Bab8

3K 382 3
                                        

Mau tidak mau, Hanna adalah miliku !
           Byun

...

Hanna menyeka keringatnya, ruangan ini memanglah ber-ac , namun kegiatan bersih membersihkan nya membuat keringatnya terus saja mengucur di pelipis nya.
Dia menghela nafas, diangkatnya gagang pel lalu berjalan untuk meraih ember pel itu untuk mengambil airnya lagi.

Byur..

"Ups"
Hanna bisa melihat dengan jelas kaki wanita itu yang dengan sengaja menendang ember berisi air pel lalu jatuh ke lantai.
Sudah beberapa hari ini memang wanita ini selalu menganggu pekerjaanya.

Wanita dengan rambut bergelombang dan eyeliner tebal. Dia adalah satu satunya wanita yang tak suka pada Hanna.
Karena Hanna banyak di puji puji oleh para karyawan bahkan sang manager, Kai karena dia rajin . Namun di pandangan wanita ini salah, dia selalu menganggap Hanna adalah gadis yang ganjen dan sok cantik, suka tebar pesona sana sini.

Wanita bernama Mina itu tersenyum sinis lalu menjatuhkan dokumen dokumen yang dibawanya ke lantai hingga keras kertas itu berceceran dan basah.
"Apa yang nona lakukan? " Hanna spontan mengambil kertas kertas itu dan mengumpulkannya jadi satu, tapi percuma kertas kertas itu sudah basah.

"Nona , ini sangat penting" Tutur Hanna lembut dengan menujukan beberapa kertas yang sudah basah dan kotor.
"Tak terlalu penting, uangku bisa mengganti semuanya" Angkuhnya . "Jika kau kusuruh membeli kertas kertas nya lalu membeli komputer untuk mengganti dokumen itu apa kau bisa?! " Pertanyaannya sangatlah menjebak kan keadaan bagi Hanna.
"Bukanya Nona yang menjatuhkannya sendiri? " Hanna menunjukan kertas itu lagi.
Mina tesenyum "Jangan mengalihkan pembicaraan, bilang saja kau itu tak punya uang untuk membeli nya? Iya kan?"

"Oh aku lupa " Lanjut Mina "Bukanya kau wanita murahan ya? Pasti uangmu banyak ? Iya kan? " Mina terkekeh "Sudahlah lupakan ini" Tanganya menepis tangan Hanna hingga kertas kertas itu tercecer lagi kelantai.
"Habis ini kan kau menerima uang dari pria pria di luar kan? Pasti uangmu banyak "

"Nona, sebenarnya kau ingin apa?! " Emosi Hanna kali ini sudah berada diubun ubun.
"Ck, dengar ya! Hanya aku yang paling cantik di kantor ini! Kau!!" Mina terkekeh "Apa orang tuamu tidak mengajarkan pada anaknya jangan menjadi murahan? Memang dimana orang tuamu? Mati?! "

Plak

Tangan nya menampar dengan keras pipi wanita itu hingga sebagian karyawan yang berada di lantai 4 menyorot kedua perempuan ini.
"Kau!! Kau berani padaku? Ha?!"
"Hei gadis ganjen!! Dimana otakmu--"

Brakk

Tanpa aba aba, dia memegang kerah baju Mina dan meremasnya. Mendorongnya hingga ketembok dan memandang tajam Mina.
Mina mengaduh kesakitan, lehernya serasa dicekak. Genggaman gadis ini sangat kuat.

"Kau katakan itu lagi, kau akan hancur" Nada Hanna sangat pelan namun menuntut.
Dia memberi perhatian keras pada Mina.
Dia sangat tak suka jika orang mengungkit masalah keluarga nya apalagi menjelek jelekan .
"Singkirkan wajah mu bajingan" Mina ingin mendorong Hanna, namun tenaga gadis ini memang tak tertandingi. Dia tetap memojokan posisi Mina.

