Hai, sesuai janji nih bisa update cepat.
Dan part ini spesial 💜💜💜Sorry for typo
.
.
.
.
.*******
Shani memasuki kamar yang ditempati Gracia, bisa ia lihat ternyata gadis itu sedang berbaring masih dengan menggunakan dress yang tadi ia pakai. Di sampingnya, seorang anak kecil yang tak lain adalah Ariana terlihat sudah tertidur dengan lelap.
"Aku bawain susu buat kamu dan Ariana" ucap Shani sambil berjalan menuju meja kecil yang ada di samping tempat tidur.
"Ariana udah tidur?" tanya Shani kemudian, ia ingin memastikan apakah bocah bawel itu memang sudah tidur atau belum.
"Iya, kayaknya dia kecapean" jawab Gracia dengan singkat.
Bocah kecil bawel dan lucu itu memang sedari tadi pagi tak bisa diam, dia terlihat begitu bahagia menyaksikan Ibunya menikah lagi dengan laki-laki yang juga begitu menyayanginya.
Dan tadi sebelum pesta selesai, Ariana meminta ijin kepada Natalia untuk tidur bersama Gracia. Katanya dia kangen banget sama Gracia, dan mau dibacain dongeng sebelum tidur sama Gracia. Tapi baru beberapa menit sampai di kamar ini, Ariana malah sudah tertidur saking capenya.
Gracia bangun dari tidurnya, ia duduk di sisi tempat tidur dan langsung meminum susu yang barusan Shani bawa.
"Makasih ya susunya" ucap Gracia setelah meneguk segelas susu tersebut tanpa sisa.
"Iya sama-sama" jawab Shani
Gracia baru saja akan beranjak menuju kamar mandi, tetapi dengan cepat Shani memegang pergelangan tangannya.
"Aku mau minta maaf" ucap Shani memandang wajah samping gadis itu.
"Minta maaf untuk apa Kak?"
Shani menghela nafasnya mendengar pertanyaan Gracia, padahal ia tau betul bahwa Gracia pasti tau maksud perkataannya. Dan kenapa juga Gracia memanggil dirinya dengan sebutan Kak, hal tersebut jarang sekali terjadi jika mereka sedang berdua seperti ini.
"Minta maaf untuk yang tadi sore"
"Aku mau bersih-bersih dulu Kak, bisa lepasin tangan aku" ucap Gracia yang kini membalas tatapan Shani.
"Gracia, please dengerin aku dulu. Apa yang tadi kamu lihat dan denger tuh gak sama dengan apa yang kamu pikirkan" ucap Shani dengan memohon.
"Emangnya Kak Shani tau, apa yang sedang aku pikirkan?"
Shani berpindah untuk berdiri tepat di hadapan gadis itu, kedua tangannya kini sudah menggenggam kedua tangan Gracia dengan erat.
"Aku sama Shania udah sahabatan sejak dulu, banyak banget hal-hal yang udah kita lewati berdua. Saking deketnya kita, bahkan aku udah nganggep Shania itu kayak Adik aku sendiri, walaupun kenyataannya umur dia lebih tua beberapa bulan dari aku ditambah juga wajah dia yang udah kayak tante-tante"
Shani menjeda ucapannya dan melihat Gracia yang masih terdiam.
"Aku emang sayang sama Shania, tapi gak lebih dari sahabat dan juga saudara. Jika tadi sore kamu ngeliat aku sama dia keliatan deket banget, ya itu emang udah sejak du...."
"Tadi kalian keliatan mesra" ucap Gracia memotong ucapan Shani.
"Itu gak mesra Gracia, Shania tuh emang sering godain aku tapi..."
"Tapi tadi Kak Shania nyium kamu" ucap Gracia lagi memotong ucapan Shani.
"Iya-iya aku minta maaf karena udah ngebiarin Shania nyium aku, tapi aku beneran gak tau kalau Shania mau ngelakuin itu" Shani berbicara dengan nada lembutnya sambil terus memandangi wajah cantik yang ada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Princess
FanfictionAku bukan tidak mau mendapat predikat tersebut, tapi aku memang tidak pantas mendapatkannya. Tolong jangan perlakukan aku seistimewa itu. aku hanya ingin kalian ada di sampingku dan mendengarkan keluh kesahku. Mom, this is me Sist, hug me And You, (...