang akan bungkam tentang apa yang sedang ia alami. Tapi nanti, setelah ia tenang tanpa Shani mintapun ia akan dengan sukarelanya bercerita.
Shani lebih memlilih merebahkan tubuhnya di samping gadis itu, ia ingin sejenak meluruskan pinggangnya yang rasanya mau copot.
Ia baru saja pulang dari Jogja tadi malam, ada beberapa hal yang harus ia urus dengan perusahaannya. Dan tadi pagi-pagi sekali, ia sudah harus disibukan membantu Bude Miranda pada acara akad nikah Natalia.
Sekertaris pribadi Veranda yang sudah hampir 3 tahun berstatus janda itu, akhirnya menemukan pendamping hidupnya. Walaupun ini adalah pernikahan Natalia yang ke-3, tapi akad nikah dan juga pestanya akan dilaksanakan dengan meriah.
Veranda lah yang memfasilitasi acara ini berlangsung, mulai dari menyediakan sebuah ballroom mewah yang ada di hotelnya untuk menjadi tempat pesta yang akan dilaksanakan beberapa jam lagi, sampai dengan memberikan fasilitas penginapan secara gratis di hotelnya kepada seluruh keluarga Natalia dan suaminya.
Natalia sebenarnya sempat menolak dengan apa yang diberikan boss nya itu, tapi tentu saja Veranda memaksanya. Bagi Veranda, apa yang ia berikan pada Natalia tak sebanding dengan apa yang sudah Natalia berikan untuknya. Veranda tau betul selama bertahun-tahun menjadi sekertaris dirinya, Natalia adalah sosok seseorang yang sangat setia.
Jika berhubungan dengan masalah pekerjaan, sosok Natalia adalah seorang perempuan yang sangat profesional dan berdedikasi tinggi terhadap JeVe Hotel. Bahkan dua hari lalu saja, ia masih ikut dengan Ve untuk menghadiri acara di JeVe Hotel Bandung.
Belum lagi Natalia juga adalah salah satu sahabatnya yang mendukung dan membantunya mempersatukan ia dan Naomi. Maka, Ve sudah tidak ragu lagi untuk ikut secara langsung membantu agar pernikahan Natalia ini berjalan dengan baik dan lancar.
Saking merasa lelahnya, Shani sampai tak menyadari bahwa kini ternyata Shania sudah merubah posisinya. Gadis bertubuh tinggi itu memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Shani yang terlentang.
Shania memperhatikan Shani yang kini tengah menutup matanya, ia selalu suka jika memandangi wajah Shani. Menurut Shania, kecantikan wajah Shani itu terlihat berbeda. Ia mengakui kalau Shani memang sangat cantik, walaupun jarang sekali ia mengatakan hal tersebut pada Shani. Tentu saja karena ia gengsi.
Tapi sekali lagi, ia selalu suka melihat kecantikan yang berbeda pada sahabatnya itu. Menurut Shania, wajah Shani itu adem-adem gimana gitu (?). Gak ngebosenin, dan pastinya selalu terlihat menarik. Dan satu lagi, Shania juga selalu suka dengan suara milik Shani, bukan karena suaranya yang merdu, tapi karena ia selalu merasa lucu kalau Shani sudah berkata dengan nada cadelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Princess
FanfictionAku bukan tidak mau mendapat predikat tersebut, tapi aku memang tidak pantas mendapatkannya. Tolong jangan perlakukan aku seistimewa itu. aku hanya ingin kalian ada di sampingku dan mendengarkan keluh kesahku. Mom, this is me Sist, hug me And You, (...