"Hei!! Apa yang kalian lakukan? Hanna lepaskan" Kai melepas cekalan tangan di kerah baju Mina.
"Kalian kembali bekerja! " Bentaknya pada karyawan yang hanya malah menjadikanya tontonan.

Mina tersenyum sinis "Lihat pak, dia menjatuhkan dokumen dokumen ku yang akan kubawa ke Pak Baekhyun "
Kai melirik dokumen itu sebentar lalu melihat Hanna "Hanna apa yang kau lakukan?!"
Hanna menarik nafasnya "Bohong pak! Dia bohong! "
Jelasnya "Dia yang menjatuhkannya sendiri! "

"Tidak pak mana mungk--"

"Kalian berdua ikut saya! " jelas Kai.

                             .

Hanna masih diam ketika Mina menceritakan kebohongan pada pria yang disukai nya.
Hanna rasa, Mina juga suka pada pria itu. Terlihat dari tatapannya dan cara bicaranya pada Baekhyun..

"Dia memojokan ku pak " Katanya.
"Bohong!! " Tukas Hanna dengan nada datarnya karena dia benar-benar jengkel dengan wanita jalang satu ini.

Baekhyun mengerutkan keningnya, sebenarnya dia tahu kalau Hanna tak mungkin melakukanya.
"Pak, dia menjatuhkan dokumennya sendiri lalu menjelek jelekan keluarga saya! Saya tidak terima!! " Kata kata Hanna yang penuh penekanan.

"Tapi pak dia--"

"Diam kau!! atau aku akan membuatmu tak bisa memakai eyeliner lagi! " Tajam Hanna.
Baekhyun menahan senyum diwajahnya, gadis ini ternyata sangat agresif. Malah membuat nya semakin tertarik pada gadis ini.

"Hanna, apa kau tak takut?! Pelankan suaramu! Minta maaflah pada Mina, ini dihadapan tuan Byun " Ujar Kai pada Hanna.
Hanna tetap keukeuh pada pendirian nya "Maaf pak Kai, masalahku bukan pada tuan Byun , tapi pada nona Mina!! "
Mina frustasi "Pak, seharusnya seorang office yang seperti ini di pecat "
Hanna menurunkan jari telunjuk Mina yang mengarah ke wajah nya "Ya!! Aku yang akan mengundurkan diri, dari pada harus bekerja dengan orang yang tidak bisa menghormati orang lain"

"Kau benar Hanna?" Kai memastikan kalau perkataan Hanna itu benar-benar dari otaknya .
"Pak Kai, saya--"

"Dia akan tetap bekerja disini " Suara bariton Baekhyun membuat semua bungkam.
"Maaf pak, Saya tetap mengundurkan diri! Saya muak dengan wajah wanita itu" Sinis Hanna membuat Baekhyun malah ingin memiliki nya. Gadis ini sangatlah agresif.

"Kai bilang kontrakmu masih 1 minggu lagi" ya 1 minggu hingga kau jadi pacarku tambahnya dalam hati.
Kai mengerutkan keningnya pada Baekhyun, tak pernah dia mengatakan hal seperti itu pada pria ini.

"Hanna boleh pulang cepat untuk sementara, tapi Mina. Kau buat lagi dokumen baru!" Katanya masih tetap dingin.
Hanna masih tak mengerti "Maaf pak, tapi memang ada--"

"Jangan membantah! "

Kai masih tetap memasang wajah yang sulit diartikan dan kedua wanita itu sudah pergi meninggalkan ruangan.

"Baek, kapan aku membuat kontrak kerja untuk office? Kau pikir dia girlband? " Ujar Kai.
Baekhyun hanya menghela nafas
"Hanya 1 minggu , lalu setelah itu dia akan pergi"

Pergi ke rumahku dan jadi istriku

...

Baek?

Kayanya Baekhyun punya tekad kuat ya. Xixixi

Maaf jika ada typo

Jangan lupa vote+comment.

Gomawo

-Ch-

Behind the Cold [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang