Bab20

2.7K 288 0
                                        

Setelah kejadian waktu itu, Taemin menjauhi Ji Hyun. Walau saat itu Ji Hyun meminta lelaki itu untuk menjadi temanya, namun kata Ayah Taemin dia jangan terlalu dekat dengan Ji Hyun. Karena menurut Taejoon, anaknya ini terkadang teledor dan bertindak tanpa berpikir. Jika melakukan kesalahan sedikit saja pada Ji Hyun, maka akan berakibat fatal. Karena Baekhyun terkenal dengan CEO yang emosional dan kejam.
Lalu perusahaan nya akan hancur seketika.

Disisi lain, Ji Hyun memilih untuk bungkam tentang siapa kakak iparnya. Dia hanya tak mau dilebih lebihkan . Dia lebih senang berteman dengan teman temanya sekarang, dari pada dengan anak anak yang populer dan terkenal dengan kekayaannya lalu dirinya juga akan terkenal.
Sekolah menurut Ji Hyun adalah tempat untuk menuntut ilmu, bukan untuk mencari nama atau ajang pencarian jodoh.

Ya. Dia harap Taemin tidak membocorkan kejadian kemarin, atau tentang Baekhyun.
Bahkan beberapa siswa di sekolah sudah mulai bertanya tanya ada apa dengan permusuhan Ji Hyun dan Taemin. Tanpa sepengetahuan mereka, tiba-tiba saja dua orang yang bagaikan air dan minyak ini menjadi teman.

"Kak Baekhyun sudah pulang dari Dubai " Gumamnya setelah melihat arloji tanganya "Tapi aku masih di sekolah " Dia terkekeh sendiri "Jika boleh membayangkan , Kak Baekhyun akan gila jika sampai dirumah. Karena rindu dengan angel nya"
Dia terkekeh lagi "Dasar kak Baekhyun "
Tanganya membuka buku tebal yang berada di depannya. Buku yang berisikan banyak jajaran huruf dengan persoalan yang rumit dengan banyak angka yang pasti membuat siapa saja tak ingin mengerjakan nya.

Waktu istirahat yang biasanya digunakan siswa siswi untuk mengisi perut mereka, Ji Hyun menggunakannya untuk belajar. Jika dikatakan 1 bulan lagi ujian kelulusan itu lama, namun bagi Ji Hyun adalah waktu yang sangat singkat. Karena tanpa kita duga, tiba-tiba hari itu datang begitu saja.
Dan ujian kelulusan bagi siswa SMA adalah sesuatu yang tidak main main. Itu bisa menentukan masa depan seorang siswa.

Ji Hyun memandang layar ponselnya. Ya, hari yang tiba-tiba saja datang. Hari dimana kakaknya akan bahagia dengan seorang pangeran.
Cukup sudah seorang Ahn Hanna yang selalu memikul beban keluarga sendirian, memberikan semua miliknya hanya untuk adik adiknya, memberikan waktu yang seharusnya dia beristirahat untuk mengurus Ji Young, menghabiskan gajinya untuk uang saku Ji Hyun, seragam, buku dan uang sekolah.

Semua itu sudah cukup sekarang. Usaha Hanna terbayar oleh pria bernama Baekhyun yang akan memberikan semuanya untuknya, menjadikanya ratunya, dan membuatnya tak akan mengeluarkan peluh lagi. Ketabahan Hanna berbuah manis. Kini dia percaya akan pepatah orang tua jika 'wanita yang baik akan mendapat pria yang baik' dan sebaliknya 'Pria yang baik akan mendapat wanita yang baik' .
Maka dari itu Ji Hyun ingin menjadi seorang lelaki yang tidak semena mena. Dia ingin seperti kakaknya, walau sakit di awal namun bahagia di akhir.

Kita tak bisa menduga takdir kan?

Ji hyun menutup buku nya. Dia memilih untuk keluar agar pikiranya segar kembali.
Ponselnya masih ia bawa, ponsel yang dibelikan Baekhyun 3 minggu yang lalu. Ponsel berlogo apel berwaran hitam pekat sama dengam milik Baekhyun namun agak lebih kecil dari ukuran ponsel Baekhyun . Namun harga ponsel itu berkali kali lipat dibanding harga ponsel nya dulu.

Hari ini jam selalu kosong . Karena guru lebih sibuk menyiapkan ujian untuk kelas 12.
Banyak yang lebih memilih untuk menonton latihan basket di lapangan. Apalagi siswi siswi nya.

Kring...

Ji Hyun hanya duduk di koridor, melihat siswa siswi yang berlalu lalang untuk pulang. Ada juga yang baru kembali dari lapangan. Dia merasakan bahagia saat SMA walau banyak pahitnya. Namun pahit manisnya kehidupan, dia belum pernah merasakan pahit manisnya Cinta.
Aisshhh! Sudahlah Hyun, bukan waktunya untuk menghayal.

Alisnya berkerut ketika 3 orang sedang berjalan beriringan. Baekhyun yang merangkul pinggang kakaknya dengan kepala sekolah yang terus saja berbicara sambil tersenyum.
Ada apa mereka berdua datang ke sekolah?

Mereka bertiga menuju dimana Ji Hyun berdiri. Dia masih bingung dengan alis yang masih saling bertautan.

"Dia anak yang baik. Berkat dirinya, sekolah kami mendapat juara olimpiade" Tutur pria bertubuh agak gendut itu.
Hanna tersenyum "Dia tidak Aneh aneh kan pak? "
Kepala sekolah menggeleng "Tidak , dia anak yang sangat baik "

"Dan terimkasih pak Baekhyun sudah membantu kami, membantu pembangunan sekolah kami" .
Baekhyun hanya mengangguk "Tidak masalah pak, itu ucapan terimakasih karena sudah menjadikan adik saya siswa yang bisa berprestasi "

Setelah berbincang bincang didepan Ji Hyun cukup lama mereka menuju tempat parkir dan masuk ke mobil. Hanna menceritakan semuanya pada Ji Hyun. Pantas saja Kepala sekolah sangat senang dengan kedatangan Baekhyun , rupanya pria bermarga Byun itu membantu 'keuangan' sekolah Ji Hyun dengan membantu biaya pembangunan beberapa gedung baru di sekolah.

"Hyun, apa kau ingin les? " Baekhyun bertanya seraya fokus menyetir.
Ji Hyun menggaruk tengkuknya "Tidak usah, kak. Aku bisa belajar sendiri"

"Tidak usah sungkan. Kau adiku sekarang. Kau mau apa, aku akan berikan"

Ji Hyun nampak berpikir "Um.."

"Aku akan mengundang guru privat" Baekhyun memotong gumaman Ji hyun.
Ji Hyun menggeleng pelan "Guru private kan mahal kak"
Baekhyun terkekeh "Kau mengejek Byun Baekhyun ya?"
Ji Hyun menggeleng lagi "Tidak begitu kak tapi.. "

"Membayar guru private, tak menghabiskan sebagian kekayaan ku, Hyun"

Hanna yang sendari tadi diam, mendesis "Sombong sekali"
Baekhyun melirik Hanna sekilas "Lihatlah kakakmu Hyun, dia marah karena aku tidak pulang pulang. Dia rindu padaku"

Ji Hyun terkekeh "Dia memang rindu padamu Kak. Bahkan jika tidur dia selalu mengigau namamu "

"Kalian!!!! "

...

Ok
.
.
Bentar lagi tamat ni
Jangan lupa vote + comment ya chingu ^^

Gomawo

-Ch-

Behind the Cold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang