Bab2

4.8K 532 5
                                    

Pria itu memandang cangkir kopi yang penuh , dengan asap yang masih Juga mengepul.
Memandangi cangkir itu dengan sangat intens.
Tanganya mendekati cangkir itu, meraba dengan jari jari tanganya sangat halus. Telunjuknya memutari gagang cangkir itu lalu kebawah menyentuh piring kecil dibawah cangkir itu.

Gadis itu?
Siapa gadis itu?

Rasanya sangat berbeda, entah kenapa hatinya merasa agak berbeda ketika melihat gadis itu . Perasaanya sekarang sulit dijelaskan, tatapan matanya memang menyudut pada cangkir itu, tapi pikiranya tertuju pada wajah gadis berambut coklat yang tergagap saat berbicara padanya.
Kenapa ini?
Apa perasaan bisa korslet?
Perasaan Baekhyun kali ini sulit dijelaskan.

Penampilannya memang biasa dibanding wanita wanita seksi di bar. Tapi gadis ini sungguh sangat berbeda, entah kenapa sekarang hati Baekhyun bergejolak tak karuan .
Perasaan apa ini?

Baekhyun menggelengkan kepalanya lalu memencet pangkal hidungnya.
Pikiranya menjadi kacau hanya karena gadis OB itu. Apa istimewanya gadis itu? Ya , bisa dibilang dia cantik. Tapi banyak wanita wanita yang cantik di bar.
Oh Baek! Kau hanya memikirkan wanita wanita jalang itu.
Kau hanya menggunakan mereka untuk pemuas nafsu birahimu saja!

Baekhyun mendengus, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan pergi ke bar atau tempat gemerlap dengan orang orang gila yang menari di tengah dentuman keras musik musik duniawi.
Dia ingin fokus pada tujuan hidupnya sekarang. Tidak lagi menghamburkan uang nya untuk menjadikan wanita wanita jalang itu menghabiskan malam panas bersama dengannya.

Tidak Baek!
Tidak akan! Ok?

Baekhyun melonggarkan dasi yang agak mengekang lehernya, nafasnya serasa sulit berhembus ketika wajah gadis itu terngiang tiba tiba di otak nya.
Aish!! Siapa gadis itu!

Tanganya meraih ponsel berlogo apel itu dan memasukanya kedalam saku jasnya, tangan kirinya meraih kunci mobil lalu digenggam nya seraya berdiri untuk merapikan jasnya.
Dilihatnya jam tangan berwarna hitam dengan pinggiran emas yang pasti sangat mahal.
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam.
Astaga, apa selama itu dia memikirkan gadis berambut coklat yang menjadi OB?

Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar, dia berjalan cepat tapi tidak tergesa gesa. Bukanya takut karena kantor sudah sepi. Tapi , dia hanya ingin cepat pulang kerumah, berendam di bathtub dan menghilangkan semua pikiran tak jelasnya ini.

Baekhyun sengaja turun hanya sampai lantai 2 . Dia ingin mengecek kebersihan ruangan ini. Kakinya melangkah mendekati sebuah pintu berwarna biru , khusus untuk menyimpan alat alat kebersihan .
Tanganya memutar krop pintu dengan pelan lalu mendorongnya, kakinya maju selangkah dan matanya menelusuri seluruh ruangan itu.

Sepi, tapi semuanya sudah bersih.
Entah Baekhyun tak kenal rasa takut atau sebenarnya dia takut hanya saja dia menutupi rasa takutnya itu, karena gedung sepi. Mungkin ada juga beberapa karyawan yang lembur dan penjaga yang juga melakukan pengecekan, tapi gedung ini nampak selalu horor. Gedung berumur 30 tahun ini masih saja beridiri kokoh dengan gaya arsitektur khas banguna banguna penuh kaca di seoul. Setelah Ayah Baekhyun pergi, dialah yang mengurus perusahaan ini.
Anak satu satunya dari pasangan suami istri Byun, dan dialah aset satu satunya pasangan suami istri Byun.
Perusahaan Ayahnya sudah 100% akan jatuh ditanganya, tinggal bagaimana cara Baekhyun mengelola nya.

Tanganya memencet tombol lift untuk turun ke basement dan parkiran vvip nya untuk mengambil mobilnya.
Mungkin Kai sudah pulang, manager mesum satunya itu selalu ingin pulang terlebih dahulu.

Baekhyun dan Kai adalah seorang sahabat.
Jarak jabatannya dengan Kai sangat jauh , karena Kai dulunya adalah pria yang sembarangan, setiap malam menghabiskan uangnya di bar, dan playboy. Tapi ayahnya memaksanya untuk sekolah ke manajemen lagi.

Dan berakhirlah seorang Kai yang hanya menjadi manager perusahaan Byun corp. Perusahaan sahabat nya sendiri.
Padahal ayahnya juga pemilik perusahaan besar di Seoul. Hanya saja Kai masih butuh pendisiplinan dan sesuatu yang bisa membuatnya mengatur pola hidup nya.

Baekhyun memasuki mobil sport putihnya, yang hargany mungkin membuat orang tak bisa berkata apa-apa.
Jam yang dipakainya pun mungkin membuat orang biasa juga berteriak, bayangkan hanya untuk 'ngantor' dia memakai jam Rolex miliknya seharga 39.000 won (kalau dirupiahkan Rp.520.000.000 ya chingu)

Tanganya dengan lihai memutar kemudi mobil.
Liukan mobilnya sangat halus seolah dia pengendara mobil handal seperti di fil film hollywood.
Alunan nada yang hanya menjadi teman di mobil itu.
Dia benar benar belum memikirkan siapa yang akan duduk disebelah nya dan mendengar lagu lagu kesukaan nya bersama sama hingga mobil itu ramai hanya terdengar suara teriakan 2 sejoli yang tengah di mabuk Asmara.

Drrrt.

Ponsel Baekhyun bergetar, dia melirik sekilas ponsel yang ada di sebelahnya.
Mobilnya ditepikan di pinggir trotoar , dia mematikan lampu sein lalu mulai mengangkat ponselnya dan melihat nama 'eomma' yang terpampang jelas di layar ponselnya.

"Yoboseyo eomma ,ada apa?"

"Baekhya kau pulang jam berapa nak? "

"Aku sedang dalam perjalanan bu, mungkin 10 menit lagi akan sampai"

"Ya sudah, ibu pikir kau pulang terlambat "

"Ibu dirumah saja, mau dibelikan apa? "

"Um.. Tidak usah. Kau cepat pulang saja"

"Iya bu "

"Ya sudah ibu tutup teleponnya"

Tut.. Tut...

Baekhyun melempar ponsel itu ke kursi yang berada disebelahnya. Sikap datarnya mungkin membuat beberapa orang memandang kalau dia orang yang tak punya hati.
Tapi dibalik itu semua, siapa sangka pria bermarga Byun ini sangat menyayangi ibunya, bahkan sampai bisa bersikap 'childish' jika bersama ibunya.

Byun Saera, satu nama yang kini selalu menjadi prioritas utama bagi Byun Baekhyun.
Ibu dengan segala kesederhanaan nya itu mungkin sekarang bisa terbilang 'langka' di Seoul.
Baekhyun berkelimpahan harta, tapi Saera jarang meminta uang pada anaknya hanya untuk berbelanja atau berkumpul bersama teman temanya.
Dia lebih suka dirumah dan menikmati masa lansia nya . Dia lebih suka memakai baju baju tua miliknya, dari pada harus memakai baju baju trendi jaman sekarang.
Dan dia sangat suka menonton TV sambil ditemani pembatu nya yang sudah 20 tahun bekerja dirumahnya. Dia dan Eun, pembatunya itu selalu bercanda seperti mengobrol dengan teman.
Sifatnya yang juga sederhana, membuat Eun sangat betah bekerja di rumah bak istana ini.

Rumah ini memang besar, tapi hanya ada satpam , tukang kebun, sopir pribadi dan 1 pembantu.
Saera meminta Baekhyun agar hanya ada satu pembantu saja. Agar dia masih bisa leluasa memasak dan mengurus rumah. Apalagi dengan Eun.

Baekhyun melajukan mobilnya agak kencang, rasa sayangnya pada ibunya kali ini tidak bisa dibandingkan dengan siapapun. Karena dia sama sekali belum berpikir siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya.

...

Tetap baca ya chingu. 😊😊

Behind the Cold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang