17 🍂

6.7K 315 4
                                    

  Aku yang baru menyadari kedatangan mas zul langsung menghampirinya dan mencium punggung tangannya lembut.

" Maaf mas Na gak ngasih tau mas, tadi Na panik." Ucap ku

Dia hanya tersenyum lalu mengangguk

"Gapapa Na."

Dokter tadi mengampiri kami semua lalu menanyakanku. Tunggu menanyakanku?

"Ada yang bernama Qorina?"

"Saya dok." Ucapku bingung

"Aga sudah sadar dan benar saja dia mengalami Amnesia. Apa dulu dia pernah mengalami kecelakaan.?"

Aku mengangguk.
"Iya dok. Saat pertama masuk ospek Aga mengalami kecelakaan." ucapku

Dokter itu mengangguk.

"Saat ini dia mengalami amnesia dan mungkin dia hanya bisa mengingat kejadian sebelum kecelakaan yang pertama." jelas dokter.

Apa? Aga hanya mengingat kejadian 2 tahun lalu? Bagaimana dengan Nadya? Aga mengenal Nadya saja hanya satu tahun lalu karena Nadya mahasiswa pindahan dari malang.

Nadya menggenggam lengan eratku aku tau dia memikirkan hal yang sama denganku.

"Mari ikut saya." Ucap dokter itu memasuki ruangan Aga.

Kami semua hanya mengikuti. Aga terbaring lemah dengan lilitan perban di kepalanya dia tersenyum kearah kami.

" Hai Aga apa kabar?" Ucap dokter itu

"Baik dok." Ucap Aga.

"Kamu bisa melihat mereka semua?"

Aga mengangguk.

"Kamu mengenali mereka?"

Aga mengangguk lagi, kemudian menggeleng.

"Dua orang itu saya tidak kenal." Ucap Aga menunjuk kearah Mas Zul dan Nadya.

Nadya sudah mulai menangis begitupun tante meta.

" Baik. Saya mau bertanya boleh?"

"Boleh."

"Nama kamu siapa?"

"Aga Revangga."

"Berapa usia kamu sekarang?"

"20 tahun."

Aku mengkerutkan keningku. Aga sekarang berusia 22 bukan 20 tahun.

"Ini tanggal berapa?"

" 20 januari 2016. Bukannya hari ini kita ospek ya Na?" Tanya Aga kearahku.

Kami yang menyaksikan itu sangat terkejut mendengar jawaban dari Aga. Dokter mengisyaratkan kepada kami agar tenang.

Dokter menuju kearah kami dan membawa om fadli keluar untuk bicara.

Nadya menghampiri Aga dia menangis melihat keadaan suaminya yang sekarang tak mengenali istrinya ini.

"Aga.."

"Kamu siapa?"

Nadya menangis sejadi jadinya, Tante Meta mengahmpiri.

"Sayang .." Ucap tente meta mengusap kepala Aga lembut.

"Dia siapa mah?" Tanyanya pada tante

Tante meta tak kuasa menjawab dia hanya bisa menangis.

"Na ...tolong kasih tau gue kenapa mamah sama dia nangis?" Tanya Aga kepadaku.

Aku melihat kearah mas Zul dan mas Zul mengangguk, ku dekati Aga dan menyentuh bahu Nadya.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang