“Jungkook-ah! Jeon Jungkook! Tunggu!” Yein berlari sambil berteriak saat melihat Jungkook di ambang pintu kelas 2A.
“Wae?” tanya Jungkook dengan tangan mengusap kepala Yein. Gadis itu tengah membungkuk sambil memegangi lututnya.
“Aku.. butuh.. minum.. Jungkook!” ucap Yein susah payah karena nafasnya tersengal.
Jungkook pun langsung mengambil botol minuman yang selalu tersedia di dalam ransel sekolahnya dan menyerahkannya pada Yein. Gadis itu nyaris menghabiskan separuh isinya.
“Gomawo!” kata Yein sambil mengembalikan botol itu pada Jungkook.
Pria itu hanya mengangguk. Lalu tangannya terangkat untuk mengusap bagian atas bibir Yein yang basah karena air minum. Untuk sepersekian detik Yein mematung atas perlakuan Jungkook. Darahnya berdesir dan ia merasakan ada jutaan kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutnya.
“Kenapa memanggilku?” pertanyaan Jungkook membuat Yein kembali ke alam sadarnya.
“Tolong aku! Kumohon! Kali ini saja!” kata Yein dengan tampang memelas. Kedua telapak tangannya disatukan di depan wajahnya.
Jungkook menghembuskan nafasnya pelan. Dia tahu persis apa yang dimaksud oleh Yein. Dia terlampau hafal pada tingkah gadisnya itu. Kemudian tangannya bergerak untuk mengambil buku PR fisika dari dalam tasnya. Sedangkan Yein memandang buku itu dengan tatapan berbinar.
“Ingat! Ini terakhir kalinya aku meminjamkan PR-ku padamu! Mulai besok kau harus mengerjakan PR-mu sendiri!” ucap Jungkook yang entah sudah untuk ke berapa kalinya.
“Gomawo Jungkook-ah! Kau memang yang terbaik! Aku akan mengembalikannya saat jam istirahat pertama!” Yein berkata riang.
Setelahnya Yein kembali berlari menuju kelasnya, meninggalkan Jungkook yang tidak habis pikir pada sikapnya.
“Bukankah dia seperti benalu? Memanfaatkan orang lain tanpa tahu malu, seharusnya kau sudah mencampakkannya Jeon!” komentar Eunha sinis.
“Sekali lagi kau berkata buruk soal Yein, maka aku akan membuat perhitungan padamu!” ancam Jungkook yang membuat Eunha tak bisa berkutik.
Di kelas 2F, semua penghuninya sudah duduk manis menunggu kedatangan Yein. Mereka berharap-harap cemas karena Yein lah pemeran utamanya kali ini. Yein pun disambut dengan tatapan penuh harap dari semua temannya.
“Bagaimana? Apa kau mendapatkannya?” tanya sang ketua kelas, Jeong Chanwoo.
“Mendapatkan apa?” tanya Yein pura-pura tidak mengerti.
“Tak perlu pura-pura tak tahu! Bel masuk akan berbunyi lima belas menit lagi, kita harus cepat-cepat menyalin PR Jungkook atau kita akan dihabisi oleh Guru Song!” kali ini Sujeong yang berbicara.
Yein menatap teman-temannya penuh arti. Lalu tangannya terangkat ke udara untuk menunjukkan buku PR Jungkook. “Taraaa! Tentu saja aku mendapatkannya! Kalian harus berterima kasih padaku!”
Seisi kelas pun bersorak gembira. Setidaknya nyawa mereka akan aman selama pelajaran fisika nanti.
“Kau hebat Jeong Yein! Aku mencintaimu!” celetuk Seungkwan.
“Terima kasih karena sudah mencintaiku! Tapi aku mencintai Jungkook!” jawab Yein yang dihadiahi tatapan jijik seluruh kelas.
Menit berikutnya keheningan tercipta di kelas itu. Semuanya tampak sibuk menyalin PR Jungkook. Chanwoo lah yang bertugas memfoto hasil kerja Jungkook dan membagikannya ke grup kakaotalk kelas 2F. Beruntungnya mereka selesai tepat waktu. Guru Song – guru mata pelajaran fisika – masuk setelah mereka semua menyelesaikan kegiatan salin-menyalin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Girl [END]
FanfictionJungkook adalah definisi pria sempurna bagi banyak wanita. Tampan, tinggi, cerdas dan berasal dari keluarga terpandang. Dia begitu berbanding terbalik dengan sosok Yein. Gadis itu jauh dari kata idaman para pria, bodoh dan berasal dari kalangan bias...