XVI

4.6K 834 106
                                    

WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © Hankook-ie
.
Conciliate © Hankook-ie
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««
.

Ayo dong, Vote sama komen yang banyak!

Taehyung menunggu kepulangan istri kecilnya dengan gelisah. Harusnya Joe sudah pulang. Teman sekolah Joe mengatakan Joe sudah pulang sejak tadi. Taehyung dengan sabar menunggu, tapi sudah pukul dua belas malam, Joe tidak kunjung sampai ke rumah.

Taehyung mengerti kalau Joe marah. Mengerti kalau Joe pasti punya perasaan tak ingin pulang ke rumah. Tapi perempuan itu punya tujuan kemana kalau tidak pulang ke rumahnya? Hubungan Joe dan ayahnya tidak terlalu bagus sehingga dapat dipastikan Joe tidak akan pulang ke sana.

Pria itu menghela napas, pada akhirnya dia meraih ponsel dan mencoba menghubungi istrinya. Panggilan pertama tidak mendapat jawaban. Panggilan kedua ditolak dan di panggilan ketiga, Taehyung mendapati ponsel pinky girl-nya dimatikan.

Memang benar ini semua salah Taehyung. Dia kan senang hati menerima seluruh tuduhan dan cacian jika saja Joe mengamuk padanya. Itu lebih baik dibanding didiamkan dan dibuat khawatir seperti ini. Saat hujan mulai turun, Taehyung memutuskan untuk mengambil kunci mobil. Dia berencana ke markas untuk menenangkan pikiran. Barangkali ada tersangka yang bisa dia interogasi untuk menghilangkan kegundahan hatinya.

Kalau sudah seperti ini Taehyung perlu menyiksa orang.

Astaga.

Setelah berhasil mengeluarkan salah satu mobilnya, Taehyung menelusuri jalan perumahan. Hujan turun dengan deras, karenanya Taehyung menyetir pelan-pelan. 

Pria itu menyipitkan matanya saat melihat gelang yang cukup familiar jatuh di tengah jalan. Tepat di bawah lampu jalan, juga bersinar saat terkena lampu mobil. Itu gelang yang biasa Joe pakai. Untuk memastikan, Taehyung turun dari mobil. Untung saja di dalam mobil selalu ada payung. 

Entah kenapa saat tangannya berhasil mengambil gelang itu, hanya ada pikiran buruk menjelajahi kepalanya. Sumpah. Dia takut Joe kenapa-napa!

***

Kirin sedang tidur dengan nyenyak di kamarnya. Bergelung dalam selimut lembut. Dia hanya memakai kaus kebesaran. Tidak memakai dalaman seperti bra ataupun celana dalam. Kebiasaan tidur yang buruk, namun cukup sehat.

Tidur gadis itu terusik saat ponselnya terus-terusan berdering. Mengganggu sekali. Padahal Kirin baru tidur satu jam lalu. 

Dengan mata terpejam, gadis berusia enam belas tahun itu meraba-raba kasurnya. Sesaat setelah dia menemukan ponsel yang terus bergetar dan mengeluarkan suara nyaring, Kirin mengangkat tanpa melihat nama yang tertera. Gadis itu menempelkan ponsel di telinganya dengan malas.

"Hmm ... Park Kirin," gumamnya malas.

"Dek, lacak bini gue."

Kening Kirin berkerut. Yang memanggilnya dek itu cukup sedikit. Siwon dan Kakaknya-- Park Jimin-- belum menikah. 

"Kak Taehyung?"

"Lo ngebo atau gimana sih? Masa jam segini udah tidur. Buruan lacak bini gue. Ini gue OTW ke rumah lo."

Lah sialan. Main menyuruh saja. Kirin kan mengantuk soalnya kemarin seharian tidak tidur! Dia harus menyelesaikan laporan kasus dan datang ke sekolah dari pagi hingga sore. Astaga merepotkan sekali. 

"Bini sendiri kok di-stalk sih bang," keluh Kirin. Dengan setengah hati dia bangun. Berjalan terseok ke lemari untuk mengambil celana dalam dan hoodie. Masa Taehyung datang dia masih berpakaian seperti ini? Mana boleh.

"Joe gak bisa gue hubungin. Sampe sekarang belum pulang. Gelang dipake tadi pagi ada di jalan deket rumah. Perasaan gue gaenak, dek. Takut dia kenapa-napa" ujar Taehyung terdengar benar-benar khawatir.

Dih, memangnya Taehyung punya perasaan ya? 

Kirin menyalakan komputernya, kemudian mengambil karet rambut yang diletakkan di bawah bantal. "Hmmm udah kayak di tipi-tipi aja bang."

"Gausah bacot. Lacak cepet."

"Ngegas anjir. Ini lagi diidupin komputernya. Sabar." Memang Taehyung itu tidak tahu malu. Sukanya memaksa, mulutnya juga tidak bisa di rem. Syukur Kirin masih menganggap Taehyung sebagai kakak.

"Coba cek CCTV dari dia keluar rumah. Lacak pergerakannya mulai dari di rumah, sekolah, terus dia kemana lagi. Bisa kan?"

"Iya. Udah lo ke sini aja buruan. Bawain kentang goreng sama soda ya. Gue laper. Ah, burger double cheese ukuran gede juga."

"Lo cewek atau gajah sih? Jam segini makan banyak banget."

"Dih, kere ya? Kalau ga mau beliin, gausah minta tolong!"

"Bangsat. Iya-iya, gue beliin. Udah sana lacak."

Kirin terkekeh, "Ay-ay, sir. Gue tutup ya, mau fokus."

Usai menutup sambungan, Kirin mengikat rambutnya tinggi-tinggi, mencuci muka, dan melakukan perenggangan. Dia duduk dengan nyaman di kursi kebanggannya dengan satu kaki dinaikkan. Posisi paling nyaman untuk bekerja.

Kirin login ke situs resmi KIA untuk para agen. Memasukkan password khusus para hacker, kemudian dengan mudah mendapat akses untuk seluruh CCTV yang ada di Korea.

Mudah bagi Kirin untuk melacak keberadaan istri kakaknya. Dalam lima menit pertama, Kirin bisa tahu Joe meninggalkan sekolah pukul empat sore, kemudian berkeliling di Mall, membeli beberapa buku, dan pulang naik taksi.

Tunggu, kalau dia naik taksi ke arah perumahan pada pukul tujuh malam, kenapa sampai sekarang tidak sampai ke rumah?

Kirin meningkatkan fokusnya. Dari CCTV di minimarket, Joe duduk di sana untuk memakan ramen. Setelahnya berjalan ke arah rumah. Sialnya CCTV yang merekam jalan dari minimarket ke rumah tidak dapat diakses. Mungkin rusak hingga tidak merekam apapun. Lalu sampai lima menit, Joe tidak tertangkap di CCTV depan rumah Taehyung. 

Hanya ada satu jalan untuk menuju rumah Taehyung dari minimarket. Harusnya jarak tempuh 300 meter tidak memakan waktu lama jika jalan kaki. Tapi Joe malah menghilang begitu saja. Tidak rasional. Benar kata kak Taehyung, ini buruk. Pasti Ahn Joe-A kenapa-napa.

Gadis berponi itu menghela napas. Dia mengubah posisi duduk menjadi lebih nyaman, mengerutkan kening untuk bisa melacak jejak. Berulang-ulang dia mengulang rekaman yang terasa rancu. Dan di saat frustasi, Kirin menemukan keanehan pada petugas kebersihan yang mendorong gerobak berisi kardus.

Kirin memperjelas resolusi gambar, kemudian mengamati dengan lebih teliti. 

Dia terheran.

Memangnya ada ya petugas kebersihan yang punya lengan sekekar ini? Seingat Kirin, terakhir kali dia berkunjung, petugas kebersihan di komplek Tehyung itu bapak-bapak berumur lima puluhan.

Semakin dia mengamati video itu, maka keanehan makin terasa. Selanjutnya, Joe menyadari kalau di tumpukan kardus itu, terselip buku yang Joe beli di mall.

Sial.

Tidak salah lagi.

Istri kakaknya diculik!!

TBC

[M] Conciliate .KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang