V

8.4K 1K 88
                                    

WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © Hankook-ie
.
Conciliate © Hankook-ie
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««
.


Joe tahu dia terlihat seperti orang gila. Menolak Taehyung, kemudian malah meminta Taehyung menyetubuhinya kurang dari 2 jam setelah pertemuan pertama mereka.

Ibarat menjilat ludah sendiri. Menjijikkan.

Tapi, ya. Joe tidak menyesal. Yang ia sesali malah disaat dia mementingkan ego dan harga dirinya, menolak Taehyung ketika pria itu datang menawarkan hal yang menjadi tujuan awal Joe masuk ke dalam club ini.

Joe ingin belajar nakal. Ia ingin rusak. Ia ingin merusak semuanya. Persetan dengan wajah terkejut Taehyung. Pria itu tampak bingung, tapi Joe tidak ambil pusing.

Kalau mau merusak diri, tidak usah tanggung-tanggung kan? Sekalian sama mempermalukan diri sendiri.

"Ayo, bawa gue ke hotel. Tadi lo ngajak kan, om?" Tawar Joe lagi.

Butuh beberapa saat bagi Taehyung untuk memasang wajah normal dan menggeleng dengan tegas. "Nggak, udah lo mabuk. Bilang di mana rumah lo, biar gue anter pulang."

Joe terkekeh. Tadi menawarkan, sekarang malah menolak dan bersikap baik. Dasar lelaki sok suci!

"Kenapa? Gue semok loh. Lo ga pengen? Puas-puasin aja sama gue, om. Gratis kok."

Bohong jika Taehyung berkata dia tidak tergoda. Pakaian yang dipakai Joe itu sangat minimalis. Kakinya terpampang jelas, terlebih karena Joe duduk dengan sedikit berantakan. Sumpah, Taehyung sangat ingin menekan bibirnya di atas permukaan kulit gadis itu.

Di pandangan seorang profesional seperti Taehyung yang suka mengamati jengkal tubuh wanita, jelas kelihatan bahwa tubuh Joe adalah hal yang menarik.

Dadanya besar, pipinya sedikit berisi. Dia tidak terlalu kurus, juga tidak terlalu gemuk. Berada di pertengahan itu, pas. Kalau dijabarkan dengan kalimat yang tepat, semok.

Sungguh tubuh yang menggoda.

Taehyung suka, sangat suka. Walau kaki Joe tidak terlalu panjang, tapi dadanya besar dan perutnya rata. Dan yang berani Taehyung jamin, dada besar itu pasti asli dan belum pernah dijamah.

Tuhan, memikirkannya saja membuat kerongkongannya kering seperti gurun pasir.

Taehyung menggeleng. Dia tidak bersikap seperti ini. Taehyung kan orang alim. Dia harus kuat. "Gak. Gue udah berubah pikiran. Cepet kasih tau gue dimana rumah lo."

Mendapati Taehyung yang mendadak berubah menjadi pria baik-baik, Joe tidak kehilangan akal. Pokoknya, Taehyung adalah pria pertama dan terakhir yang menyaksikan Joe menjadi gila. Dia tidak ingin ada kata lain kali.

Hal yang penting itu tidak boleh ditunda-tunda.

Angan Joe menerawang ke percakapannya dengan Saeronㅡ sahabatnyaㅡ kurang dari tiga bulan lalu.

"Yang namanya cowok tuh, Joe. Walau mulutnya nolak, hatinya pasti udah jedor-jedor buat nge-grepe. Coba aja goda. Gampang. Dielusin paha atau kecup lehernya aja udah tegang itu batang. Lemah." Begitulah perkataan Saeron sekiranya.

Joe melemparkan pandangannya ke arah Taehyung. Gadis itu membuka seatbelt yang mengunci pergerakannya, kemudian bergerak tanpa aba-aba ke arah Taehyung.

Tidak. Tidak menyerang. Hanya duduk di pangkuan Taehyung dengan cepat dan tak terduga.

Taehyung sendiri terlambat menyadari perpindahan posisi yang dilakukan Joe. Ia baru sadar saat kesempatan untuk mendorong gadis itu kembali ke tempat duduknya telah hilang. Jikapun Taehyung memaksakan diri untuk mendorong Joe, bukannya kembali ke tempat duduk dengan aman, bisa-bisa kepala gadis itu terbentur keras dengan pintu ataupun jendela mobil.

Tentu saja Taehyung tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Kepala seorang pelajar adalah hal yang penting. Lagipula, Taehyung tidak akan menyakiti gadis di bawah umur, ingat?

Taehyung panik, tentu saja. Bagaimanapun, singa kecil di bawah sana butuh belaian. Gadis kecil yang kini duduk di pangkuannya pada kursi pengemudi yang sempit membuat pikiran dan selangkangan Taehyung ikut sesak.

Belum lagi tangan Joe yang menyentuh paha atas Taehyung dengan gerakan pelan. Sial. Gadis-gadis sekarang sudah semakin nakal saja.

"Ayo, om. Hm?" Katanya lagi.

Joe sangat keras kepala dan itu tidak baik. Taehyung sangat kewalahan menghadapinya.

Pria itu menelan ludah saat Joe merapatkan tubuh mereka. Semakin menekan buah dadanya ke butuh Taehyung.

Fuck!

Taehyung benar-benar terangsang sekarang. Bukannya gampangan, but please, kucing mana yang sanggup menolak ikan segar?

Jikapun ada, Taehyung yakin itu bukanlah kucing normal.

Tangan besar Taehyung bergegas menggenggam tangan Joe yang mulai mengeksplorasi pangkal pahanya. Pria itu menggeram ketika mendapati gadis itu tersenyum meremehkannya.

Sialan! Dia sangat seksi.

Sepersekian detik setelahnya, Taehyung benar-benar lupa daratan. Dia menekan bibirnya ke bibir sang pelajar tingkat akhir. Memberikan lumatan penuh gairah pada bibir kecil yang kurang pengalaman tersebut.

Manis. Manis sekali.

Taehyung terbiasa mencicipi wanita yang kotor dengan serbuk warna-warni melapisi bagian tubuh mereka. Bibirnya hampir tidak pernah mengecap rasa bibir murni.

Taehyung tidak menyangka, bibir lembut dan kenyal yang bebas dari polesan lilin berwarna bisa senikmat ini rasanya.

Tautan bibir mereka terlepas saat Taehyung merasakan dorongan pada dadanya. Ia memberikan kesempatan kepada Joe untuk bernapas selagi bisa.

Taehyung menginginkan Joe berada di bawah tubuhnya. Ikut bergoncang kala Taehyung bergerak dengan konstan. Berkeringat karena kegiatan panas yang menyenangkan. Itu tidak terbantahkan. Tidak ada lagi toleransi.

Taehyung merapikan rambut Joe dengan gerakan lambat. Sorot matanya berubah, menjadi lebih redup dari sebelumnya.

"Duduk yang bener, cewek nakal. Kita ke hotel sekarang."

Perkataan yang terdengar mutlak di telinga Joe. Gadis itu sadar, tidak ada celah baginya untuk lari, tepat saat dia memutuskan untuk duduk di pangkuan pria ini.

Biarlah malam ini berlalu sebagaimana mestinya. Joe hanya bisa berharap itu.

TBC

Iya, taudeh yang udah ga update sebulan lbh buat cerita ini:(

Masi ada yang nunggu nggak?

[M] Conciliate .KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang