Yein terus menendangkan kakinya kesal. Mulutnya mengerucut dan pipinya menggembung. Semua karena perbuatan Jungkook yang mengurungnya di perpustakaan nasional. Jungkook memaksanya untuk mengikuti les privat yang rutin dilakukan pria itu seminggu tiga kali. Tutornya adalah salah satu mahasiswa terbaik di Universitas Seoul. Sedangkan tempat lesnya bergantung pada mood Jungkook ingin belajar di mana. Tapi perpustakaan nasional menjadi tempat favorit Jungkook akhir-akhir ini. Dan memaksa Yein untuk belajar bersama adalah hobi Jungkook sekarang. Padahal pria itu sepenuhnya tahu kalau Yein sangat tidak suka dengan yang namanya belajar. Gadis itu lebih memilih olah raga sebagai hal yang ia sukai.
“Jungkook, aku mau pulang,” bisik Yein untuk ke sepuluh kalinya dalam lima belas menit.
“Tolong perhatikan penjelasanku Yein-ssi!” ucap Kim Jiyeon, tutor Jungkook.
Yein hanya memaksakan senyumnya lalu kembali memfokuskan pandangannya pada sang tutor. Meskipun begitu, kakinya yang ada di bawah meja terus menendang kaki Jungkook. Itu adalah isyarat untuk untuk pacarnya kalau dia bosan dan ingin pulang.
“Nuna, aku tak mengerti soal yang ini,” ujar Jungkook.
“Biar aku jelaskan, bagaimana denganmu Yein, kau mengerti soal ini?” tanya Jiyeon sambil menunjuk soal yang tadi ditanyakan oleh Jungkook.
Dalam hatinya Yein semakin kesal. Bagaimana mungkin dia bisa mengerti soal itu kalau Jungkook saja tidak mengerti? Dengan menampilkan muka sok imutnya, Yein pun menggeleng.
“Baiklah, perhatikan ini!” Jiyeon pun mulai menjelaskan cara mengerjakan soal itu. Jungkook memerhatikan dengan seksama sambil sesekali menganggukkan kepalanya mengerti. Berbeda dengan Yein yang mengernyitkan keningnya bingung.
“Bagaimana, sudah paham?”
Jungkook mengangguk sebagai jawaban. Sedangkan Yein menggeleng dengan polosnya. Jiyeon pun mengulang kembali penjelasannya untuk kedua kalinya. Yein masih juga tidak mengerti. Jiyeon kembali mengulang untuk ketiga, keempat dan kelima kalinya. Hasilnya masih sama, Yein tidak juga paham. Jiyeon sampai meniup poninya kesal.“Lanjutkan saja ke soal berikutnya nuna, biar aku yang menjelaskan pada Yein nanti,” kata Jungkook.
“Oke!” ujar Jiyeon setuju. Kentara sekali kalau dia sedang menahan emosi.
Yein yang melihat hal itu hanya menundukkan kepalanya. Dia malu. Bukan, bukan malu pada Jungkook, tapi dia malu pada Jiyeon karena sang tutor menjadi tahu kalau Jungkook punya pacar sebodoh dirinya.
Setelah berjalan dua jam, les privat itu pun berakhir. Jiyeon pamit pulang dengan wajah sedikit kesal karena semuanya tidak berjalan sesuai harapannya. Memang Jungkook bisa dengan cepat menerima penjelasannya, tapi tidak dengan Yein. Jiyeon harus berulang kali menjelaskan hal yang sama sampai akhirnya Jungkook bilang kalau dia yang akan menjelaskan pada Yein. Begitu seterusnya sampai Jiyeon menerangkan materi hanya pada Jungkook. Gadis berponi itu mengabaikan keberadaan Yein, atau dengan kata lain Yein tidak dianggap oleh Jiyeon.
“Kenapa? Kau bosan belajar bersamaku?” tanya Jungkook yang menyadari perbedaan raut muka Yein. Saat ini mereka sedang duduk menikmati sore di pinggir Sungai Han.
“Aku memang tidak pernah suka belajar,” jawab Yein.
“Maaf kalau aku membuatmu bosan. Aku hanya tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu. Kita hampir kelas tiga, dan ibuku ingin agar aku belajar lebih giat agar bisa diterima di universitas yang bagus. Karena itulah, aku ikut les privat seperti ini. Sebenarnya ibuku ingin aku mengikuti bimbel di daerah Gangnam, tapi kalau aku menurut, akan semakin sulit bagiku untuk bertemu denganmu. Makanya, aku memilih les privat seperti ini agar aku bisa menghabiskan waktuku bersamamu. Kau juga jadi bisa sekalian belajar denganku,” ucap Jungkook panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Girl [END]
FanfictionJungkook adalah definisi pria sempurna bagi banyak wanita. Tampan, tinggi, cerdas dan berasal dari keluarga terpandang. Dia begitu berbanding terbalik dengan sosok Yein. Gadis itu jauh dari kata idaman para pria, bodoh dan berasal dari kalangan bias...