Bagian 30

2.2K 198 48
                                    

MAAPIN YES 🙏🙏🙏

.
.
.
.
.

* * * * * * *

Aku kembali memusatkan penglihatanku pada wanita cantik di hadapankuku ini, sedari tadi aku tak henti-hentinya melihat dia yang memamerkan senyumannya.

Dari cara dia tersenyum, aku bisa menebak bahwa dia sedang bahagia. Senyuman yang pernah beberapa kali aku lihat ini, entah kenapa terlihat berbeda sekarang. Padahal aku sudah melihat ribuan atau bahkan jutaan kali senyuman tersebut, senyuman yang selalu aku lihat dari kecil.

Dan senyuman itu adalah milik wanita terhebatku.

Dialah wanita yang namanya akan selalu kusebut dalam setiap do' ku.

Dialah Jessica Veranda.

One and Only my Mom.

"Kakak mau nyobain ini gak? ini enak banget loh Kak"

Lamunanku terhenti karena suara bisikan dari Gracia, dia menatapku dengan wajah polosnya.

"Boleh" ucapku sambil mengambil sebuah mangkuk kecil yang berisi es krim dengan beberapa potongan buah-buahan di atasnya.

"Kakak lagi mikirin apa?" tanyanya lagi dengan suara berbisik.

"Kakak lagi gak mikirin apa-apa" ucapku sambil tersenyum setelah menyendokan es krim tadi dan langsung melahapnya.

"Kalo ada apa-apa, Kakak harus cerita sama aku ya!" perintahnya dengan wajah dibuat setegas mungkin, dan itu justru membuat senyumku semakin mengembang.

Sejak kejadian di Apartemen Gaby tiga hari lalu, Gracia tak henti-hentinya selalu menanyakan keadaanku. Dia terlihat begitu khawatir.

Apalagi setelah kejadian yang membuat aku, dia dan juga Mami benar-benar menumpahkan segala perasaan kami dalam sebuah tangisan.

Mario benar-benar membuktikan ucapannya untuk melaporkan masalah tersebut ke Mami, waktu itu dia dan juga Shani langsung menemui Mami di Hotel. Kedua sahabatku itu menceritakan semua yang terjadi antara aku, Boby, Nabil dan almarhum Om Farish. Termasuk tentang laki-laki yang mungkin namanya tidak ingin Mami dengar.

Seperti dugaanku sebelumnya, Mami langsung tersulut emosi dan benar-benar akan melaporkan Boby ke Polisi. Hal yang paling Mami tidak terima adalah percobaan perkosaan yang akan Boby lakukan ketika di Bali itu. Shani bilang baru kali ini dia melihat Mami yang selalu bersikap tenang, tak bisa menahan amarahnya. Untung saja waktu itu ada Bude Miranda yang bisa membuat Mami sedikit tenang.

Tapi, amarah Mami tersebut belum berhenti ketika dia memaksa untuk menemui Boby dan memberitahukan hal tersebut pada Tante Melody. Dan akhirnya, kedua sahabat tersebut saling menyalahkan satu sama lain. Tante Melody tak terima dengan keadaan kedua anaknya yang pulang dalam keadaan babak belur. Shani juga bilang Mario lah yang menjadi sasaran kemarahan Tante Melody, tapi dasar Mario si absrud dia malah menantang Tante Melody untuk melaporkannya ke Polisi. Tapi, dia juga meminta Mami untuk melaporkan Boby juga ke Polisi.

Tapi pada akhirnya, jalan damai ditempuh walaupun sekarang hubungan Mami dan Tante Melody agak renggang. Mami menyuruh aku dan Gracia agar tidak lagi berhubungan dengan anak-anak Tante Melody, dan hal ini tentu saja menjadi hal yang berat bagi Gracia. Bagaimanapun, dia dan Nabil sudah sangat dekat sebagai sahabat.

"Rencana kita hari ini kayaknya gagal Boss"

Aku melirik ke arah Tante Nat yang baru saja duduk di samping Mami, saat ini kami sedang makan siang di JeVe Hotel. Selain aku, Mami, Gracia dan Tante Nat ada Shani, Bude Miranda dan juga Tante Naomi yang berada di sini.

Our Little PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang