Zul membuka matanya perlahan dan kepalanya masih terasa berat, tunggu ada yang sedikit aneh?
"Dimana aku?" Gumamnya ketika melihat ruangan yang ia yakini bukanlah kamarnya
Hiks hiks hiks..
Suara wanita menangis mengalihkan perhatiannya Zul menoleh dan betapa terkejutnya ia mendapati Lail yang sedang duduk menangis dengan tubuh yang di lilit selimut entah kenapa Zul merasa bahwa Lail tidak memakai sehelai benang pun.
Asstagfirullah..!! Zul segera sadar bahwa dirinya pun sekarang bertelanjang dada.
"Lail!!"
Lail hanya menangis menghiraukan panggilan Zul.
Zul menyentuh bahu Lail..
"Lail apa yang..."
"Jangan sentuh aku Zul! Kamu sudah.." Lail tidak meneruskan perkataannya dia malah menangis
"Jangan bilang kalau aku dan kamu sudah..."
"Iya Zul kamu sudah melakukannya!" Lail berteriak
Seakan dunia runtuh ketika Lail mengucapkan itu. Apa yang telah Zul lakukan pada Lail, tapi bagaimana mungkin ini terjadi Zul sama sekali tidak..
"Arghhh..." Kepala Zul terasa sangat pusing, dia segera mengmabik baju nya yang berserakan di lantai dan dengan cepat meninggalkan Lail.
Lail hanya menatap nanar Zul yang telah hilang di balik pintu.
Zul kembali kerumahnya dia segera pergi kekamar mandi, menyalakan shower lalu duduk di bawah derasnya air.
"Apa yang kau lakukan Zul!!!" Teriaknya sembari memukuli dirinya sendiri
"Ya allah apa yang telah hamba lakukan.! Jika memang itu terjadi hamba mohon ampuni hamba ya allah ampuni hambaaa!!!!"
🍂🍂🍂
Entah apa yang harus aku katakan pada ibu, Tidak mungkin aku mengatakan apa yang terjadi padaku dan Mas Zul
" Buk, mas Zul sedang sibuk. Tapi ibu tenang aja mas Zul sudah menyetujui operasi ini." Bohong ku
Senyum di wajah ibupun mengembang aku sangat senang melihat ibu tersenyum. Maafkan Na bu Na harus membohobgi ibu ,batinku
Operasi segera di lakukan Aku hanya bisa menunggu entah kenapa aku berharap mas Zul datang kerumah sakit.
"Ada apa Na? Kamu nunggu Zul?" Tanya mbak Eva
"Hah! Eh ng ngga mbak aku cuma khawatir sama ibu." Bohongku lagi
"Jangan menutupi perasaan Na." Ucap Mbak Eva
Aku hanya terdiam dan menunduk.
Beberapa jam kemudian operasi selesai di lakukan dan alhamdulillah berjalan lancar tapi kondisi ayah dan ibu masih belum stabil jadi kami belum bisa melihatnya.
"Na sebaiknya kamu istirahat dulu kamu keliatan pucet banget loh." Ucap mbak Eva
"Ah aku gapapa mbak cuma kecapean aja mungkin." Ucapku, ya memang akhir akhir ini aku sering lemas dan pucat bahkan tidak nafsu makan.
"Kamu sakit Na?" Suara itu, itu suara mas Zul. Aku segera mendongak dan benar saja laki laki yang semalaman mengganggu pikiran ku hadir di hadapannya dengan senyum yang tak pernah pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Romance"Saya berjanji akan selalu ada disisi kamu Na, Kita hadapi bersama suka maupun duka, Kamu adalah bidadari cengeng yang allah titipkan kepada saya." Bisik nya di telingaku. Aku tersenyum mendengar bisikan sebelum tidur yang selalu ia bisikkan setiap...