XIII

6.9K 915 174
                                    

WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © Hankook-ie
.
Conciliate © Hankook-ie
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««
.

Satu hal yang dapat disimpulkan oleh Joe, akhirnya dia mendapatkan kebebasannya. Bebas dalam berekspresi, melakukan sesuatu yang dikehendaki, tanpa harus takut akan konsekuensi.

Dia hanya perlu memberikan tubuhnya pada sang suami, maka semua yang dia inginkan akan diberi.

Sungguh, tidak sekalipun terbesit dalam benaknya kalau dia menyesali ini. Tidak sama sekali. Bahkan jauh dalam hati ia menyukuri bisa bertemu om-om setengah waras seperti Taehyung yang membalik kehidupannya secepat ini.

Ada banyak kesenangan yang akhirnya bisa Joe cicipi. Tapi tak semua yang tampak menyenangkan juga sama menyenangkan saat di lalui. Joe menganggap, bolos pelajaran dan meninggalkan pelajaran ternyata tidak semenyenangkan itu. Dia lebih pusing mendengarkan omelan guru dan tidak memahami pelajaran dibanding  mengerjakan tugas. Serius, rasanya kalau mampu menyelesaikan satu persoalan yang membuat kerutan di otak bertambah itu terasa melegakan, tidak seperti membolos, membuat hati tak tenang.

Intinya, setelah berhasil mencoba membolos, Joe memutuskan untuk tidak bolos lagi. Dia menimati pelajaran, dan menikmati saat-saat dimana dia harus mengejar ketertinggalannya akibat bolos beberapa kali seperti saat ini.

Sudah hampir jam sembilan. Joe sudah membahas sekitar enam halaman buku sejarah. Masih kurang dua puluh empat halaman lagi untuk menyelesaikan satu bab dan menulis ringkasan juga menyelesaikan tugas essay yang diberikan gurunya seminggu lalu. 

"Pinky?"

"Hmm?" Joe menyahut seadanya, sama sekali tidak berniat mengalihkan pandangan dari buku paket.

Taehyung yang baru pulang dari markas untuk mengurus pemindahtanganan misi duduk di atas ranjang, menatap aneh Joe yang sibuk dengan beberapa buku dan kertas di meja belajar. "Kok belajar?"

"Ya kan gue siswi SMA, om. Masa siswi gak boleh belajar?" jawab Joe ketus. Kesal karena suara Taehyung mengganggu fokus.

"Tapi kemarin lo bilang mau bolos-bolos aja." Taehyung bangkit dan berdiri di samping Joe, ikut melihat ke arah bacaan yang membuat pinky-nya terlihat serius. "Ini kok balik belajar?"

"Bolos gak enak. Mending belajar. Biar dapet nilai bagus," ujar si Pinky kalem. Tipikal anak pintar ya seperti ini.

Taehyung terkekeh, "Uang gue banyak, Pinky. Kalo lo bolos-bolos aja nilai lo tetep bakal bagus kok. Tenang aja, biar gue urus."

"Ogah, makasih. Urusan sekolah biar jadi urusan gue aja. Jangan ikut campur, gue lebih suka menikmati apa yang gue usahain. Serius om, jangan suap guru gue."

Wah, hebat benar istri kecilnya ini. Taehyung mendadak merasa bangga. Pria itu tersenyum dan mengecup pipi Joe dengan gemas. "Hmm, oke. Gue nggak ikut campur. Tapi kalau butuh apa-apa bilang gue ya? Gue kan suami siaga," ujar Taehyung sembari mengusak hidung di leher Joe.

Wangi sekali. Lembut dan segar, membuat Taehyung betah berlama-lama di dekat Joe. Rasanya menenangkan dan menyenangkan di saat yang bersamaan. Lebih menyenangkan dari aroma anyir darah yang keluar saat Taehyung mencabut kuku korbannya.

[M] Conciliate .KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang