Maaf ya baru update lagi, semoga masih ada yang mau baca hehe..
Maaf juga buat typo nya
*******
Gracia membuka pintu mobil Shani dengan lemas, wajahnya tampak sekali kelelahan. Waktu sudah menunjukan hampir pukul 4 sore, dan dia baru saja pulang dari sekolah karena ada belajar tambahan untuk menghadapi Ujian Nasional.
"Kok lemes gitu, kenapa?"
"Gak apa-apa Kak, cuman capek aja. Pusing juga"
"Emang barusan belajar tambahannya pelajaran apa?"
"Fisika sama Bahasa Inggris" jawab Gracia dengan nada lemah.
"Pantes" ucap Shani sambil menyunggingkan senyumnya.
Sebut saja Shani jahat, karena dia malah terlihat senang melihat wajah lelah Gracia. Entah kenapa, Shani malah dibuat semakin gemas dengan wajah tersebut. Bibir yang agak dimanyunkan, mata yang jadi agak sayu, rambut yang agak acak-acakan dan gerakan tubuh Gracia yang tak bisa diam. Dia sesekali menggaruk rambut dengan cara yang menggemaskan, memijat keningnya dengan sedikit kesal dan memencet-mencet hidung mancungnya entah untuk tujuan apa.
"Kamu udah makan?" tanya Shani lagi.
"Udah"
"Mau pergi ke suatu tempat?"
"Kemana Kak?"
"Ya terserah kamu aja mau kemana, siapa tau bisa buat kamu agak tenang"
"Ide yang bagus sih Kak, ke tempat yang bikin tenang..."
Gracia tampak berpikir kira-kira tempat apa yang bisa membuatnya menghilangkan kepenatannya.
"Ke pantai kayaknya seru deh Kak..."
Shani tersenyum mendengar hal tersebut.
"Tapi pantai yang ada di Jakarta aja ya Kak"
"Ancol, maksud kamu?"
Tanya Shani masih dengan wajah bahagianya.
"Iya Kak"
Shani bisa melihat ujung bibir Gracia menyunggingkan senyum, dan hal tersebut tentu saja semakin membuat perasaannya menjadi senang.
"Ya udah kamu tidur aja, nanti kalo udah nyampe aku bangunin"
"Gak mau ah Kak, aku mau nemenin Kak Shani aja. Lagian aku juga gak ngantuk"
"Ya udah terserah kamu aja" satu tangan Shani dengan pelan mengusap rambut panjang milik Gracia.
Akhirnya perjalanan yang lumayan agak sedikit macet tersebut, mereka habiskan dengan obrolan yang membahas berbagai hal. Wajah lesu Gracia sudah tergantikan dengan wajah cerianya kembali. Dan hal tersebut tentu saja menimbulkan kesenangan tersendiri untuk Shani, dalam hatinya ia berjanji untuk selalu bisa membuat wajah tersebut selalu bahagia.
Kini kedua gadis dengan tinggi berbeda itu sudah sampai di sebuah pantai yang masih berada di kawasan Jakarta. Karena ini bukan akhir pekan apalagi hari libur, maka suasana pantai terlihat sepi. Hanya ada beberapa pengunjung, dan didominasi oleh para remaja.
Baru saja Shani akan membuka pintu mobil, tiba-tiba ponselnya berdering.
"Hallo Mar, ada apaan?"
"....."
"Males ah, gue lagi ada urusan"
"....."
"Kan ada Shania sama Gaby"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Princess
FanfictionAku bukan tidak mau mendapat predikat tersebut, tapi aku memang tidak pantas mendapatkannya. Tolong jangan perlakukan aku seistimewa itu. aku hanya ingin kalian ada di sampingku dan mendengarkan keluh kesahku. Mom, this is me Sist, hug me And You, (...