Bab16

2.8K 311 1
                                    

Baekhyun sudah pernah bilang jika dia akan mengajak Hanna pergi ke pesta keluarga Kwon sebagai pasangan nya.
Setelah dia tinggal di rumah Baekhyun , yang ia lakukan hanyalah membantu bibi Eun memasak atau mengurus Ji young. Baekhyun pura pura memecatnya sebagai office dengan alasan karena masalahnya dengan Mina waktu itu.
Hanna tak habis pikir jika Saera suka bekerja. Rumah sebesar ini pun hanya memiliki beberapa pembantu. Tak seperti di film film Korea dengan tokoh CEO yang mempunyai banyak sekali pembantu.

Hanna harus berpura pura sudah tak berkomunikasi dengan siapapun di perusahaan Baekhyun kecuali Baekhyun sendiri. Hanna melakukan itu hanya karena Baekhyun. Jika dia tidak mencintai Baekhyun, maka dia tak akan melakukan hal serumit ini di dalam alur kehidupannya. Berpura-pura.

Kata Baekhyun tak akan ada yang bisa mengendus keadaan Hanna apalagi desas desus jika Hanna serumah dengan CEO mereka . Kai bisa mengatasi itu semua. Walau terkadang otaknya agak 'gesrek' dan nyeleneh, namun dalam hal seperti ini Kai sangat bisa diandalkan.

Ya, nanti malam pesta dimulai tapi baju apa yang ia kenakan belum ia pikirkan.
Dia tak punya gaun ataupun baju yang mewah untuk pergi ke pesta, bahkan high heel saja ia tak punya . Boleh dikatakan dia adalah gadis yang sangat menyedihkan.

Tanganya menggaruk rambutnya yang masih ia cepol asal . Tak ada yang Bagus dari bajunya. Pesta dimulai jam 7 malam, dan sekarang pukul 5 sore. Tapi itu adalah waktu yang sangat singkat . Belum lagi menyesuaikan rambut dengan baju yang akan ia pakai.

Hanna menepuk dahinya, kenapa dia tadi tidak bertanya saja pada Saera. Dan sekarang Saera sedang kerumah Paman Baekhyun bersama adik adiknya dan pulang di keesokan hari. Kata Saera, dia akan memperkenalkan keluarga Hanna pada saudaranya itu.

"Hanna"

Suara bariton yang sangat ia kenali dari seorang pria bermarga Byun terdengar dari ruang tamu.
"Ini" Dia memberikan 2 paper bag bewarna hitam dan merah.
Hanna mengernyit "Apa ini?" Tanyanya seraya ingin membukanya.
"Buka saja dikamar, itu untukmu. Dandan yang cantik ya" Baekhyun mulai meninggalkan ruang tengah dan naik keatas.
"Tapi Baek ini ap--"

"Buka saja, jangan membantah ya"

Hanna hanya menghela nafas, dia juga naik dan menuju ke kamarnya.
Apa yang dibelikan Baekhyun untuknya?

"Whoaaa.. Ini sangat menakjubkan!! " Hanna terkagum setelah membuka paper bag berwarna hitam, dress selutut berwarna hitam dengan model agak terbuka dibagian punggungnya.
Lalu sepatu high heels berwarna senada yang pasti harganya sangat mahal.

"Saranghaeyo Baekhyun"

.

.

Baekhyun menekan iPad nya. Dia sadar jika wanita memang agak sedikit lama jika berdandan. Dia memutuskan untuk mengirim berkas berkas nya di email agar pekerjaanya tak semakin menumpuk.
Hembusan nafas entah sudah kesekian kalinya ia lakukan. Kata Ji hyun Hanna adalah gadis tertutup, bagaimana jika ia tak mau memakainya dan akhirnya tidak ikut ke pesta.
Ya, semoga itu semua tak akan terjadi.

"Baek? "

Baekhyun menghentikan aktivitas nya. Dia melihat Hanna yang berdiri di depannya.
Sempurna , sangat sempurna. Tak salah jika Ji hyun bilang Hanna harusnya menjadi model, bukan seorang office. Kulit putih nya agak terekspos, leher jenjang nya terlihat sangat menarik. Dengan rambut yang diurai dan make up yang tak begitu tebal membuat kata cantik pasti terucap oleh setiap pria atau wanita yang memandang Hanna, juga bibir dengan lipstik pink agak muda yang senada dengan bibir ranum Hanna membuat Baekhyun tak sabar memberikan ciuman pertamanya pada gadis ini.

"So beautiful, jebal"

Bisik Baekhyun memandang wajah Hanna yang pasti sudah beresemu merah. Hanna menunduk malu sekaligus senang. Pria yang ia cintai juga mencintainya.
Tak pernah terbayang kehidupan Hanna akan seperti ini. Bersama seorang pria tampan dan kaya bak pangeran di negeri dongeng yang sering ia bacakan cerita nya untuk Ji young sebelum tidur.

Dia sangat tampan dengan balutan kemeja polos hitam pekat yang senada dengan dress milik nya. Gagah dengan rahang tegasnya membuat siapa saja pasti berdecak kagum pada aura seorang Byun Baekhyun.

"Ayo" Ajak Baekhyun seraya memberikan lenganya pada Hanna.
Hanna mengangguk lalu berjalan beriringan menuju keluar.
Baekhyun memutuskan untuk mengendarai mobil nya sendiri. Mobil ferrari nya sengaja ia tinggal dirumah dan memilih mobil sport kesayangannya.

"Malam ini kau sangat cantik" Puji Baekhyun sesudah mereka duduk di dalam mobil.
Hanna tersenyum lebar "Kau juga sangat tampan "
Baekhyun terkekeh "memang dasarnya aku sudah tampan kan?"  kedua Alisnya terangkat.
Hanna mendesis "Teserah"

"Sudah kubilang jangan mengerucutkan bibir mu, atau akan kucium"

Seketika Hanna langsung menutup mulutnya dengan kedua tanganya .
"Aku sangat gemas melihat tingkahmu, sayang" Baekhyun mulai menjalankan mobilnya namun 'gombalannya' selalu membuat pipi Hanna bersemu merah.

"Aku bisa menciumu kapan saja lho" Baekhyun melirik sekilas Hanna yang masih menutup mulutnya.
"BAEK! "

"Apa? Kau minta yang lebih? Bahkan sehabis kita menikah nanti aku akan membuatmu kesulitan bernafas"

"BAEK!! "

"Bahkan paginya kesulitan berjalan"

"BAEKHYUN!! "

"Apa sayang? "

"MESUM! "

Baekhyun tersenyum manis "Dengan senang hati sayang, mesumku hanya untukmu"

"BAEKHYUN GILA!!"

...

Eh chingu... Follow saya yuk. Ya ya ya?
Yuk yuk

Jangan lupa vote + comment lagi jugak ya .

Gomawo

-Ch-

Behind the Cold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang