Danny yang menunggu terusan dari kata-kata vanila yang menggantung, menatapnya heran.
“gue…”
“gue apa va?” tanya danny yang tidak mengerti kenapa vanila menggantungkan kata-katanya, apa ia tidak benar memiliki perasaan padanya.
Kalau memang vanila memiliki perasaan padanya, harusnya ia bicara saja. Apa vanila masih tidak mau membuka hatinya untuknya? Padahal jelas-jelas vanila memang jatuh cinta pada danny.
“gue… gue mau istirahat dan, capek banget hari ini” ucapnya membuat kerutan di dahi danny makin terlihat “gue masuk dulu yah ke dalam, thanks sudah anterin gue pulang” ucap vanila dan berlenggang pergi memasuki kediaman rumahnya, tanpa menatap danny yang sedang di buat bingung oleh darinya.
Vanila sedikit melirik ke arah danny, ia merasa bersalah karena tidak melanjutkan kata-katanya itu
Gue sayang juga sama lo dan! So much! But I’m still feel afraid… semoga lo paham masalah yang gue alami meskipun lo belum tahu….
Danny menatap pasrah pada vanila, ia tahu apa yang dirasakan vanila. Dan ia tahu dari adiknya itu.. tapi ia ingin tahu dari mulut vanila langsung
”meskipun lo belum jujur sama gue, gue tetatp nunggu lo va buat jujur sama gue tentang semua masalah lo itu…” ucapnya sambil menatap vanila yang sudah memasuki kediaman rumahnya dan menutup pintu nya itu.
Danny menghela nafas lelahnya, lalu dia pun juga melangkahkan kaiknya masuk ke dalam rumahnya.
Vanila belum sama sekali masuk ke dalam rumah, ia berdiri tepat ia menutup pintunya itu, ia menatap keluar jendela, melihat danny yang sudah memasuki rumahnya dengan tatapan sedihnya.
Ia tidak bisa melihat danny merasa sedih saat dirinya tidak bisa jujur padanya, ia masih butuh cukup waktu untuk menjelaskan semuanya. Ia ingin danny masih menatapnya dengan penuh cinta sebelum ia tahu masalah yang ia alami selama ini
Disaat danny tahu semua tentangnya, ia harus bersiap kalau danny akan menjauhi dirinya .
Tapi untuk kali ini dia benar-benar belum siap.
Vanila menghela nafas lelahnya menahan gejolak yang berada di hatinya saat mengingat dimana tadi danny mencium keningnya menunjukkan rasa sayang padanya.
Inginnya ia memeluk danny cukup erat agar ia juga mengetahui bahwa seorang vanila juga menyayangi dirinya sebanyak dirinya menyayangi vanila.
Lalu vanila berjalan pelan menuju kamarnya, ia memang merasa lelah saat ini, masalah cherry yang di sekolah, masalah danny barusan, dan masalah dirinya yang masih saja takut terhadap kenyataan yang harus dijalaninya.
Saat vanila berjalan, ia melewati ruang tamu dan menoleh pada sofa, langkahnya berhenti saat apa yang ada di sofa itu.
Dan tatapannya berubah menjadi tajam, dan langkahnya mendekati sofa panjang itu.
“bibiii!!” panggil vanila dengan nada teriaknya, lalu dengan cepat bibi mary langsung menghampiri vanila
“ada apa non?” tanya bibi nya saat sudah berada di sampingnya.
“jam berapa dia pulang?” tanya vanila sambil menunjuk pada orang yang berada di sofa panjang itu
“kalau gak salah, waktu non berangkat sekolah, Mister max baru pulang non”
Vanila menatap bibi mary tak percaya lantas apa yang diucapkan, adiknya yang semalam tak tahu kemana dan dia baru pulang jam 6 tadi. Dan sekarang orang itu sedang tidur nyenyak di sofa dan memakai headphone miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilove || jadine story
Romance"gadis itu dingin dan cuek sekali, bahkan untuk tersenyum saja dia jarang. tapi aku tau kenapa dia seperti itu, ternyata dibalik kecantikan nya dia menyimpan begitu banyak kesedihan terdalam. dan sekarang aku jatuh cinta pada gadis itu. gadis yang d...