Bab3

4K 464 3
                                    

"Ibu, jika memang sudah waktunya jodoh akan datang sendiri " Jelas Baekhyun pada ibunya .
Saera tersenyum sembari mengelus elus lengan kekar Baekhyun "Ibu bosan Baek, rumah sebesar ini sangat sepi. Kapan rumah ini akan ramai dengan teriakan anak anak"

Baekhyun menghela nafasnya "ibu, semua itu ada ditangan Tuhan. Kita serahkan saja pada Nya" .
"Kau ini memang religius atau hanya ingin ibu diam? " Saera melipat kedua tangannya di depan dada.
Baekhyun menghela nafas sekali lagi "Bicara dengan ibu itu seperti Perjalanan dari Seoul sampai Kutub Utara " Ujarnya sambil menyesap teh hangatnya.

Saera terkekeh "Oh iya, ibu dengar ada OB baru ? Kata Kai dia cantik. Tapi pendiam "
Baekhyun memutar bola mata jengah, pria itu selalu menyebarkan berita berita layaknya ibu ibu kompleks yang suka gosip.
Mulutnya selalu saja lemes, tidak bisa dikontrol. Wajahnya saja yang terlihat garang, tapi lihat ketika pria itu sudah berada di rumah.
Cerewet, tidak bisa diam, usil, suka menghujat orang, dan suka kentut sembarangan.
Sudah sejak kecil mereka bersahabat, dan Baekhyun pasti sangat hafal segala polah tingkah sahabat mesumnya itu.

"Boleh ibu melihatnya? " Tanya Saera sambil memegang tangan Baekhyun .
Baekhyun mengerutkan keningnya "Untuk apa? Dia hanya OB kan? "
Saera tersenyum "Entah kenapa ibu hanya ingin bertemu saja. Aneh"
Saera mengangkat cangkir putih yang juga berisi teh "Seperti ada sesuatu yang ibu ingin tau dari OB barumu itu"
Saera menyesap teh nya.
"Ya, ibu aneh" Jelas Baekhyun dengan smirk khas nya membuat tangan Saera mencubit pipi Baekhyun. "Kau ini "
"Besok bawa ibu ke kantor mu ya, ibu ingin melihat gadis itu" Lanjut Saera mengelus pipi yang habis dicubit nya tadi.
Baekhyun hanya mengangguk "Iya"

"Tapi ibu janji sama Baekhyun, disana jangan kemana mana. Di ruangan Baekhyun saja, nanti ibu kecapean " Baekhyun menatap mata Saera intens seolah olah malah Baekhyun adalah kekasih Saera, bukan anak Saera.
Wanita yang berumur sudah lebih dari setengah abad itu hanya tersenyum, bahkan wajahnya masih sangat cantik. Walaupun kerutan banyak terlihat di wajahnya.

"Ibu, Baek ingin istirahat "Ucap Baekhyun disela sela keheningan yang terjadi.
Saera mengangguk "Iya nak, istirahat lah"

                           
                  _____🌷_____

"Ji Hyun jelek" Ucap anak kecil itu sembari melemparkan sendoknya ke muka Ji Hyun.
"Young idak tuka tayul" Ji Young melemparkan garpu nya juga ke muka Ji Hyun.
"Young, kau ingin cepat besar kan? Kau harus makan banyak" Ji Hyun dengan sabarnya mengambil sendok dan garpu itu dan meletakan ke piring Ji Young.
Kepala Ji Young menggeleng keras "Tayul itu idak enak, idak ada latanya"
Ji Hyun menghela nafasnya, anak kecil ini memang keras kepala . Selalu saja begini, ingin rasanya Ji Hyun menyincang adiknya sendiri. Tapi Ji Young terlalu imut untuk itu.

"Ada apa? " Hanna memegang piring berisi daging dan menaruhnya di meja makan lalu duduk disebelah Ji Hyun.
Hanna melihat piring Ji Young yang berantakan, dan sendok garpu yang tidak pada tempatnya lagi.
Sebisa mungkin ia tersenyum dan membenahkan makan anak berumur 3 tahun itu.

"Young sayangku, kau ingin jadi seperti boyband boyband Korea kan? " Tangan Hanna menyendokkan nasi dengan sayur itu.
Ji Young mengangguk "Atu mau jadi membel ekto (exo) " dia mengangkat kedua tangannya ke udara.
Hanna mengangkat sendok itu dan mengarahkan nya kemulut Ji Young "Kau tahu Young, kenapa para member exo badanya atletis? " Hanna mengangkat kedua alisnya.

Ji Young menggelengkan kepalanya lagi "Meleka olah laga kan? "
Hanna terkekeh melihat ekspresi wajah Ji Young dengan pipi chubinya "Mereka suka makan sayur lhoh"

"Kalau member exo sampai tau Young tidak suka makan sayur , mereka akan kecewa sama Young" Lanjut Hanna dengan nada yang dibuat buatnya.
Mata Ji Young membulat "Oh ya? Young halus makan tayul? "
Kepala Hanna mengangguk mantap, lalu tanganya memasukan sendok yang sudah berisi nasi dan sayur. 

Akhirnya anak kecil berpipi chubi itu melahap sayurnya walau wajahnya agak jijik saat dirinya mulai menelan sayur itu.
Matanya menyipit dan bergidik membuat Ji Hyun dan Hanna terkekeh .

Ji Hyun duduk disebelah Ji Young dan makan dengan lahap juga.
Dia sangat lapar karena seharian mengerjakan matematika. Apalagi gurunya seperti Mr. Xiumin, guru yang selalu disebut 'killer' itu membuat Ji Hyun hampir meledakan pikiran nya.

"Kau sangat lapar Hyun? " Hanna terkekeh sembari memandang wajah tampan adiknya.
Ji Hyun hanya mengangguk sambil mengunyah makanan nya.
"Ck, Mr. Xiumin membuatku meledak " Lanjutnya.

"Kelihatanya Mr. Xiumin mu itu sangatlah kejam " Hanna terus terkekeh mendegar penjelasan adiknya.
Ji Hyun meneguk airnya sebelum melanjutkan ceritanya "Apalagi Mr. Jongdae kak. Mereka itu guru tampan tapi Kejam nya sejagat kak"

Hanna terkekeh sekali lagi "Hahaha, sejagat? Kau dapat bahasa dari mana Hyun? " Tangan Hanna menyenggol Ji Hyun.
"Ya, seolah olah kedua pria itu sangat kejam " lanjut Ji Hyun membenarkan kata katanya seraya menaruh piring itu di wastafel dapur.
"Apa sekejam itu? " Hanna mengelap meja makan Ji Young dan membersihkan mulut Ji Young.

"Gulu itu halus di holmati kak! Kata kak Ji Hyun gulu itu baik, kok kak Ji Hyun malah idak cuka cama gulu. Kan idak boleh "
Ucap Ji Young panjang lebar pada Ji Hyun yang menatap anak kecil berumur 3 tahun itu dengan tatapan lucu dan menahan tawanya.

"Kok kak Ji Hyun malah teltawa? Yong kan bilangin kak Ji Hyun! "
Lanjut Ji Young mengetuk ngetuk sendoknya ke meja.
Perkataan itu malah membuat Ji Hyun tertawa terbahak-bahak sampai menepuk nepuk lantai.
Emosi anak kecil ini semakin menyulut "Ji Hyun jelek!! Kak Hanna, Young nasehatin kak Ji Hyun, Hyun malah teltawa.. Hiks.. Kak Hanna.... "

Hanna juga ikut terkekeh dan menggendong bayi pintar dan sudah seperti orang dewasa itu.
"Kau membuat Young menangis Hyun, tanggung jawab! " jelas Hanna sambil menenangkan Ji Young.

"Aaahh.. Iya iya! Hei anak kecil, kau menyusahkan ku saja "

..

Serasa semakin tidak jelas ya XD .
Tetap baca ya chingu  😊😊

Behind the Cold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang