31 🍂

5.7K 296 5
                                    

  Hampir maghrib tapi mas Zul belum juga pulang. Aku sedari tadi sibuk menelponnya tapi tidak juga aktif.

"Kamu kemana sih mas??" Ucapku khawatir.

Sesekali aku membuka gorden siapa tau mas Zul sudah ada di halaman tapi nihil tidak ada tanda tanda kedatangannya.

"Na..." Suara ibu mengagetkanku.

"Ibu.. Ada apa buk." Aku menghampirinya

"Kamu lagi nunggu Zul?"

Aku hanya mengangguk dan menatap handphone yang kupegang siapa tau ada pesan dari mas Zul.

"Insya allah Zul gapapa, mungkin dia masih ada urusan, yaudah kamu keatas yaa udah mau maghrib." Ucap ibu tersenyum

Aku hanya tersenyum lalu mengantat ibu kekamar setelah itu baru kekamarku.

Setelah sholat maghrib pun mas Zul belum juga pulang, lagi lagi aku menunggu di ruang tamu.

Makan malam pun bibi yang menyiapkan karena aku memang sedang menunggu mas Zul.

"Mas. Kamu kemana sih."

Waktu terus berjalan sudah hampir jam 21:00 tapi mas Zul belum juga pulang.

"Non makanan nya gimana?"

"Bibi rapihin aja yaa ntat kalo mas Zul pulang Na yang angetin. Yaudah bibi istirahat aja yaa."

Setelah itu aku kembali duduk, rass kantuk pun sudah datang tanpa sadar aku terlelap di sofa.

🍂🍂🍂

Lail benar benar membuat Zul frustasi, Zul tidak bisa pulang dengan keadaan seperti ini dia memutuskan untuk pergi ke salah satu mesjid dan menenangkan diri disana.

"Asstagfirullah, udah jam sembilan. Pasti Qorina nunggu.." Ucap Zul menatap jam di tangannya.

Dengan cepat Zul bergegas untuk pulang, sesampainya dirumah Zul langsung memasuki rumah tanpa mengucap salam, seluruh tubuh Zul langsung melemah ketika melihat Qorina yang tertidur di ruang tamu karena menunggu nya pulang.

"Asstagfirullah apa yang aku lakukan.." Ucap Zul pelan dan mengusap wajahnya kasar.

Zul mensejajarkan tubuhnya dengan sang istri dan menatap lekat lekat wajah lelah Qorina.

"Maafin mas sayang,, Udah buat kamu nunggu. Mas janji gak akan gini lagi, maaf Na." Bisiknya lalu mencium kening Qorina.

Karena merasakan kecupan di keningnya Qorina membuka matanya dan benar saja Zul sudah berada di hadapannya, dengan cepat Qorina bangkit.

"Mas?"

Zul hanya tersenyum lalu duduk di samping Qorina.

"Kenapa baru pulang?"

Zul tidak menjawab melainkan memeluk Qorina dengan erat dan menangis.

"Mas? Kamu kenapa?"

"Maafin mas Na."

"Maaf apa mas?"

"Mas udah buat kamu nunggu." Zul menatap istrinya

Qorina hanya tersenyum dan mengelus pipi tirus Zul.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang