XIV

5.7K 808 122
                                    

WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © Hankook-ie
.
Conciliate © Hankook-ie
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««
.

Ibarat batu yang terus-menerus terkena tetesan air, lama-kelamaan pasti akan retak. Yah, minimal berlubanglah.

Tiga bulan sudah sejak pernikahan buru-buru mereka dilaksanakan. Joe hidup dengan tenang seperti yang dijanjikan. Terus menerus terjebak dalam kedamaian dan ketentraman yang Taehyung tawarkan. 

Kemudian, hanya butuh tiga bulan bagi hati Joe untuk mengibah pandangan otaknya kepada Taehyung dari Om Tua Mesum yang menyebalkan menjadi Om Tampan yang mengisi hati Ahn Joe-A

Ya, Joe jatuh cinta dengan Taehyung dalam kurun waktu tiga bulan. Naif sekali, tapi sekiranya itulah yang Joe rasakan. 

Taehyung tentu tidak tahu-menahu akan perasaan Joe. Perempuan ini menutupinya dengan baik. Entah Taehyung yang terlalu tumpul kepekaannya atau memang Joe yang sudah terlatih untuk menutupi hal yang dianggap penting, intinya sampai saat ini, Taehyung masih minim informasi.

Bukan tanpa alasan Joe berdiam diri. Dia hanya terlalu takut untuk kecewa. Tahu persis kalau sulit memperoleh balasan akan perasaannya oleh Kim Taehyung. Joe tahu kok kalau Taehyung menikahinya karena tertarik pada tubuhnya. Hanya pada tubuhnya.

Tapi walau menyadari hal itu, tetap saja sakit rasanya ketika mendengar kalimat, "Holy damn, Joe. Gue suka banget sama badan lo. I love your body.  Cuma lo yang bisa bikin gue puas kayak gini." langsung dari mulut Kim Taehyung setelah mereka bersenggama.

Lucu sekali.

Joe bahkan sampai menangis diam-diam di kamar mandi sangking lucunya.

Hari ini Joe pulang cepat karena sekolah tengah mengadakan tes IQ rutin. Jadwalnya dipisah mulai dari kelas sepuluh, sebelas, dan dua belas masing-masing di hari yang berbeda. Hari ini adalah jadwal kelas sepuluh. Jadi kelas akhir sepertinya dipulangkan lebih awal.

Saat masuk ke kamarnya, Joe cukup terkejut mendapati presensi Taehyung tengah melepas pakaiannya. Sudah dua hari Taehyung tak pulang dengan alasan dinas di luar kota untuk empat hari. Harusnya Taehyung pulang lusa, bukan hari ini. Terlebih dengan kondisi kacau dimana punggungnya berhias bekas garukan panjang, bahu yang penuh tanda kemerahan, juga sudut bibir luka.

Sialan. Taehyung bermain dengan perempuan lain?

Taehyung tampak terkejut dengan kedatangannya. Tapi kemudian pria itu tersenyum lebar dan berkacak pinggang dengan angkuh. "Pas banget lo udah sampe. Here, Pinky. Come to daddy."

Jika di hari biasanya Joe akan dengan mudah menurut dan membuka kakinya, maka tidak untuk hari ini. Taehyung jelas sudah melanggar satu-satunya syarat yang dia ajukan.  Joe mengepalkan tangan, menatap acuh ke arah Taehyung, kemudian berbalik. Memilih turun ke lantai bawah dibanding tetap bersama pria yang sukses menghancurkan perasaannya.

Sakit sekali, sungguh.

Taehyung seakan menyadarkan Joe kalau perasaannya memang benar-benar tak ada harapan.

"Pinky? Mau kemana? Gak mau nurut?" Taehyung bergerak cepat menahan Joe. Pria itu menatap serius pada Joe yang sudah dia pegang bahunya. "I need your body, Joe. Jangan bertingkah. Baring dan ngangkang!"

Mendengar itu, Joe tertawa miris. "Fuck off, Kim Taehyung. Fuck you!"

"Joeㅡ"

"Gue nggak mau sama bekasan orang! Kalau mau pake gue ya jangan pake yang lain. Gue udah bilang dari awal kan?!! Gausah pegang-pegang gue, gue jijik!" Joe mendorong Taehyung, berteriak marah hingga wajahnya memerah dan urat lehernya naik. Air matanya sendiri tak absen untuk turun. 

"Gue nggak make orang, Joe!" Taehyung yang terbawa emosi menarik napasnya dalam-dalam. Sungguh tak ingin kelepasan. Harinya sudah cukup buruk dan dia butuh Joe untuk menenangkan hasratnya. Sialan. Target sialan! KIA sialan!

Melihat Joe menatapnya dengan pandangan tak percaya, juga memperhatikan satu titik yang Taehyung yakini leher dan bahunya, Taehyung pun mengusap wajah kasar. Pria itu menarik napas dalam-dalam, kemudian menggigit bibirnya sebelum memegang sisi tubuh Joe agar mau menatapnya. "Ini nggak kayak yang lo lihat, okey. Gue emang sempat foreplay, tapi nggak sampe ke inti kareㅡ"

"Nggak nyampe inti tapi bekas di punggung lo panjang amat, gitu? Lo pikir gue bego? Gausah minta sama gue sampe semua bekasnya ilang! Gue gamau kena bekasnya jalang!"

Crap. Taehyung sudah bersabar dan berusaha menjelaskan dan si kecil ini malah semakin naik urat. Dikiranya dia saja yang bisa marah? Taehyung sudah merendahkan hatinya, bersikap sopan untuk menjalaskan yang sebenarnya. Serius, dia bahkan tidak melepaskan celananya, apalagi sampai memasukkan kejantanan dan bersetubuh dengan perempuan lain.

Tak lagi bisa menampung emosinya, Taehyung menarik Joe untuk dihempaskan ke ranjang. Melepaskan tali pinggang dan menurunkan celananya dengan cepat sebelum keseimbangan Joe kembali. Pria itu merangkak ke atas ranjang, melepas celana dalam Joe dengan sekali tarikan.

"OM! LEPAS GUE GAMAU!!!"

Oh, dikiranya Taehyung peduli? Toh, dia yang minta Taehyung untuk bermain kasar.

Taehyung  menurunkan celana dalamnya, kemudian membuka lebar kaki Joe yang tertutup rapat. Mudah baginya untuk memblokade perlawanan yang Joe lakukan. Jalannya begitu mulus untuk memasukkan kejantanannya ke dalam sana, kering.

Dan ini seks terburuk yang pernah Joe alami.

Demi Tuhan, ini sangat mengerikan.

***

Hanya butuh satu kali pelepasan untuk mendapatkan kesadarannya kembali. Hormonnya bekerja dengan baik dalam memberikan ketenangan pada Taehyung. Yah, inilah yang seharusnya. Inilah yang Taehyung butuhkan. Obat penenang tidak lagi mampu membuatnya merasa baik. Taehyung tahu dia sudah memiliki obat lain yang lebih manjur.

Setelah Taehyung membuka mata, selesai menyelami euforianya akan kenikmatan dunia, Taehyung terpaku di tempatnya.

Joe dengan seragamnya yang berantakan, anak rambut menempel pada dahi, pipi dan leher yang berkeringat, wajah merah dan mata basah yang memandangnya dengan sorot pilu.

Taehyung mengumpat. Dia sadar kalau dia salah. Menyesal setengah mati ketika melihat Joe tampak begitu kesakitan. Tadi dia tak peduli. Tadi dia tak cukup baik untuk memperhatikan Joe. Seharusnya tidak begini. Seharusnya permainan ini bisa dinikmati oleh keduanya, bukan hanya salah satu dari mereka.

"P-pinky, maaf ... Gueㅡ"

"Udah kan?" potong Joe-A dengan suara serak. Pita suaranya letih karena terus- terusan mengerang kesakitan dan berteriak meminta dilepaskan. "Lepas. Gue mau mandi."

Taehyung terdiam. Dia menatap mata Joe cukup lama. Dia tahu dia salah dan ini cukup fatal. Lantas dia hanya bisa berujar lirih sekali lagi, "Maaf, Joe."

"Lepas, om. Please, lepas. Gue capek."

Lantas Taehyung bangkit, melepas penyatuan mereka dan berguling ke kanan. Membebaskan Joe dari kukungannya. Kembali merasa bersalah ketika mendengar perempuan itu meringis saat bangun. 

Pandangan mata Taehyung meredup, "Pinky, biar gue bantu. Gue gendong ya?"

"Gausah. Jangan sentuh. Udah cukup lo sentuh gue tadi," kata Joe seraya bangkit dan berjalan tertatih menuju kamar mandi, tanpa memperdulikan seragamnya yang semrawut ataupun nyeri di pangkal pahanya. 

Setelah punggung sempit gadis itu menghilang dibalik pintu kamar mandi, Taehyung sadar kalau dia akan sulit memperoleh maaf dari istri kecilnya.

TBC

Om tetet sih napsuan amat. Kan baby  pinky jadi tersakiti:(

Kamu nge-rape istri sendiri loh, om. Tega banget ah. Gamau awthor maafin:(

[M] Conciliate .KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang