WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.
All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © Hankook-ie
.
Conciliate © Hankook-ie
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««
.
Selama para pekerja suruhan ayahnya mengerjakan tugas mereka, Joe-A memutar otak. Bisa dikatakan malam ini adalah malam penentuan. Apa yang dia persiapkan di malam sebelumnyaㅡdengan bantuan segelas minuman keras dan om mesum yang untungnya tampanㅡdiharapkan cukup untuk membuat perjodohan yang dilakukan ayahnya batal.Joe berpikir, ayahnya tidak akan menjodohkannya dengan sembarang orang. Ini pasti pernikahan bisnis, minimal mungkin keluarga yang telah mendirikan perusahaan selama 20 tahun. Pastinya, keluarga yang seperti itu menginginkan gadis baik-baik untuk menjadi menantu, bukan gadis rusak seperti dirinya.
Tepat pukul tujuh mereka selesai dengan pekerjaannya. Joe didandani sesuai umur, namun tetap tampak mewah. Rambutnya digulung, dengan sedikit juntaian di sisi wajahnya. Joe terlihat manis sekaligus indah di waktu yang bersamaan.
"Oh, udah selesai? Ayo berangkat." Ayahnya bangkit dari sofa, meletakkan koran yang dibacanya di atas meja.
Pria paruh baya itu berjalan dengan acuh. Tak menoleh ke belakang sekedar untuk memuji penampilan anak gadisnya. Hanya fokus pada tujuannya, meninggalkan rumah menuju restoran yang dijanjikan.
Joe menunduk, tersenyum miris. Menertawakan dirinya dalam hati. Joe merasa bodoh karena sedikit berharap melihat respon yang akan ditunjukkan ayahnya. Ternyata mimpinya tetap menjadi sebuah mimpi. Tidak ada perhatian yang lebih.
Joe dan Tuan Ahn duduk berdampingan di dalam mobil. Sedan hitam tersebut berpacu santai di jalanan Seol. Hening, tidak ada yang membuka percakapan. Joe terus menunduk, memainkan jarinya sembari sesekali menggigit bibir.
Tuan Ahn melirik putrinya, "Papa nggak mau kamu mengacau, Joe. Jangan bikin papa dan mama malu. Malam ini kita bakal bahas tanggal pernikahan kamu."
Joe terkekeh, "Papa bahkan nggak pernah mau dengerin Joe ..."
Tuan Ahn hanya berdehem singkat sembari merapikan jasnya. Joe melemparkan tatapan ke jendela mobil, menatap kaca yang sedikit berembun karena gerimis di luar sana.
Butuh lima belas menit untuk sampai di restoran yang mereka tuju. Joe mengikuti langkah ayahnya untuk masuk, dan menemukan sepasang suami istri tersenyum menyambut kedatangan mereka.
Tuan Ahn menjabat tangan pria di depannya. Pria itu tampak jauh lebih tua dari ayahnya. Seumuran dengan kakek Joe atau bahkan lebih tua. Joe hanya tersenyum sopan, menundukkan tubuh dengan hormat sebelum ikut duduk di sisi ayahnya.
"Wah, Joe kamu cantik sekali, nak. Cocok sekali dengan cucu kami, Kim Seok Jin." Ujar wanita yang mungkin akan Joe sapa nenek dalam waktu dekat.
Joe belum melihat presensi calon suaminya. Mungkin terlambat dan akan datang dengan penuh pesona layaknya adegan di dalam drama. Masih mereka berempat. Tuan Ahn, Joe, Komisaris Kim dan istrinya. Satu kursi lagi masih kosong. Jelas itu untuk calon suaminya.
"Kemarin Seok Jin bilang dia mungkin akan datang telat. Malam ini ada rapat penting. Selesai rapat dia akan langsung ke sini. Mohon dimaklumi," ujar Komisaris Kim.
"Ah, sama sekali tidak masalah, Tuan. Senang rasanya melihat calon menantu saya begitu bertanggung jawab dengan pekerjaannya."
Joe muak. Sungguh muak.
Ayahnya bisa sebaik itu di hadapan orang lain, tapi tak pernah jika dengan dirinya.
Selanjutnya para orang tua itu terjebak dalam percakapan penuh basa-basi. Saling memuji satu sama lain, membahas keuntungan-keuntungan hingga kecocokan yang dimiliki Joe dengan cucu keluarga Kim itu.
Entahlah. Joe tidak terlalu tertarik. Dia hanya berharap laki-laki bernama Kim Seok Jin itu cepat datang, jadi dia bisa mengacau dan menghentikan semua ini lebih cepat.
"Maaf telat, Saya nggak ngelewatin banyak hal kan?" Suara baritone yang menyapa telinga Joe membuat gadis itu mendongak.
Loh? Kok?
"Taehyung? Kenapa kamu ke sini, nak? Mana Seok Jin?" Tuan Kim yang pertama kali menyuarakan suara. Dia tampak terkejut. Begitu pula istrinya.
Yang dipanggil Taehyung itu memamerkan senyum kotaknya. Menarik bangku kemudian duduk tepat di sebelah Joe-A yang melotot kaget. "Seok Jin Hyung nggak bakal datang, Kek. Karena yang bakal ikut perjodohan ini Taehyung."
Kening nenek si Kim itu berkerut bingung, "Kamu bilang kamu nggak mau dijodoh-jodohin. Malahan kamu yang ngajuin Seok Jin buat dijodohin. Kenapa sekarang datang?"
Taehyung mengangkat bahu, melempar senyum jahil sisi kanannya, dimana seorang Ahn Joe-A sedang memutar otak untuk dapat mengerti situasi yang dialaminya.
"Yah ... sekarang Taehyung mau, nek. Taehyungkan kesayangannya nenek, berbakti sama kakek, masa Taehyung tega nolak, sih? Mana calonnya Taehyung ternyata cantik banget. Keenakan Seok Jin Hyung, dong."
Tuan Kim dan istrinya tertawa. Tuan Kim pun menepuk punggung cucunya itu dengan raut bangga. "Bagus, Taehyung. Bagus."
Astaga.
Yang benar saja?!
Masa sudah susah susah masuk ke club dan dengan gila mengajak om-om bercinta untuk menggagalkan perjodohan, ternyata dia tidur dengan tunangannya sendiri!
Sial. Tahu begitu Joe tidur dengan Lucas saja dari dulu!
Sekarang bagaimana caranya menggagalkan perjodohan ini? Tidak mungkin Joe bilang dia sudah tidak perawan karena tidur dengan Taehyung, kan? Bukannya batal, rencananya bisa-bisa dipercepat.
"Maaf sebelumnya Tuan Ahn. Saya mohon jangan merasa tersinggung. Sebenarnya dari awal, Taehyunglah yang ingin saya jodohkan dengan Joe-A. Tapi Taehyung nolak, sampai merajuk nggak mau mengunjungi neneknya. Jadi saya nggak bisa maksa. Saya tanya pada Seok Jin cucu saya yang lain apa dia mau dijodohkan, ternyata dia mau menerima. Harusnya Seok Jin yang datang malam ini, tapi sepertinya Taehyung berubah pikiran. Entah apa yang bikin dia tiba-tiba mau dijodohkan seperti ini," terang komisaris Kim pada lelaki bermarga Ahn di depannya.
Tuan Ahn justru tertawa. Tidak mempermasalahkan hal itu. Baik Kim Seok Jin dan Kim Taehyung sama tampan. Dua-duanya cucu dari Komisaris Kim. "Tidak masalah bagi saya, Tuan Kim. Lagi pula kesepakatan istri saya dan istri anda itu menjodohkan anak saya dengan cucu anda. Tidak peduli yang mana, yang penting cucu laki-laki anda."
Taehyung bisa membaca raut frustasi Joe-A. Sebenarnya Joe secara tidak sadar telah menceritakan semuanya pada Taehyung. Ingin merusak diri untuk menggagalkan perjodohan. Yah, siapa sangka ternyata Taehyunglah yang sebenarnya dijodohkan dengan Joe-A. Pria itu baru menyadarinya saat melihat data Joe-A pagi tadi. Jadilah dia berubah pikiran.
Menikah memang sesuatu yang mengerikan bagi Taehyung. Tapi jika menikahnya dengan gadis seimut dan semenarik Joe, Taehyung akan langsung berbaris di barisan paling depan. Seok Jin urusan gampang. Pria itu sebenarnya sedang mendekati teman agen Taehyung, jadi yah ... Taehyung tinggal memberikan alamat rumah dan nomor ponsel temannya pada Seok Jin sebagai sogokan. Semudah itu.
"Kakek, nenek, Ayah mertua," panggil Taehyung pelan. Sedikit bernyali karena langsung memanggil Tuan Ahn dengan sebutan ayah mertua. "Sebenarnya Taehyung berubah pikiran karena kemarin ketemu Joe. Terus, Taehyung suka. Jadi ... yah ... begitulah. Bisa nggak pernikahannya dipercepat aja? Minggu ini gitu? Sesuatu yang baik itu kan nggak boleh ditunda-tunda."
Seseorang tolong tampar wajah Joe-A sekarang. Tolong katakan ini hanya mimpi.
Kenapa semuanya harus sekacau ini?!
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Conciliate .Kth
Fanfiction[ON-GOING, CHAPTERED] Kim Taehyung (BTS) Ahn Joe-A (OC) . . . Jauh di dalam hati Kim Taehyung, ada perang. Perang besar yang membuat hati kecilnya bersembunyi. Perang yang membuat seluruh perasaannya porak-poranda. Taehyung lupa caranya mencintai. L...