40 🍂

5.4K 274 11
                                    

Keesokannya Qorina dan teman temannya benar saja pergi kerumah singgah, dia melepas rindu pada anak anak disana.

"Kak Na..." Suara anak anak menggema di ruangan berhamburan memeluk Qorina.

"Kak Na kenapa gak pernah kesini?" Tanya Anak kecil yang bernama Najwa yang paling dekat dengan Qorina.

"Kak Na sibuk sayang, maaf ya. Gimana Najwa udah masuk SD?" Tanya Qorina

Najwa mengangguk cepat

"Najwa udah masuk SD kak."

"Heiii..." Suara laki laki tanggung mengalihkan perhatian Qorina dan kawan kawan.

"Bang joe." Sapa Aga

Ya bang joe adalah pendiri rumah singgah ini sejak beberapa tahun lalu.

"Apa kabar bang?" Aga menyalami bang joe.

"Baik. Kalian kenapa jarang banget kesini."

"Biasa bang kita banyak urusan lagi sibuk sibuknya.." ucap Alena.

"Anak anak merindukan kalian.."

Qorina dkk dan bang joe larut dalam obrolannya hingga suara seorang wanita mengalihkan perhatian mereka.

"Kak Na.." Teriaknya

Qorina melihat kearah pintu dan ternyat yang memanggil namanya adalah Zahwa gadis 17 tahun yang 2 tahun terakhir ini mengikuti kegiatan di rumah singgah.

"Za.."
Zahwa segera berhambur memeluk Qorina dia sangat merindukan Qorina.

"Apa kabar?"

"Aku baik kak, kaka gimana?"

"Alhamdulillah."

"Kamu sama siapa kesini?"

Bukannya menjawab Zahwa malah melihat kearah pintu dan muncullah sosok Hafiz .

"Mas Hafiz?"

Zahwa mengangguk.

"Iya kak itu kaka aku." Ucap Zahwa antusias

"Jadi.."

"Iya Na saya kaka Zahwa. Semalam saya cerita kalau saya akan kerumah singgah dan ternyata rumah singgah ini lah yang sering Zahwa kunjungi. Dan ternyata kaka cantik yang sering Zahwa ceritain itu kamu" ucap Hafiz tersenyum

Qorina hanya tersenyum tipis

"Aku gak nyangka deh ternyata kaka sama Kak Na temenan."

Qorina hanya tersenyum lalu membawa Zahwa masuk.

Setelah makan siang semua orang sibuk dengan anak anak, Qorina yang merasa sedikit pusing memilih keluar untuk mencari udara segar.

Qorina melihat kearah sebrang jalan dia melihat anak laki laki mingkin usianya baru 2 tahun sedang berdiri sambil memegang mainannya.

"Kemana orang tuanya?" Gumam Qorina

Dia tetap memperhatikan anak itu sambil tersenyum alangakah bahagianya dia jika memiliki anak seperti anak itu, tapi senyumnya pudar ketika melihat anak itu mulai melangkah kearah jalan yang cukup ramai ini.

"Asstahfirullah dekk.." teriak Qorina sembari berlari mencoba menyelanatkan anak itu

Dengan sigap Qorina menggendong anak itu dan membawanya ke pinggir jalan.

Semua orang yang mendengar teriakan Qorina langsung berlari keluar melihat apa yang terjadi, dan ternyata kini tengah memeluk anak itu sangat erat.

"Na kamu gapapa." Tanya Hafiz

Qorina masih belum menjawab dia memeriksa anak itu takut ada yang terluka tapi anak itu anehnya tidak menangis sama sekali malah tersenyum manis kearah Qorina, jujur Qorina sangat ingin menangis.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang