III

7.6K 1K 111
                                    

WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © Hankook-ie
.
Conciliate © Hankook-ie
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««
.


Joe masuk ke dalam club dengan perasaan campur aduk. Dia berusaha meyakinkan hatinya bahwa ini adalah jalan yang benar. Dia akan merusak dirinya dan menggagalkan perjodohan yang dilakukan sang ayah.

Walau Joe sangat sadar jika hal yang direncanakan di dalam kepalanya itu adalah hal yang salah. Sangat salah.

Beruntung club yang ia masuki tidak apek dan penuh asap rokok. Setidaknya club ini tidak seburuk yang ia bayangkan.

Namun yah, tetap saja. Kelakuan makhluk Tuhan di sini bisa membuat orang geleng-geleng kepala. Ada yang asik bercumbu tanpa tahu tempat. Ada yang sibuk dengan minuman yang tersaji di hadapannya. Ada pula yang meliukkan tubuhnya di atas dance floor.

Ini kali pertama Joe berbuat gila. Gadis itu butuh sedikit dorongan untuk membuat dirinya percaya diri, jadi ia berjalan ke meja bartender.

Minum beberapa gelas dan membuat rasa malunya hilang, setelah itu, Joe akan melanjutkan aksinya dengan mudah.

Belum sepuluh detik sejak Joe mendaratkan pantatnya di atas kursi dan memesan martini, pria yang awalnya duduk berjarak 3 kursi darinya pindah tempat, merapat ke arah Joe dan dengan tidak tahu malu melingkarkan tangannya pada pinggul gadis itu.

Awalnya Joe bersikap acuh, tak mengindahkan perlakuan si pria beraroma lezat di sampingnya.

"Cuma ada dua alasan kenapa anak SMA bisa ada di tempat ini." Suara berat masuk tepat di telinga Joe, membuat gadis itu refleks menoleh dan mendapati wajah rupawan ciptaan Tuhan tepat di depan wajahnya. Dekat. Sangat dekat. "Satu, emang anak nakal. Dua, lagi belajar nakal. Jadi ... lo yang mana?"

Berusaha tidak larut dalam pesona mata tajam dan struktur wajah memikat, Joe terkekeh. Ia berusaha menyadarkan dirinya jika pria tampan yang ada di sampingnya ini hanyalah salah satu dari banyak laki-laki brengsek yang hanya tau cara memuaskan selangkangan mereka.

Setidaknya, itulah definisi laki-laki yang ada di club ini menurut pandangan Joe.

"Emangnya kalau gue nakal atau lagi belajar nakal, lo mau apa?" Tanya Joe acuh.

Gadis itu kembali menegak martini, mengabaikan seringaian yang muncul di wajah Taehyung.

Tak lama, sebuah tangan hangat bergerak menelusuri wajahnya. Menyelipkan rambut Joe yang menjuntai di sekitar wajah ke belakang telinga. Kemudian, pria itu dengan gamblang mengendus bagian bawah telinga Joe, membuat sang gadis  menegang.

Joe kaget. Jelas kaget. Lucas saja tidak pernah memperlakukan Joe seintim ini.

Dasar pria kurang ajar.

"Kalo lo nakal, gue ajakin main. Kalo lo baru belajar nakal, gue ajarin main," jawabnya enteng.

Kan.

Sudah Joe duga.

Joe tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak menatap pria kurang ajar tersebut dengan tatapan tajam. Joe merasa harga dirinya dilecehkan. Memangnya dia terlihat seperti perempuan yang bisa diajak 'main' semudah itu?

Yah, sepertinya Joe lupa dengan tujuannya datang ke club ini.

Selang sepersekian detik, tangan Joe melayang dan mendarat tepat di pipi sang pria tampan. Bunyi nyaring merambat cepat ke telinga Joe, tapi teredam oleh suara musik dan tidak menarik perhatian orang sekitar.

[M] Conciliate .KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang