17 - Our Little Angels

5.2K 399 27
                                    

“Suster Kim, selesaikan sisanya untukku!” ucap Jungkook setelah memotong bagian usus buntu pasiennya yang tampak meradang.

Nde!” jawab wanita muda itu patuh.
Tak butuh waktu lama bagi Jungkook untuk segera keluar dari ruang operasi. Dengan kecepatan penuh ia menuju ruang bersalin yang ada di lantai lima rumah sakit tempatnya bekerja. Ucapan Suster Kim saat menerima panggilan dari ruang operasi terus terngiang di telinganya.

“Dokter Jeon, istri Anda ada di rumah sakit ini, katanya beliau mau melahirkan.”

Sebenarnya Jungkook ingin lari saat itu juga untuk mendampingi proses persalinan Yein, tapi sayangnya momen itu bertepatan dengan operasi pertamanya sejak empat bulan ia menjadi dokter residen. Ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi seorang dokter residen sepertinya, di mana dia bisa melakukan operasi pertamanya di waktu yang lebih cepat dibandingkan dokter residen yang lain, dan Jungkook tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lagipula, ia bukan orang yang suka melemparkan tanggung jawabnya pada orang lain hanya demi urusan pribadi. Itulah kenapa dia memaksakan dirinya fokus dalam operasi, menyelesaikannya dan segera mendampingi Yeinnya. Dan di setiap tarikan nafasnya, ia selalu berdoa agar proses persalinan berjalan lancar.

“Jungkook-ah!” seru Hyera saat melihat Jungkook mendekat.

“Yein di mana?!” panik Jungkook.

“Ada di dalam!” jawab Hyera sambil menunjuk ruangan yang tertutup rapat.

“Kenapa eomma tidak menemani Yein?” kesal Jungkook.

“Ada mertuamu di dalam, eomma hanya cemas karena kau tidak kunjung datang, soalnya Yein.. Yein..”

“Yein kenapa?” tanya Jungkook yang makin panik karena sikap ibunya. Tanpa menunggu jawaban Jungkook langsung masuk ke dalam ruangan itu. “Jeon Yein!”

“Jungkook-ah..” ucap Yein lemah. Dia berbaring dalam posisi miring dengan satu tangan mencengkeram pinggiran kasur erat, sedangkan tangan lainnya mengusap perutnya yang masih buncit. Wajahnya pucat dan keringatnya memenuhi dahinya.

“Sayang.. Kau baik-baik saja?” kata Jungkook lembut setelah ada di sisi istrinya.

“Aku baik-baik saja, operasimu berjalan lancar?”

Jungkook sempat tertegun mendengar pertanyaan istrinya, di saat Yein kesakitan seperti ini, Yein masih saja memikirkan dirinya. “Bukan itu yang harus dikhawatirkan sekarang!”

Yein hanya terkekeh melihat wajah Jungkook. “Aku hanya khawatir padamu.”

“Yein sudah kontraksi sejak tadi, tapi dokter bilang kalau pembukaannya masih belum sempurna, dokter sedang menunggu prosesnya,” Mijoo menyela percakapan dua insan itu.

“Dokter bilang kalau ini akan sedikit sulit karena ini pertama kalinya untukku,” kata Yein. “Rasanya sakit sekali Jungkook.."

Seketika itu juga Jungkook langsung memeluk istrinya. Meski tak merasakan apa yang dirasakan oleh Yein, tapi Jungkook sepenuhnya tahu kalau Yein sedang berjuang untuk buah hati mereka saat ini.

“Anak kita sedikit nakal ya..” gurau Yein.

“Aku akan selalu ada di sini untukmu sayang.. Aku akan menemanimu apapun yang terjadi,” kata Jungkook.

Yein mengangguk di dalam pelukan Jungkook. “Gomawo! Aku akan memastikan anakku lahir dengan selamat sekalipun nyawaku taruhannya.”

Dan momen berikutnya didominasi oleh Yein yang kesakitan. Jungkook yang ada di sampingnya pun menjadi sasaran pelampiasan Yein. Wanita yang sebentar lagi menjadi sosok ibu itu terus menarik baju operasi Jungkook yang belum sempat dilepas, mencakar lengannya, bahkan ada kalanya menarik rambutnya. Setiap kali kontraksi itu datang menyapa, Yein meringis sambil melakukan apapun pada tubuh Jungkook. Sayangnya, proses pembukaan itu terlalu lama. Sudah hampir empat jam, pembukaannya masih belum sempurna. Jungkook yang sudah tidak tega melihat Yein kesakitan menawarkan pilihan untuk melakukan operasi sesar.

My Stupid Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang