7 - Job

5.7K 482 156
                                    

Yein mematut dirinya di depan cermin, memastikan penampilannya sempurna di hari pertama ia bekerja. Dengan kemeja putih polos dan rok hitam selutut, Yein tampak anggun. Ditambah rambut yang digelung dan sepatu berhak setinggi tujuh sentimenter, penampilannya semakin mempesona.

“Jeong Yein, fighting!” Yein menyemangati dirinya sendiri. Setelahnya dia mengambil tasnya dan melangkah ke halte bis. Dia harus segera sampai di tempat kerjanya. Dia juga tidak boleh terlambat di hari pertama bekerja.

Ting! Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Yein pun segera membuka pesan yang ternyata dari Jungkook.

Semoga hari pertamamu bekerja berjalan lancar! Fighting!

Yein tersenyum simpul setelah membaca pesan singkat itu. Kemudian dia mengetikkan balasan untuk kekasihnya.

Gomawo! Semoga harimu juga menyenangkan!

Terima kasih. Entah berapa banyak lagi Yein harus mengucapkan terima kasih pada Jungkook. Pria itu terlalu banyak membantunya selama ini. Bahkan dia membantunya untuk mendapatkan pekerjaan. Ya, Yein diterima di tempatnya ia bekerja sekarang karena bantuan dari kekasihnya, atau lebih tepatnya ibu dari kekasihnya.

Flashback

“Jungkook, aku gagal lagi!” Yein mengadu pada Jungkook. Keduanya sedang bertemu di minimarket persimpangan jalan dekat rumah Yein.

“Kau bisa mencoba mendaftar di tempat lain,” ujar Jungkook.

“Ini tempat kesepuluh yang menolakku! Aku harus mendaftar kerja ke mana lagi?”

Jungkook diam. Dia tampak berpikir. Sebenarnya dia punya jalan keluar untuk Yein yang sedang bingung mencari kerja, tapi dia tak yakin kalau gadisnya ini akan setuju.

“Jungkook-ah, kenapa diam saja? Kau kan cerdas, seharusnya kau membantuku mencari jalan keluar!” kata Yein sambil mengacak rambutnya frustasi.

“Yein, sebenarnya, ibuku menawarkan pekerjaan untukmu,” ucap Jungkook pada akhirnya.

Mwo!?”

“Ibuku bilang kalau ada lowongan sebagai pelayan restoran di hotel keluarga kami, jika kau mau, ibuku bisa membantumu bekerja di sana.”

Giliran Yein yang terdiam. Ternyata ibu Jungkook tahu kalau dia sedang kesulitan mencari pekerjaan. “Ibumu yang menawarkan atau kau yang meminta pada ibumu agar memperkerjakanku?”

“Ibuku yang bilang sendiri! Aku hanya bercerita pada ibuku kalau kau sedang mencari pekerjaan, lalu ibuku bilang kalau dia bisa membantumu,” jawab Jungkook sungguh-sungguh.

“Apakah ibumu sedang mencoba mengawasiku?” tanya Yein pelan.

“Kau bilang apa?” Jungkook bertanya karena tidak mendengar dengan jelas.

“Bukan apa-apa,” Yein menggelengkan kepalanya.

“Bagaimana? Kau mau menerima tawaran ini atau tidak? Kalau kau mau, aku bisa segera menyampaikannya pada ibuku."

Lagi-lagi Yein terdiam. Dia bingung harus menerima tawaran itu atau tidak. Sebenarnya, itu tawaran yang menggiurkan untuk lulusan SMA seperti dirinya. Hotel milik ibu Jungkook merupakan hotel bintang lima, begitu juga restoran yang ada di dalamnya. Jika Yein bekerja di sana, dia pasti mendapatkan gaji yang cukup untuk membiayai hidupnya sehari-hari. Bekerja di restoran itu pasti lebih baik dibandingkan dia bekerja di swalayan atau di toko roti. Tapi, entah kenapa, dia merasa kalau ibu Jungkook merencanakan ini semua. Dia merasa kalau ibu Jungkook ingin mengawasi gerak-gerik kekasih putra kesayangannya. Biarlah Yein dianggap tidak tahu terima kasih, tapi itulah yang terbersit dalam benaknya kini.

My Stupid Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang