Bab13

2.7K 341 2
                                    

Baekhyun duduk di kursi Hanna. Dia sudah membawa Hanna ke ibunya sebelum Hanna akan tinggal di rumahnya.
Insting orang tua memang selalu benar. Dengan senang hati Saera memperbolehkannya. Karena standar menantu bagi Saera tidak harus mewah, Saera lebih senang gadis seperti Hanna. Bahkan Saera sempat memuji kecantikan alami wajah Hanna. Baekhyun menceritakan kehidupan Hanna. Saera sangat kagum karena Hanna membesarkan kedua adiknya sendirian dan mendidik nya dengan baik sampai Ji Hyun mampu memenangkan olimpiade fisika .

"Ji Young bajunya jangan dikeluarkan lagi, sayang " Suara Hanna terdengar sampai ruang tamu.
Lalu Ji Hyun masih saja melihat Baekhyun tak percaya. Pria tampan yang masih memakai setelan jas duduk dengan tegap di kursi nya.
"Kakakku benar-benar pacar kakak? " Ujarnya memastikan .

Baekhyun terkekeh , wajah Ji Hyun sangat tampan bagi usia usia SMA. Kesamaan Ji Hyun dan Hanna terletak pada hidung, bibir .

"Menurutmu? " Baekhyun bertanya kembali.
Ji Hyun memiringkan kepalanya "Berarti kakakku sangat cantik" Gumamnya terlihat sangat polos.
Baekhyun terkekeh "Kakakmu memang cantik"
Ji hyun manggut manggut "pantas saja banyak yang mengejar ngejar kakakku" ucapan Ji Hyun sontak membuat Baekhyun mengerutkan keningnya.

"Maksudmu? "

"Dengar ya kak CEO, didaerah sini banyak yang ingin menjadikan kakakku istrinya atau pacarnya . Tapi kak Hanna tidak mau "

"Memamgnya Kenapa? "

Ji hyun menoleh kekanan dan kekiri ,memastikan jika Hanna belum keluar dari kamar Ji Young.
"Ya mereka kaya. Tapi Kata kakak mereka suka minum minuman , merokok dan umm.. Ya seperti itu. Dan kakakku tidak suka pria yang seperti itu, kakakku bukan wanita yang hanya gila harta"

Memang seberapa kayanya mereka ? Dasar!! Awas jika macam macam pada Hanna! 

Walau tak terima namun Baekhyun lega Hanna tidak menerima Cinta murahan pria pria itu.
"Kakak bukan perokok atau suka minum kan? " Ji Hyun menatap sinis wajah Baekhyun.
"Kau lihat wajahku itu suka minum atau perokok? " Kedua alisnya terangkat.
Ji Hyun menggeleng.
"Merokok adalah hal murahan untuk seorang CEO" ucap Baekhyun .

.

.

"Bukanya harus ditambah lada hitam bu? " Hanna tersenyum sambil mengangkat kedua alisnya.
Saera menepuk dahinya "Astaga! Iya iya, kau terlalu cantik. Ibu sampai tidak bisa berkonsentrasi" Kata Saera sambil menambahkan lada ke dalam masakan yang dibuatnya.

Baekhyun tersenyum melihat Hanna dan ibunya yang sedang memasak bersama di dapur. Lihat, bahkan dalam waktu kurang dari 1 jam mereka sudah akrab sampai memasak bersama.

Ji Young yang sedang tidur di kamarnya, dia juga sudah mengundang baby sitter untuk mengurus anak berumur 3 tahun itu. Lalu Ji Hyun sedang duduk didepannya dan melihat kagum besarnya rumah ini.

"Hyun" panggil Baekhyun.
Ji Hyun menoleh pada Baekhyun "Iya kak? "

"Dimana sekolahmu? " Tanya Baekhyun setelah menyesap air putihnya.
"Di SMA HwaYue, memang kenapa? "

Baekhyun diam diam berdecak kagum pada anak sma satu ini. SMA HwaYue adalah salah satu SMA elit di Seoul . Sekolah itu terkenal akan kekayaan namun Juga kepintaranya.
Lalu Ji Hyun bisa berhasil untuk meraih 1 bangku agar dia bisa duduk di SMA HwaYue itu.

"Apa disana kau senang? " Tanya Baekhyun seraya mengangkat gelasnya menuju mulutnya. Ji Hyun menggeleng "tidak" jawabnya lesu.
Baekhyun belum sempat meminum tehnya "Kenapa? "

"Mereka kadang membully ku karena mereka pikir aku suka main wanita" Lanjutnya memainkan jarinya di atas meja.
"Aku tidak suka main wanita" Wajahnya kembali tegak memandang calon kakak ipar nya.
"Pacar mereka yang selalu mendekatiku, padahal sudah tahu aku bukan anak orang kaya. Masih saja di dekati " Rajuknya.
Ji Hyun menghela nafas "mereka suka mengambil uang jajan ku yang dari kakak"
Jarinya berhenti untuk bermain "Aku malah kasihan pada kakakku . kakak tahu , dia bekerja hanya untuk adiknya. Dia tidak kenal gengsi untuk menafkahi keluarga nya" Perkataan nya berhenti sebentar "Kak Hanna itu kakak yang terbaik . Jika itu bukan dia, dia tak mungkin menafkahi keluarganya sendirian apalagi sampai membanting tulang hanya agar aku dan Ji Young bisa seperti anak yang lainya . Jika bukan kakakku, dia pasti memilih menghamburkan uangnya untuk kebutuhannya atau sampai pergi ke club mungkin? " Ji Hyun menunduk lagi "Tapi dia saja lebih memprioritaskan kami. Kebutuhan nya bahkan tertunda untuk kebutuhan kami" .

Baekhyun meletakan gelasnya lagi , lalu menatap iba lelaki muda di hadapannya.
Di balik tegapnya jalan Hanna, tersimpan banyak kisahnya yang mampu membuat hati Baekhyun terenyuh .
Seorang gadis yang membanting tulang nya untuk menfakahi keluarganya tanpa cuma cuma.
semua cerita Ji Hyun membuat Baekhyun merasa iba.

Dia tersenyum sekilas. Dia tak salah mencintai seseorang. Selama ini , hanya Hanna lah satu satunya wanita yang berbeda dari yang lain. Dia sederhana dan tidak menutup nutupi. Dia jujur dan pekerja keras. Bahkan, pertemuan yang masih terhitung 1 bulan Baekhyun sudah berani untuk menikahinya.
Bukankah jodoh itu namanya?

Tenang saja sayang. Setelah ini kau akan bahagia, adikmu tak akan lagi dibully. Biarkan dia meraih prestasinya dengan bebas tanpa teman teman jahatnya itu.
Aku akan membelikanmu apa saja kebutuhanmu yang tertunda dulu bahkan lebih.
Aku mencintaimu.

"Sayang. Dimana adikmu yang kecil? " Tanya Saera sambil membawa makanan menuju meja makan yang dibelakang nya ada Bi Eun sedang membawa piring .
Hanna menaruh mangkuk besar yang berisi sayur itu ditengah "Dia masih tidur bu, tapi sudah makan tadi" Senyumnya yang manis membuat Baekhyun juga tak bisa berhenti tersenyum.
Saera melihat sekilas anaknya "Jangan melihat Hanna seperti itu , jangan berpikir untuk menyerangnya malam ini" Ucapnya dengan kata mengejek namun memperingatkan.
Baekhyun dan Ji Hyun terkekeh bersamaan.
Ji Hyun juga sudah besar, umur nya yang sudah 17 tahun pasti sudah paham apa yang dimaksud ibunya Baekhyun.

"Melihat saja tidak boleh? " Satu alisnya terangkat menatap Saera.
Saera menggeleng "Tidak boleh! Dia sangat cantik , kau pasti tidak bisa menahan nafsu birahimu melihat Hanna " dia mulai duduk dan Hanna juga duduk di sebelah Ji Hyun.

"Kalau iya , memang kenapa? " jawabnya dengan santai.
Hanna hanya tersenyum , Baekhyun bahkan lebih ceplas ceplos dari pada Kai.
Dan lihat , disaat dia bersama ibunya mulutnya tak bisa berhenti mengoceh. Ternyata dia juga cerewet.
Pasti ibunya sangat bahagia punya anak seperti Baekhyun.

Hanna teringat akan kata kata ibunya.
Carilah suami yang sayang pada ibunya . Dia seumpama robot yang terlatih. tanpa diminta pun dia akan sayang juga pada istrinya, mengayomi istrinya dan tidak akan membiarkan istrinya menangis . Sama halnya apa yang telah dia perbuat dengan ibunya dulu.

Baekhyun aku mencintaimu

...

Fiuh
Halo, Ch lebih cerewet ya sekarang? Ya iya . Aing teh orangnya agak nggak bisa diam.
Okay lah, makasi ya yang uda ngasi Vote dan comment banyak banyak buat Ch. Aku seneng banget sumpah.
Tanpa kalian cerita Ch ga ada apa apanya.
Makasi sekali lagi ya chingu.

Last,
Jangan lupa vote + comment lagi ya.

Gomawo

-Ch-

Behind the Cold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang