part five

389 38 1
                                        

Pada malam hari nya vanila sedang mengerjakan tugas yang tadi dikasih oleh gurunya. Ia juga sangat pintar dalam pelajaran meskipun pikiran nya berantakan. Tapi ia tidak mau merusak pendidikan nya yang harus ia selesaikan.

Vanila sudah memasuki tingkat akhir. Entah ia setelah ini akan kuliah atau mencari pekerjaan. Atau mungkin ia akan mengunjungi suatu tempat dan akan tinggal disana.

Ia merindukan seseorang diluar sana, seseorang yang membuatnya selalu tersenyum dan semangat untuk mejalani hidupnya. Seseorang yang memberikan kehangatan semenjak ia kecil hingga sekarang.

Siapa lagi kalau bukan mommy nya tersayang.

Ia tak tahu kapan akan menemuinya lagi, tapi ia bertekad dalam waktu dekat akan mengunjungi mommy nya.

Sedang asyiknya melamun, ketukan pintu membuat vanila tersadar. Ia langsung berdiri dan berjalan menuju pintu lalu ia membuka kan pintu nya.

“va makan malam dulu yuk. Nanti sambung lagi belajar nya “ ujar omah hillary mengajak vanila untuk makan malam.

Vanila mengangguk mengiyakan ucapan omah, sebelum itu ia membereskan buku buku yang sedikit berantakan di meja nya. Setelah rapi ia keluar dari kamar.

“oh ya va, sebelum ke bawah omah mau bilang sesuatu” omah hillary sedikit menahan tangan vanila yang tadi berjalan mendahului omah, vanila menaikkan alisnya.

“omah ngundang tetangga di depan kita untuk makan bersama sama kita. Gapapa kan? “ tanya omah nya

Tanpa vanila tau siapa orang nya, ia hanya mengangguk saja. Lalu ia berjalan ke bawah bersama omah nya.

Selama ia berjalan menuju ruang makan. Ia memikirkan siapa tetangga di depan nya.

Baru saja ia mengingat siapa orang itu, ternyata orang itu sudah ada di ruang makan. Dan bersama orang lain nya.

Mereka yang melihat omah hillary dan vanila sudah datang langsung tersenyum, tetapi berbeda dengan salah satu dari mereka. Orang itu tersenyum miring saat vanila menatapnya diam.

Why he always around me? Bahkan seharian ini. Ucap vanila dalam hati pada dirinya.

Omah hillary mengajak vanila untuk duduk di tempat nya. Tepat di depan orang itu yang sedang menatap nya.

“maaf ya rachel.. danny.. agak lama, omah harus panggilin vanila dulu. “ ujar omah kepada mereka.

Rachel dan danny tersenyum menanggapi omah nya “tidak apa apa omah, mungkin vanila gugup bertemu dengan ku “ ucap danny sambil menatap vanila terus menerus.

Yang di tatap hanya menampilkan muka dingin nya,

Rachel yang berada di sebelah danny langsung mencubit pinggang danny, dan ia pun mengaduh

“maaf yah.. vanila, dia emang seperti itu. Suka gajelas “ ucap rachel sambil tersenyum pada vanila.

Vanila hanya diam saja sambil menunggu acara makan nya dimulai.

Setelah itu omah hillary memulai acara makan malam dengan awalan berdoa terlebih dahulu,

selama berdoa danny terus menatap vanila terang terangan.
Yah vanila tau itu, tapi ia berusaha tidak memperdulikan nya.

Dan setelah selesai berdoa mereka pun makan malam bersama.

Suasana makan malam mereka masih di hiasi hening dan hanya dentingan piring saja.

Ada sesuatu yang mengganggu vanila saat makan malam yaitu tatapan intens dari seorang yang di depan nya.

Harusnya vanila tidak memperdulikan tapi lama kelamaan kenapa tatapan danny seolah menarik nya untuk menatapnya balik.

Vanilove || jadine storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang