Part Thirty

78 11 25
                                    

*sedangkan di rumah

"max kenapa kamu tidak menanyakan teman-temanmu, omah pikir vanila bersama mereka"

Max yang sedang duduk diam termenung, melirik omahnya sendu

Tapi yang dijawab max hanya gelengan kepala saja

Ia sudah tidak tahu ingin berbicara apa, di pikirannya hanya kakaknya saja saat ini yang tidak tahu berada dimana

Setelah ia bangun tidur, betapa terkejut nya vanila tidak ada di sebelahnya dan ia pikir vanila sudah berangkat ke sekolah

Tapi ia salah, setelah melihat berpuluh pesan dan telpon masuk di handphone nya

Dan isi pesan itu dari galang bahwa vanila tidak ada di sekolah

Max yakin, vanila sudah pergi jauh

Apa yang ia takutkan semalam terjadi juga, kakaknya yang sangat ia sayang meninggalkannya tanpa berbicara apapun

Tangannya mengepal keras, air mata yang sudah berlinang di pelupuk matanya memikirkan hal-hal yang buruk yang terjadi pada kakaknya

"dad"

Sang ayah yang memang sedang berada disana, menoleh pada anaknya

"if vanila doesn't come back, I'll really beat you up. Don't fucking care you my father or not!" ucap max penuh tekanan dan menatap tajam pada ayahnya

Ia pun langsung berdiri dan keluar rumah mencari vanila dengan mobilnya

Disana ayahnya menatap max dengan sendu, ia bahkan tidak kesal dengan ucapan anaknya itu

Dia semakin merasa bersalah


Ia juga begitu khawatir pada anak gadisnya yang pergi entah kemana

"mom we better find vanila too"

"oke let's go"


**


Di jalan, seseorang berkenda motor sedang menyusuri kota mencari seseorang yang kabarnya hilang

"tapi dia sayangnya Cuma sama lo dan


Dan gak bakal tergantikan"

Ucapan varo terngiang memasuki otaknya danny, ia tahu itu sangat tahu

Dan begitu juga sebaliknya, ia juga menyanyangi vanila dan tidak ada yang bisa gantikan vanila

Saat ini otaknya penuh kekhawatiran yang mendalam pada gadis itu

Tidak apa jika ia menjauhi vanila namun masih melihat wajah gadis yang ia sayangi

Tapi tidak jika vanila pergi tanpa bicara apapun padanya

Ia sungguh frustasi sudah berjam-jam ia tidak menemukan vanila dimanapun. Bahkan di sebuah club yang sempat vanila datangi dulu untuk melampiaskan amarahnya. Ia tidak disana

Sungguh danny sudah kalang kabut

Ia rela bolos sekolah hanya untuk mencari vanila

Sebuah dering telepon terdengar dari saku jaketnya, ia pun memberhentikan motornya dan mengangkat telpon itu

Ternyata dari ardian

"iya?"

"gimana? Vanila udah ketemu?"

Vanilove || jadine storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang